Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

RENUNGAN WANITA

Ketika Pendeta Howard Sugden memimpin upacara pernikahan kami, ia menekankan bahwa kami sedang terlibat dalam sebuah mukjizat. Kami memercayainya, tetapi kami tidak memahami seberapa besar mukjizat yang diperlukan untuk mengikat dua orang, apalagi menjadikan keduanya satu.

Gambar: bersyukur

Ditulis oleh: N. Risanti

Francis Chan pengarang buku Crazy Love berujar dalam bukunya, "Orang-orang yang terobsesi kepada Yesus tidak mendahulukan keselamatan dan kenyamanan pribadi di atas segalanya. Orang-orang yang terobsesi lebih peduli tentang datangnya Kerajaan Allah di bumi ini daripada mendapat perlindungan dari penderitaan atau tekanan." Dan, ia tidak hanya sekadar berteori ketika mengatakannya.

Ditulis oleh: N. Risanti

Budaya kita mendorong perempuan untuk menumbuhkan kecantikan yang hanya terletak di permukaan. Namun, Allah memerintahkan kita untuk mengejar kecantikan batin yang sangat berharga.

Oleh: N. Risanti

Betapa indah dan luar biasanya cinta-Mu, Yesus!

Saat aku memikirkan bahwa Engkau bersedia melewati penderitaan itu bagiku!

Pernahkah Anda melihat keadaan Anda dan berpikir, "Saya akan senang sekali jika mendapat kesempatan untuk melakukannya lagi."? Atau, "Jika saja saya dapat mengubahnya, saya akan melakukannya." "Saya memerlukan awal yang baru." Semua ini adalah tentang anugerah.

Bayangkan jika Yesus mengetuk pintu rumah Anda pada malam Natal tahun ini karena memerlukan tempat untuk tinggal. Maukah Anda memberikan tempat tidur tambahan untuk ditawarkan kepada-Nya, dengan seprai yang bersih dan handuk yang baru? Mungkin sebuah sofa dengan selimut yang hangat? Bagaimana dengan futon (kasur tradisional dari Jepang - Red.) dari IKEA (perusahaan furnitur - Red.) yang layak pakai? Atau, akankah Anda menutup pintu rumah Anda yang terbuka, dengan rasa malu, dan meminta maaf sedalam-dalamnya. "Maaf, Tuhan. Tempat saya berantakan. Dan, saya benar-benar tidak memiliki apa pun untuk mempersilakan Anda masuk ...?" Benar. Begitulah. Hari Natal adalah tentang menyiapkan ruang untuk Yesus. Menyambut-Nya di rumah, keluarga, dan hidup kita. Membuka lebar-lebar pintu hati kita.

Kami tiga raja dari Timur
Dengan membawa hadiah kami melintas jauh,
Padang dan mata air, tempat berlabuh dan pegunungan,
Mengikuti bintang di atas sana.

Mengapa orang-orang majus ini melakukan perjalanan seperti itu?

Bacaan: Keluaran 2:1-10

Tidak terduga cara Allah bertindak dalam memelihara umat-Nya. "Siapa yang dapat mengatur Roh TUHAN atau memberi petunjuk kepada-Nya sebagai penasihat?" (Yesaya 40:13) Bagaimanakah Dia berkarya dalam perikop ini? Dengan memakai tiga wanita dalam kehidupan Musa.

Hari ini saya membaca sebuah kesaksian yang menyakitkan saya. Saya tersentak dan membenci kenyataan bahwa saya harus ikut merasa senang bersama dengan orang tua ini yang telah menerima jawaban atas doa mereka. Kesaksian itu menyakitkan saya karena saya masih menantikan Tuhan untuk menyembuhkan putri saya.

Ketika Diandra masih bayi, seorang wanita memberitahu saya bahwa Diandra akan disembuhkan dari Down Syndrome pada usia 3 tahun. Dia berusia 12 tahun Mei lalu, dan dia masih mengidap Down syndrome.

Kata pembuka khotbah itu adalah: "Apa yang Anda percayai tentang hidup memengaruhi segala sesuatu tentang bagaimana Anda menjalani hidup." Jemaat hening dan kemudian mendengarnya lagi, "Apa yang Anda percayai tentang hidup memengaruhi segala sesuatu tentang bagaimana Anda menjalani hidup."

Saya terkesan sekali waktu membaca Kisah Para Rasul 8 baru-baru ini. Firman Tuhan membicarakan tentang Simon, si ahli sihir. Rasul Petrus, oleh ilham Roh Kudus berkata kepadanya, "hatimu tidak lurus di hadapan Allah."

Saya ingin menjadi teman yang selalu hadir, yang mengingat setiap hari ulang tahun, yang membuat surat-surat tulisan tangan yang indah, dan yang melontarkan percakapan asyik di Pinterest. Namun sebaliknya, saya adalah teman yang lupa untuk menelepon. Saya adalah teman yang terus-menerus menghilang. Saya adalah teman yang menanyakan alamat Anda kepada Anda berulang kali karena saya tidak pernah ingat untuk mencatatnya.

Saksi Kebangkitan Yesus Kristus

Peristiwa hari itu masih terekam jelas dalam ingatan saya. Sebuah penembakan terjadi di kantin SMA anak laki-laki saya. Lokasi penembakan itu hanya berjarak beberapa meja saja dari tempatnya biasa melahap roti isi kalkunnya. Memang tidak ada korban jiwa, tetapi seluruh komunitas sekolah terguncang. Akan tetapi, ketika saya menjemputnya hari itu, anak saya segera masuk ke mobil dan sambil memegang lengan saya, ia memohon, "Jangan pindahkan aku dari sekolah ini."

Pages