Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Menjadi Ibu dan Pendidik

Salam dalam kasih Kristus,

Dunia kini telah memberi banyak pilihan bagi kaum wanita untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan. Tidak hanya menjadi pendamping suami atau ibu rumah tangga, kaum wanita kini dapat memiliki profesi apa pun yang mereka inginkan. Langit adalah batasnya, dan emansipasi wanita sudah menjadi persoalan yang usang. Namun, ketika wanita bekerja untuk mengejar karier atau hasrat mereka, akankah rumah tangga dan pengasuhan anak dapat berjalan dengan baik? Tentu saja, jika para suami mendukung keputusan tersebut dan berkomitmen bersama untuk melakukan yang terbaik dalam kehidupan berkeluarga. Yang menjadi masalah adalah jika para wanita menganggap karier sebagai panggilan yang utama dalam kehidupan mereka di atas keluarga dan pengasuhan anak. Kita harus memahami bahwa panggilan utama seorang wanita yang menikah adalah untuk menjadi rekan sekerja Allah dalam membangun keluarga yang memuliakan Allah. Di dalamnya berarti pula mendidik dan memuridkan anak-anak bagi Kristus, baik jika Anda menjadi ibu rumah tangga purnawaktu atau ibu yang berkarier. Ketika kita memilih untuk menjalani panggilan hidup berkeluarga, keluarga adalah tanggung jawab utama yang Allah berikan. Karena itu, apa pun pilihan kita saat ini, baik menjadi ibu rumah tangga purnawaktu ataupun berkarier, mari kita bertekad untuk menjadi ibu dan istri yang memuliakan Allah, yang memberi dampak kekekalan pada apa pun yang kita kerjakan.

N. Risanti

Pemimpin Redaksi e-Wanita,
N. Risanti