Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

In Loving Memory Ratna Bangun (1966 - 2010)

"Aku telah mengakhiri pertandingan yang baik, aku telah mencapai garis akhir dan aku telah memelihara iman." (2 Timotius 4:7)

Tanggal 26 Juli 2010, pukul 10.30 malam, Ibu Ratna Bangun meninggal dunia karena sakit lupus yang dideritanya. Ibu Ratna meninggal di rumah sakit. Suaminya, Bapak Sembiring dan kedua putra mereka, Joshua (11) dan Nathan (6) melepas jenazah Ibu Ratna untuk dimakamkan pada tanggal 28 Juli 2010 di Haurgeulis, kota asal mereka.

Ibu Ratna Bangun dipenjarakan bulan Mei 2005 bersama Dr. Rebekka Zakaria dan Eti Pangesti atas tuduhan Kristenisasi terhadap anak-anak dari agama lain. Mereka dijatuhi hukuman tiga tahun penjara tanggal 1 September 2005 dan dibebaskan bersyarat tanggal 8 Juni 2007.

15 Juli 2005 hingga Juni 2007, Open Doors mengadakan mobilisasi doa dan penulisan surat bagi Ibu Ratna, Ibu Eti, dan Dr. Rebekka. Mereka bersaksi tentang bagaimana surat-surat yang datang telah menjadi kekuatan. Saat di penjara, Ibu Ratna membagikan pada Open Doors perenungannya:

"Sebelum di penjara, saya selalu dikelilingi oleh saudara-saudari seiman. Sekarang saya tinggal di tengah saudara-saudari yang belum menjadi pengikut Kristus. Juga berat rasanya ketika harus tinggal jauh dari anak-anak dan suami. Namun, saya bersyukur, tolong dicatat dengan baik, kasih setia Tuhan tidak pernah meninggalkan saya. Tuhan menguatkan saya melewati semua pergumulan."

Yang kedua, ketika Yesus membagikan lima roti dan dua ikan untuk dimakan 5000 orang, Ia mengubah yang tidak ada menjadi ada. Saya merasa seperti lima roti dan dua ikan di tangan Tuhan. Penderitaan yang saya hadapi tidak sebanding dengan apa yang dialami saudara-saudari lain yang menderita dan teraniaya karena iman mereka. Seperti roti di tangan Tuhan, saya dihancurkan dan dibagikan untuk memberkati banyak orang. Saya diproses Tuhan melalui tempat ini.

Yang ketiga, penjara adalah sekolah iman. Di sinilah iman saya diuji dan ditempa untuk menjadi bagian dari rencana Tuhan, bukan kebetulan dan bukan rencana manusia kalau saya ada di penjara.

Selamat jalan Ibu Ratna ... kasih, ketaatan, dan kesetiaan Ibu pada Tuhan Yesus telah menjadi inspirasi dan kekuatan bagi banyak orang.

Diambil dari:

Nama buletin : Frontline Faith, Edisi September - Oktober 2010
Penulis : Tidak dicantumkan
Penerbit : Yayasan Open Doors Indonesia, Jakarta
Halaman : 8 -- 9

Komentar