Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Asya Bebas!

Bebas dari penjara dan kembali ke pelukan ibunya. Bagaimana perasaan seorang ibu ketika putri remajanya dirampas dan dimasukkan dalam penjara selama hampir 2 tahun? Bagaimana ia menghadapi kenyataan pahit karena mengetahui putrinya harus dipenjara karena membela dirinya? Inilah potret perjalanan seorang Mayan Jaffar Ibrahim ketika Asya (Maria) yang berusia 14 tahun dijatuhi hukuman oleh pengadilan bulan Juli 2006 karena telah membunuh pamannya yang menyerang keluarganya di rumah mereka di utara Irak. Asya Ahmad Muhammad sekarang telah berusia 16 tahun, ia dibebaskan dari penjara tanggal 10 November 2008.

Peristiwa ini terjadi pada tanggal 9 Juli 2006 ketika Maria sedang berada dalam dapur. Tiba-tiba paman, kakek, dan sepupunya datang. Mereka berkata pada Maria akan memberi pelajaran pada keluarganya karena telah meninggalkan iman lama mereka untuk menjadi pengikut Yesus. Ayah Maria, Ahmad memutuskan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juru Selamat saat bekerja di luar negeri tahun 1998. Dan pada tahun 2002, ia membagikan pengalamannya dan imannya pada keluarga yang disusul dengan keputusan istri dan anak-anaknya di tahun 2003 untuk menerima Yesus dan dibabtis. Sayeed, paman Maria telah mencoba membunuh kakaknya, Ahmad, lima kali. Ahmad tidak berada di rumah pagi itu. Sayeed mulai memukuli ibu Maria, namun ia berhasil melarikan diri. Kemudian ia berpaling pada Maria dan adiknya Chuli serta memukuli mereka. Mencoba untuk membebaskan diri, Maria meraih sebuah pisau dapur dan menancapkannya pada pamannya. Karena perbuatannya itu, Maria dimasukkan dalam penjara. Saat ayahnya mengunjungi Maria, ia menangis, "Ayah, doakan aku." Hari ini, Maria dan keluarganya tetap menunggu doa-doa kita bersama, mereka butuh waktu untuk pemulihan. Berdoalah agar keluarga paman Maria tidak merencanakan balas dendam. Berdoalah bagi masa depan mereka di Kurdistan.

Catatan: Women to Women adalah pelayanan kaum perempuan Open Doors, menggerakkan kaum perempuan untuk berdoa dan melayani kaum perempuan dari gereja yang teraniaya. Hubungi Open Doors hari ini untuk mendapatkan informasi dan keterangan bagaimana pelayanan kaum perempuan di gereja Saudara dapat dikuatkan dan diberkati melalui kesaksian dari kaum perempuan dari gereja yang teraniaya.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buletin: Frontline Faith, Januari -- Februari 2009
Penulis: Tidak dicantumkan
Halaman: 5

Komentar