Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Blogs

Zakharia dan Elisabet: Menebar Simpati dan Empati

Mereka dibagi ke dalam 24 sektor untuk bertugas bergantian, khusus pada hari raya keagamaan -- seperti Hari Raya Pentakosta atau Hari Raya Tabernakel. Semua imam itu bertugas bersama-sama. Setiap sektor melayani dua kali dalam setahun. Masing-masing 1 minggu.

Bagi para imam, melayani Allah di Bait Suci adalah saat yang ditunggu-tunggu. Masa terpenting dalam hidup mereka. Bila tiba gilirannya, mereka akan mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Begitu pula Zakharia, yang hari itu mendapat tugas untuk masuk ke dalam Bait Suci dan membakar ukupan.

Terdapat Kebebasan di Mana-Mana

Maria bertanya melalui jeruji-jeruji besi, "Varia, tidakkah kau menyesali apa yang kau lakukan?"

"Tidak," gadis Rusia ini menjawab. "Dan jika mereka mambebaskanku, aku akan melakukannya kembali dan akan mengatakan kepada mereka mengenai kasih Yesus yang besar. Jangan pikir bahwa aku menderita. Aku amat senang bahwa Tuhan amat mengasihiku dan memberikan kepadaku sukacita untuk bertahan demi nama-Nya."

Blandina (Abad II)

Selama kekaisaran Roma diperintah oleh Markus Aurelius (161-170 SM), penganiayaan menyebar di beberapa kota di kekaisaran tersebut. Orang-orang Kristen di Galia (sekarang Perancis) menyimpan catatan tentang orang-orang percaya yang menjadi saksi iman.

Selamat dari Perbudakan

Sejarah Penganiayaan

Orang-orang Kristen Pakistan seperti S diperlakukan lebih buruk daripada warga negara kelas dua. Mereka disebut "chora," yang artinya "tukang sapu kasta terendah." Mereka adalah orang-orang yang menjalani pekerjaan yang tidak dikehendaki. Pengadilan, polisi, dan pihak yang berwenang seringkali berprasangka buruk terhadap orang-orang Kristen, yang berjumlah hanya 2 persen dari populasi Pakistan. Hukum agama sedang diterapkan makin mendalam. Hukum ini mengizinkan kekerasan terhadap orang-orang Kristen atau mereka yang berkeyakinan lain. Hukum itu juga mengizinkan membunuh orang-orang "agama lain" yang meninggalkan agamanya. Oleh karena itu, penculikan dan penyerangan S pada bulan September 2007 bukanlah suatu hal yang luar biasa.

Rumania: Vasile

Tidak berapa lama, mereka mendapat kabar bahwa salah seorang anggota gereja telah diciduk dan salinan-salinan khotbah Vasile disita. Mereka juga mengetahui bahwa asisten gembala, sahabat, dan rekan sekerja mereka telah menjadi mata-mata musuh dan mengkhianati Vasile.

Mengabarkan Kebenaran di Korea Utara

Tetapi bagi ribuan orang Kristen Korea Utara seperti CY, wajah negara ini tetap jahat. Adalah sulit sekali memahami suatu tempat yang begitu buruk. Orang-orang Kristen harus melarikan diri ke negara Komunis Tiongkok demi suatu kebebasan beribadah yang lebih baik. Korea Utara adalah lebih dari pemerintahan yang diktator. Korea Utara adalah rezim totaliter karena warga negaranya tidak hanya mendukung pemimpin komunis mereka, tetapi harus menyembah pemerintah selayaknya menyembah tuhan.

Sekalipun di Bawah Kolong

Keluarganya belum ada yang tahu kalau ia sudah menjadi Kristen. Setiap kali ke gereja Dewi beralasan pergi ke rumah teman atau jalan-jalan ke kota. Kadang-kadang Dewi masih menjalankan perintah agama sehingga tidak ada yang menaruh curiga kepadanya. Namun, lama-lama hatinya tidak tenang untuk berpijak pada dua tempat yang berbeda. Kebetulan, sekolah Dewi pindah dari Mj ke Mk dan harus tinggal di rumah bibinya. Ia sering bertanya kenapa Dewi tidak pernah menjalankan perintah agama. Dewi merasa tidak nyaman dan ingin bebas menentukan iman percayanya. Untunglah istri pak Kar menawarinya untuk tinggal bersama mereka. Dewi tinggal bersama mereka selama 2 tahun sampai tamat SMP. Ketika akan naik ke SMU, Dewi pindah lagi ke Mj.

Seorang Ibu Tersenyum Kembali

Ia datang dengan tas kecil berisi barang-barang miliknya dan 3 orang anaknya. Ia tidak ada sepeser uang pun dan ia tidak memiliki rumah sejak suaminya tewas tahun 2008. Ia empat kali mencoba mengungsi ke rumah lain tapi semuanya menolaknya.

Sebagai pengikut Kristus dari latar belakang agama lain, Tina (bukan nama sesungguhnya) tidak memiliki tempat tinggal di tengah tekanan yang datang dari keluarganya. Semakin lama orang-orang Kristen dari latar belakang agama lain semakin ditekan dan dibuang oleh keluarga karena iman mereka.

Korban Aborsi Itu Kini Punya Masa Depan

Dua jari tangan kanan dan tiga jari tangan kirinya tumbuh tak sempurna, tanpa ruas pertama. Kakinya pun tak sempurna. Telapak kaki kanan separuh kaki normal sedangkan kaki kirinya hanya berbentuk bonggol, seperti tangan yang mengepal. "Batin saya tertekan dan saya sempat membenci Mama. Luka dalam hati saya begitu dalam. Syukur, itu tak lama. Roh Tuhan di hati saya bekerja, akhirnya saya dapat mengampuni Mama," ungkap Gloria Atmaja (42th.), wanita yang lahir cacat karena percobaan aborsi.

Pages