Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

edisi 22 - temperamen yang diubahkan

Sahabat Wanita yang setia jangan lupa membaca edisi e-Wanita bulan November 2009 dengan topik Depresi. Adapun temanya adalah:

- e-Wanita 23: Mengenali Depresi
- e-Wanita 24: Mengalahkan Depresi

Kami juga mengajak Sahabat Wanita dan Pelanggan sekalian untuk mengirimkan cerita, kesaksian, dan pokok doa. Kiriman Anda akan kami publikasikan setiap bulannya melalui kolom Surat Anda, supaya menjadi berkat bagi orang lain. Kami tunggu email Anda di meja redaksi yang beralamat:

==> wanita(at)sabda.org

Selamat melayani, Tuhan memberkati!

Banyak sukacita mewarnai minggu ketiga perayaan 15 Tahun SABDA. Selain jumlah fan SABDA yang sudah melewati angka 1.000, peluncuran Aplikasi Facebook SABDA Ayat juga telah mendapat sambutan yang hangat dari para penggunanya. Bagi Anda yang ingin facebooknya dihiasi dengan tampilan ayat setiap hari secara otomatis, silakan menambahkan aplikasi SABDA Ayat melalui URL berikut ini. ==> http://apps.facebook.com/sabda_ayat/

Dalam banyak hal, mempelajari Alkitab itu sama dengan mempelajari sejarah, kesusastraan, bahasa, atau ilmu pengetahuan. Kita memakai disiplin mental yang sama. Tetapi dalam satu hal yang penting, mempelajari Alkitab sama sekali berlainan. Misalnya, kita dapat belajar matematika tanpa matematika itu mengubah hidup kita. Tetapi ketika kita mempelajari Alkitab, kita menghadapi persoalan-persoalan moral. Hidup kita dapat berubah melalui pendalaman Alkitab, dan ini merupakan hal yang khas.

Lukas 1:5-80

Elisabet adalah seorang wanita yang saleh. Perhatikan kesaksian Alkitab mengenai karakternya.

"Keduanya adalah benar di hadapan Allah dan hidup menurut segala perintah dan ketetapan Tuhan dengan tidak bercacat." (Lukas 1:6)

Inilah wanita benar yang menaati segala perintah Tuhan. Dia tidak tidak memiliki anak, namun tidak berdosa. Berapa kali Anda membuat kesalahan mengaitkan doa yang tak terjawab dalam hidup Anda dengan akibat dosa atau kesalahan Anda?

Terminologi

Temperamen adalah kombinasi pembawaan yang kita warisi dari orang tua kita. Pembawaan ini diwariskan melalui gen. Secara sadar atau pun sering kali tidak sadar, temperamen memengaruhi seluruh aspek tindakan kita. Temperamen yang telah "dibudayakan" melalui pembentukan lingkungan disebut sebagai karakter. Sedangkan kepribadian adalah "sosok" yang kita tampilkan dalam relasi dengan orang lain. Bisa jadi, kepribadian sebagai "sosok" yang kita tampilkan berbeda dengan karakter kita yang sesungguhnya. Hal ini bergantung pada kejujuran kita dalam menampilkan diri.

Bacaan: Filipi 4:1-8

Temperamen kita tampaknya sudah melekat semenjak lahir. Sebagian dari kita ada yang tampak selalu bergembira, sementara yang lain kelihatan murung. Namun, bagaimana kita menanggapi ujian hidup juga memengaruhi watak kita secara keseluruhan.

Shalom,

Seperti yang telah redaksi janjikan pada edisi sebelumnya, edisi 22 ini hadir untuk melanjutkan pembahasan tentang temperamen. Namun, kali ini kami ingin lebih menyoroti peranan Roh Kudus dalam mengubahkan temperamen seseorang.

Dari Alkitab sendiri, kita bisa melihat karya Roh Kudus yang luar biasa dalam mengubahkan temperamen seseorang dalam kehidupan pelayanannya, misalnya Paulus dan Petrus. Dari kedua tokoh ini, kita bisa belajar bagaimana Tuhan melalui Roh Kudus bekerja untuk mengubahkan temperamen mereka. Semoga sajian-sajian kali ini bisa menambah wawasan Sahabat Wanita sekalian dan terutama untuk lebih memahami temperamen yang diubahkan oleh Roh Kudus. Secara khusus, kami juga menyajikan sebuah tips khusus berjudul "Beberapa Petunjuk untuk Mempelajari Alkitab". Hal ini dilakukan dalam rangka memeriahkan ulang tahun pelayanan YLSA yang ke-15 dalam bidang "Biblical Computing". Kiranya menjadi berkat pula bagi Anda. Informasi lebih lengkap mengenai perayaan 15 tahun SABDA dapat Anda simak melalui http://fb.sabda.org/.