Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Mengapa Tiada Maaf Bagimu?

Anda mungkin berpikir bahwa judul di atas diambil dari lagu lama yang dipopulerkan kembali oleh Yuni Shara pada tahun 1995. Ya, Anda betul. Entah apa nama judul lagu sekaligus album Yuni Shara itu, yang jelas bagian lirik lagu yang sangat gampang diingat adalah "Mengapa tiada maaf bagimu".

Terlepas dari ulasan tentang lagu itu, setiap manusia dalam interaksi sosial dan komunikasi, baik dalam ruang lingkup kecil maupun luas, semua perlu memaafkan: satu pihak perlu meminta maaf bila telah terjadi kekhilafan, dan pihak lain perlu menerima maaf dengan cara memaafkan kesalahan yang bersangkutan. Pokoknya di antara sesama manusia harus saling memaafkan, sebab tidak ada insan di dunia ini yang luput dari kesalahan dan kelemahan, dan ketidaksempurnaan kita perlu diimbangi dengan saling memaafkan.

Gambar: kasih

Itulah yang terjadi antara si "leher beton" Mike Tyson dan Evender Holyfield 28 Juni 1997 lalu. Pada ronde ketiga pertarungan kelas berat antara kedua petinju Amerika Serikat itu, Mike Tyson menggigit kedua telinga sang juara bertahan. Bahkan telinga kanan Holyfield sampai putus sehingga harus menjalani operasi plastik untuk menyambung telinganya itu.

Sungguh memalukan perbuatan Mike Tyson di ring tinju hari itu, sebab diperkirakan sekitar 3 miliar penduduk dunia menyaksikan pertandingan tersebut. Menurut aturan main dalam olahraga tinju, perbuatan tersebut tidak dapat ditoleransi, sehingga Mike Tyson didiskualifikasi. Namun dua hari sesudah peristiwa memalukan itu, Mike Tyson dengan jantan meminta maaf kepada Holyfield.

Pihak Mike Tyson dengan rendah hati memohon maaf atas kesalahannya, dan pihak Holyfield dengan tangan terbuka memaafkan kesalahan Tyson. Kita lihat di sini, ada kerja sama di antara keduanya dalam melakukan bagian masing-masing. Tyson bersedia mengulurkan tangan untuk memohon maaf, dan Holyfield menerima uluran tangan Tyson sebagai bukti ia memaafkan Tyson. Jika tidak demikian, maka pemulihan hubungan di antara keduanya tidak pernah terjadi.

Terkadang kita tidak mau memohon maaf ketika kita berbuat salah. Atau kalaupun pihak yang bersalah sudah bersedia meminta maaf kepada kita, namun kita yang tidak bersedia memaafkannya. Hal ini bila dibiarkan sekian lama, malah menjadi tambah rumit.

Amsal 19:11 berkata, "Akal budi membuat seorang panjang sabar dan orang itu dipuji karena memaafkan pelanggaran." Itulah yang dilakukan oleh Allah terhadap manusia. Seandainya Allah tidak memaafkan segala pelanggaran dan kesalahan kita, pastilah kita semua tidak ada yang layak untuk menjadi umat-Nya.

Mengapa saling memaafkan itu penting? Sebab tanpa mau meminta maaf kepada orang lain dan memberi maaf kepada orang yang bersalah kepada kita, mustahil kita dapat mengampuni orang lain yang bersalah kepada kita. Sikap memaafkan dan mengampuni itu saudara kembar: Jika kita tidak mau memaafkan orang lain berarti kita tidak mau mengampuni orang itu. Padahal, mengampuni orang lain merupakan hasil mutlak dari iman kita kepada Kristus.

Kita diselamatkan dari hukuman dosa, kita diangkat menjadi anak-anak Allah, kita disebut sebagai orang yang dinyatakan benar di hadapan Allah, hanya oleh rahmat dan kasih karunia Allah yang telah memberikan maaf dan pengampunan kepada kita. Allah telah membayar harga yang sangat mahal untuk Sikap memaafkan dan mengampuni kita, yaitu Yesus Kristus harus dikorbankan mati di kayu salib.

Sikap memaafkan dan mengampuni itu saudara kembar: Jika kita tidak mau memaafkan orang lain berarti kita tidak mau mengampuni orang itu.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Itulah sebabnya Paulus menasihati jemaat di Kolose, "Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampuni seorang terhadap yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian." (Kolose 3:13) Apabila Anda memiliki sikap memaafkan dan mengampuni, maka masalah apa pun yang terjadi -- mungkin terhadap pasangan, anak, orang tua, teman kita, bahkan terhadap siapa pun -- akan dapat diselesaikan dengan baik dan tuntas.

Seandainya suami Anda tidak mau memaafkan dan mengampuni kesalahan Anda, sehingga masalah di antara Anda dan dia tidak kunjung terselesaikan, rasanya Anda dapat menyanyikan syair lagu tadi, "Mengapa tiada maaf bagimu?" Sebab logikanya, kalau di masyarakat umum saja memiliki sikap saling memaafkan, bukankah aneh kalau di antara teman seiman masih ada ungkapan "tiada maaf bagimu dan tiada ampun dariku?"

Diambil dari:
Judul majalah : Kalam Hidup, Oktober 2007
Judul artikel : Mengapa Tiada Maaf Bagimu?
Penulis : Kor
Penerbit : Yayasan Kalam Hidup, Bandung
Halaman : 50 -- 51

Download Audio

Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar