Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Pekerjaan Seorang Wanita

Mary Whelchel menjelaskan bagaimana banyak peranan wanita telah berubah dan bagaimana mereka mengatasi perubahan ini.

Mary Whelchel tidak mengenal wanita pekerja Kristen sebaik Kristus mengenal mereka, tetapi dia mengerti nasib mereka yang unik yang dijelaskannya dalam judul yang panjang untuk suatu alasan.

Mereka Kristen. Mereka bekerja. Mereka wanita. Setiap elemen memiliki serangkaian percobaan, penghargaan, tantangan, dan barangkali bahkan tujuan yang tidak dapat dicapai. Namun, Whelchel, seorang penulis dan penyiar radio yang menjadi penasihat untuk wanita pekerja Kristen, juga mengerti ada teladan Alkitab untuk para wanita yang jadwal bercabang-tiganya terlalu panjang dan yang harinya terlalu pendek.

Sejak Kristus hadir di dalam dunia, sudah ada wanita pekerja Kristen. Kita mengetahui salah satu dari contoh-contoh yang paling awal pada pasal yang ke-10 dalam kitab Lukas, di mana seorang gadis yang bernama Marta dengan buru-buru menyiapkan makanan untuk Tuhan dan mengeluh karena saudarinya, Maria, tidak ikut membantu.

Meskipun dengan teguran Yesus yang lembut tapi abadi kepada Marta, dilema para wanita yang seperti Marta tetap ada sampai hari ini. Sering kali, cahaya yang paling terang dalam hidup banyak wanita adalah lilin yang mereka bakar pada kedua sisinya. Whelchel gemar mengingatkan para wanita pekerja Kristen tersebut bahwa Yesus yang sama yang menenangkan Marta di kota kecil Betania adalah Yesus yang sama yang bisa menenangkan Anda dalam dunia Anda yang terlihat begitu besar. Sebagaimana yang dikatakan Whelchel dalam sebuah wawancara dengan redaksi In Touch,

"Sangat sulit untuk menemukan keseimbangan yang tepat antara pekerjaan, rumah tangga, gereja, dan semua topi lain yang ingin Anda pakai atau memang Anda pakai. Entah Anda sudah menikah atau belum, entah Anda memiliki anak, atau entah Anda ibu tunggal, tetap terdapat sebuah benang merah -- mencoba menjadi Wanita Super dan mendapati bahwa Anda tidak bisa, dan membiasakan diri pada fakta bahwa Anda harus mengecewakan orang lain dan Anda tidak bisa melakukan semuanya secara bersamaan. Dan, Anda tidak bisa melompat melewati lingkaran semua orang. Tidak ada jalan.

Semua pelajaran itu datang dengan keras, khususnya, saya pikir, untuk wanita, karena kita pada dasarnya adalah pengasuh, pemecah masalah, dan penghibur, yang kesemuanya bersifat sebagai patokan. Dengan demikian, sulit bagi kita untuk menerima bahwa kita tidak bisa melakukan semua hal yang ingin kita lakukan."

Whelchel memberi telinga yang berempati pada program radio nasionalnya, The Christian Working Woman (Wanita Pekerja Kristen - Red.), di sekitar 400 stasiun radio. Bukunya yang ke-6, "How To Thrive from 9 to 5" (Cara Menjadi Berhasil Semenjak jam 9 hingga jam 5 sore - Red.), menjelaskan bagaimana wanita bisa melakukan lebih dari sekadar bertahan dalam pekerjaan -- atau dalam rumah tangga -- karena untuk banyak wanita, tempat kerja merupakan sebuah istirahat.

Mengandalkan prinsip-prinsip Alkitab dan pengetahuan langsung pada dilema mereka yang bermata dua, Whelchel gemar dengan simbolis menaruh lengannya di sekitar rekan-rekannya yang berjuang keras. Dia mengerti keadaan sulit di mana beberapa wanita merasa mereka lebih mengerti tentang komuter (penglaju - Red.) daripada berkomunikasi dengan keluarga mereka, atau mereka lebih mengerti tentang kehidupan anak-anak rekan kerja mereka daripada anak-anak mereka sendiri, atau mereka tahu bahwa meja kerja mereka lebih tertata daripada rumah mereka.

Dan, di atas semuanya itu, mereka menantikan akhir pekan untuk membersihkan rumah dan mencuci baju. Terkadang, satu-satunya ritme dalam hidup mereka tampaknya bergema dari dengungan drum pada sebuah mesin cuci. Memang benar, banyak yang merasakan hidup mereka membosankan.

Andalkanlah Tuhan dan firman-Nya untuk meminta bimbingan. Hal ini mengharuskan Anda menghabiskan waktu bersama Bapa surgawi untuk berbicara kepada-Nya dan melihat apa yang ingin Dia katakan kepada Anda. Whelchel menyarankan untuk menjadikannya kebiasaan di pagi hari karena pagi hari, menurutnya, adalah saat di mana hari Anda menang atau kalah.

"Matius 6:33 .... Anda tidak bisa mengingkarinya. Ketika Anda 'mencari terlebih dahulu kerajaan Allah dan kebenarannya', yang masih harus menjadi prioritas tertinggi kita, maka semuanya akan berlangsung dengan semestinya. Karena kita datang kepada Tuhan setiap hari dan berkata, 'Untuk hari ini, apakah yang menjadi prioritas-Mu?'"

"Inilah yang saya pikir terlewatkan oleh banyak dari kita: Kita menganggap keinginan Tuhan sebagai sesuatu yang bersifat jangka panjang, yang tentu saja, memang benar. Namun, Anda harus menghidupinya setiap hari," katanya. Anda harus datang kepada Tuhan setiap hari dan berkata, "Inilah jadwal saya hari ini. Apa yang ada dalam daftar ini yang tidak Engkau inginkan ada? Apa yang saya lewatkan dalam daftar ini yang Engkau inginkan ada? Di manakah saya salah meletakkan prioritas saya?"

Berhentilah untuk mencoba melakukan segala sesuatu. Setelah Anda berdoa kembali dan mengatur daftar prioritas Anda, tetaplah berpegang padanya. Jangan tiba-tiba merasa jijik dengan jendela keruh yang membuat Anda bergegas pulang setelah rapat yang menghabiskan waktu, dan mengeluarkan sabun dan air setelah Anda memulai makan malam. Itu adalah blus yang sedang Anda pakai. Bukan sebuah jubah pahlawan super.

"Bukan berarti kita tidak akan menjadi lelah. Bukan berarti kita tidak akan menjadi lesu. Yesus sering kali lelah dan lesu karena melakukan pekerjaan Bapa-Nya, tapi Ia juga mengerti kapan waktunya menarik dan mengesampingkan diri dan menyuruh murid-murid-Nya, dan memiliki waktu untuk beristirahat dan waktu untuk pemulihan, dan Ia juga tahu bagaimana untuk mengatakan tidak," kata Whelchel. "Orang-orang akan berkata, 'Mari, kita punya sebuah kota yang menanti Anda untuk berkhotbah.' Dan Ia akan berkata, 'Tidak, Aku akan pergi ke kota lain.' Satu orang berkata, 'Hakim, damaikanlah perkara antara saudara saya dan saya ini.' Dan, Ia berkata, 'Tidak, itu bukanlah tugasku.' Jadi, Yesus tidak berusaha untuk menjadi segalanya untuk semua orang, dan Ia mengecewakan orang-orang."

"Sangat melegakan bagi saya hari di mana Anda akhirnya mengerti bahwa Anda tidak berangkat untuk mengecewakan orang-orang, tetapi pada saat mengerjakan keinginan Bapa Anda akan mengecewakan mereka," kata Whelchel. "Anda hanya harus mengerti hal itu dan berkata, 'Selama saya menyenangkan Bapa, maka saya tidak perlu terlalu khawatir pada pendapat orang.'"

Apa pun tugas yang Anda merasa diarahkan untuk mengerjakannya, usahakanlah untuk mengerjakannya dengan baik. Hanya saja jangan bersikeras untuk kesempurnaan. Bahkan, ketika terkadang suami atau bos Anda menginginkan Anda agar bebas dari kesalahan, Kristus tahu bahwa itu tidaklah mungkin.

"Saya mengenal wanita yang menghabiskan begitu banyak waktu dan tenaga mereka mencoba untuk menjaga rumah tangga mereka sempurna mutlak. Bagi mereka, dalam hati mereka, itulah tandanya seorang wanita yang sukses. Namun, Anda tidak akan menemukannya dalam Alkitab," kata Whelchel. Mungkin, Anda belajar untuk melepaskan beberapa dari hal-hal itu dan berkata, "Kesempurnaan akan membunuh saya." Sedikit debu pada perabotan tidak benar-benar memengaruhi hidup seseorang sebanyak itu.

