Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Maria: Pujian Dalam Kesesakan

Maria: Pujian dalam Kesesakan

Diringkas oleh: Novita Yuniarti

Pada bulan keenam, Maria tiba-tiba dikunjungi oleh malaikat Gabriel yang menyampaikan sebuah pesan Allah untuknya, bahwa ia akan mengandung dan melahirkan seorang anak yang akan disebut sebagai Mesias. Pesan itu sungguh sangat membingungkannya, mengingat kondisinya saat itu belum bersuami. Namun, Maria tetap mengambil sebuah keputusan untuk tetap taat dan memercayai perkataan Allah.

Maria sadar betul akan risiko dari keputusan yang ia ambil. Ia dapat saja dianggap sebagai wanita yang tidak setia, wanita yang telah mencemarkan nama baik keluarga dan agamanya, bahkan yang lebih parah, ia dapat saja dijatuhi hukum mati. Tapi risiko-risiko ini sama sekali tidak membuatnya mundur, melainkan sebagai hamba Tuhan, ia tetap bersyukur dan memuji Tuhan, serta berserah kepada-Nya.

Keputusan tersebut telah mengubah seluruh perjalanan hidup Maria. Ia "terhisap" ke dalam karya Allah untuk seluruh umat manusia. Meskipun demikian, Maria tidak merasa dirinya orang yang hebat. Ia sadar bahwa ia hanyalah "pengemban tugas", sementara segala pujian dan kebesaran hanyalah menjadi milik "Sang Pemberi Tugas". Dari kisah hidup Maria, ada satu hal yang dapat kita pelajari, yakni hidup kita tidak selamanya berjalan seperti apa yang kita harapkan. Tidak jarang Tuhan membelokkan arah kehidupan kita. Dalam situasi semacam ini, apakah yang kita lakukan? Jawabannya bersikaplah seperti Maria.

Diringkas dari:

Judul buku : Penggenapan Pengharapan
Penulis : Ayub Yahya
Penerbit : BPK Gunung Mulia, Jakarta 2007
Halaman : 8 -- 14
Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 

Komentar