"Itu adalah sebuah tantangan. Percayalah pada saya, saya tidak memilikinya tepat waktu. Saya hanya tahu bahwa ketika saya mencoba untuk melakukan sesuatu terlalu banyak, maka semuanya mulai menjadi kacau dalam hidup saya: jalan saya dengan Tuhan, hubungan saya dengan orang lain, produktivitas saya, keefektifan saya untuk Tuhan. Saya merasa terbeban. Saya menjadi marah," kata Whelchel. Kemudian, saya berhenti dan berkata, "Siapa yang membuatmu melakukan semua ini? Kamu sendiri yang mencoba untuk menjadi wanita super. Jadi, mundurlah!"

Wanita pekerja Kristen menetap lebih pada rutinitas yang bisa dikerjakan jika setiap hari ia memiliki waktu tenang bersama Tuhan sebagai dasarnya. Semua keadaan ini akan terakumulasi ke dalam nilai seiring waktu. Kemudian, ketika keputusan monumental muncul -- haruskah saya beralih pekerjaan; haruskah saya bekerja atau berada di rumah bersama anak saya? -- dia akan mengetahui prinsip-prinsip Alkitab untuk diterapkan sebagai parameter pada pilihan-pilihan yang harus diambil.

Tantangan lain bagi wanita pekerja Kristen adalah bagaimana bersaksi secara efektif dalam pekerjaan. Banyak wanita bekerja dalam bisnis yang didominasi pria atau dalam lingkungan yang jelas-jelas anti-Kristen. Berbicara untuk Tuhan bisa jadi proposisi yang dipaksakan, tetapi Whelchel menyarankan menggunakan Yesus sebagai model Anda.

Ketika Ia menghampiri seorang wanita di sebuah sumur (Yohanes 4), Ia tidak berkata, "Bertobatlah dan percayalah kepada-Ku atau engkau akan pergi ke neraka." Sebaliknya, Ia mengembangkan sebuah hubungan yang baik, ("Berilah Aku minum", Yohanes 4:7). Ia menggunakan pernyataan yang mengundang rasa ingin tahu wanita tersebut ("Barangsiapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, ia tidak akan haus untuk selama-lamanya", Yohanes 4:14); dan kemudian Ia membagikan kepadanya kebenaran ("Akulah Dia, yang sedang berkata-kata dengan engkau", Yohanes 4:26).

Whelchel juga menyarankan memberikan kesaksian pada pekerjaan Anda adalah dengan melakukan pekerjaan itu sebaik yang Anda bisa. "Saya pikir, orang Kristen seharusnya memiliki reputasi bahwa mereka melakukan 110 persen. Mereka mengerjakannya dengan ekstra. Mereka memberikan seorang pegawai apa yang mereka janjikan untuknya. Mereka tidak mencuri waktu dari pegawai tersebut. Mereka tidak mengeluh dan mengomel tentang pegawai tersebut. Sangat berbeda dengan orang lain bahwa di dalam dirinya ada kesaksian yang nyaring.

"Pergilah bekerja setiap hari dengan sukacita." Saya selalu berdoa, "Tuhan, bantu saya untuk berlimpah dengan syukur, sebagaimana Paulus mengungkapkannya. Sebab, jika saya menjalani setiap hari dengan hati yang bersyukur, fokus pada hal baik yang terjadi pada saya, yang telah Tuhan lakukan untuk saya, bahwa hidup ini begitu baik, maka saya akan menjadi orang yang positif. Saya akan berlimpah dengan syukur, dan dengan nyata hal itu akan menjadi kesaksian bagi orang-orang di sekitar saya."

Yesus memerhatikan bagaimana orang bertindak, apa yang mereka katakan. Ia tahu bahwa perkataan dan perbuatan mengungkapkan isi hati mereka. Ingat Marta dan Maria dari Betania?

Marta sibuk dengan dapurnya, menyiapkan makanan untuk Tamu istimewanya, mencoba serajin mungkin untuk memberi kesan. Sementara itu, di kaki Yesus, saudari Marta, Maria, dengan rendah hati dan diam mendengarkan Tuhannya, itu adalah contoh yang berharga untuk wanita pekerja Kristen pada masa itu dan saat ini.

Dan, Yesus memberi catatan di Lukas 10:41-42: "Marta, Marta, engkau kuatir dan menyusahkan diri dengan banyak perkara; tetapi hanya satu saja yang perlu: Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya." (t/Odysius)

Diterjemahkan dari:

Nama situs : Power to Change
Alamat URL : http://powertochange.com/experience/world/womanswork/
Judul asli artikel : A Woman’s Work
Penulis artikel : Tidak dicantumkan
Tanggal akses : 5 Februari 2015
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar