Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Karier Anda adalah Panggilan yang Sah dari Allah

Pelayanan di Dunia Kerja: Pekerjaan Apa pun Bisa Menjadi Sarana Penjangkauan -- Hal Ini Tergantung Sikap Anda

Jose Zeilstra tumbuh di gereja yang fokus mengutus orang-orang ke luar negeri untuk mewartakan Injil. "Aku selalu merasa bahwa jika Anda adalah orang Kristen sejati, Anda harus melayani sepenuh waktu; dunia bisnis bukanlah tempat bagi orang percaya sejati," katanya. Jose mengakui bahwa dia menentang pola pikir semacam itu, di mana ia akhirnya menjadi wakil presiden di J.P. Morgan Chase.

Wanita bekerja

Akan tetapi dia tidak lagi berpikir seperti itu setelah dia membaca Roaring Lambs karya Bob Briner, sebuah buku yang di dalamnya Briner mengatakan bahwa orang-orang Kristen harus menjadi garam dan terang di semua bidang kehidupan, sehingga ia akhirnya menyadari bahwa kariernya adalah semata-mata panggilan Allah. "Kali pertama aku memaparkan imanku secara terang-terangan adalah untuk majalah Fortune," ungkapnya. "Di dunia bisnis, publisitas iman hanya sebatas itu." Dia menghubungkan dua dunianya dengan menghadiri dan menjadi pembicara di PA dan seminar-seminar kantor di Manhattan, serta bertemu secara rutin dengan mentor Kristen dan kelompok CEO yang memiliki pemikiran spiritual yang hampir sama.

Angie Tracey mendapat pewahyuan saat mengikuti suatu acara khusus untuk wanita. "Saya sudah melihat manfaat National Prayer Breakfast dan persekutuan doa lainnya saat saya bekerja di Washington, D.C.. Jadi, ketika saya mulai bekerja di pusat pemeriksaan dan pencegahan penyakit (Centers for Disease and Prevention atau CDC) di Atlanta, saya sangat yakin bahwa pengadaan pertemuan semacam itu akan bermanfaat bagi institusi kami. Saya pun segera berdoa agar Tuhan mengirimkan seseorang untuk membimbing mereka." Kemudian, ketika berada di sebuah konferensi wanita, Roh Kudus memberitahu Angie bahwa dia adalah seorang pemimpin.

"Saat itu saya akan mengirimkan email untuk mengundang para pekerja sarapan atau makan siang," kata Angie. "Saya pikir mungkin akan ada sepuluh atau lima belas orang yang akan merespons undangan saya, atau dua puluh orang jika saya beruntung." Dia segera menyadari bahwa untuk menggunakan sistem email untuk pengumpulan seperti itu, dia harus mendirikan sebuah asosiasi pekerja. Oleh karena itu, Angie mengurus segala formulir dan birokrasi untuk pembentukan sebuah asosiasi yang beranggotakan hampir sepuluh ribu karyawan di sepuluh negara bagian. Dia mendoakan setiap langkah yang diambil, dan yang mengagumkan, apa yang seharusnya dilakukan dalam 1 tahun bisa dikerjakan dalam 2 minggu. Asosiasi pekerja Kristen resmi yang pertama dalam pemerintahan federal pun lahir.

Selama masa penantian persetujuan, Angie menerima lebih dari dua ratus email dan telepon. Enam hari kemudian, pesawat menabrak gedung WTC (World Trade Center). Dia percaya bahwa Tuhan mempersiapkan asosiasi ini untuk menangani stres yang luar biasa akibat peristiwa 9 September dan perang melawan terorisme. Pertemuan pertama menarik 225 pekerja; kini persekutuan Kristen CDC memunyai lebih dari lima ratus anggota.

Jose dan Angie akan menjadi orang pertama yang mengatakan bahwa mereka tidak melakukan sesuatu yang istimewa. Mereka menyadari bahwa mereka tidak perlu memisahkan iman mereka dengan pekerjaan mereka; mereka adalah misionaris di mana pun mereka berada.

Cara Pandang Baru

Mengikutsertakan Tuhan dalam bekerja sering dianggap sebagai pelayanan dunia kerja atau kehidupan kerja. Os Hillman, Pimpinan International Coalition of Workplace Ministries, mendefinisikannya sebagai "suatu fokus yang sengaja ditujukan untuk memperlengkapi pria dan wanita dalam segala aspek pekerjaan dan masyarakat untuk memahami dan mengalami pekerjaan dan kehidupan mereka sebagai panggilan kudus dari Tuhan." Os mengatakan bahwa Yesus menghabiskan sebagian besar kehidupannya sebagai tukang kayu, bukan sebagai pengkhotbah; 122 dari 132 kemunculan Yesus di depan umum adalah di dunia kerja, dan 45 dari 52 perumpamaan berlatar belakang lingkungan kerja.


melayani Tuhan

Dr. Bob Reccord, mantan presiden Dewan Pengurus Misi Amerika Utara (North American Mission) dari Perkumpulan Babtis Selatan (Southern Baptist Convention) dan penulis Made to Count: Discovering What to Do With Your Life, menunjukkan bahwa meskipun kata Ibrani avodah merupakan akar kata dari kata "bekerja" dan "menyembah", kaum Reformis secara efektif membagi dunia dalam dua kelas, yaitu sekular dan rohani. Pembagian ini berujung pada apa yang Os lihat sebagai suatu hierarki panggilan dalam gereja: "Kita mengatakan bahwa pekerjaan yang paling rohani adalah pendeta, lalu penginjil, kemudian pelayan penuh waktu, lalu ibu rumah tangga, dan yang paling bawah adalah pegawai periklanan atau perawat. Hierarki ini sering kali tidak diutarakan, namun hierarki ini memang ada.

Namun, saat Anda membaca Injil, Anda tidak akan menemukan budaya yang merujuk pada sesuatu yang sekular dan rohani. "Tuhan jelas menginginkan agar segala sesuatu memiliki sentuhan rohani," kata Bob. Jadi, tanpa Ia bermaksud menghilangkan pentingnya para pendeta dan penginjil, Ia berusaha memperbaiki cara pandang gereja terhadap panggilan pelayanan di tempat kerja.

Jangan Berkhotbah

Jalur dari visi pelayanan di dunia kerja menuju tindakan nyata, tidak selalu jelas. Seperti yang Jack Munday dari Persekutuan Injili Billy Graham (Billy Graham Evangelistic Association) katakan, "Kami tidak mendorong orang untuk bekerja pada hari Minggu dan lalu berkhotbah." Sebaliknya, dia berkata bahwa orang Kristen harus mengubah cara kita memandang pekerjaan kita, untuk melihatnya bukan hanya sebagai tempat kita mencari uang, tetapi juga sebagai tempat di mana kita secara sadar menerapkan nilai-nilai kekekalan. Perspektif semacam ini, imbuhnya, akan sangat berdampak positif pada orang-orang yang bersamanya kita menghabiskan sebagian besar waktu kita.

"Sekarang ini, kita banyak mendengar keterlibatan gereja dalam transformasi kota, tetapi kita belum melihat satu kota pun di Amerika yang diubahkan," ujar Os Hillman. "Alasannya adalah kita belum memperlengkapi, meneguhkan, dan memperkokoh mereka yang ada di dunia kerja, yang memiliki kemampuan dan otoritas untuk mengubah kota dan budaya kita." Ia yakin bahwa kebangunan rohani suatu bangsa akan terjadi jika orang-orang Kristen dengan sadar menyatakan imannya."

Namun, saat Anda membaca Injil, Anda tidak akan menemukan budaya yang merujuk pada sesuatu yang sekular dan rohani.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Linda Rios Brooks sangat setuju dengan hal itu. Dia adalah penulis Frontline Christians in a Bottom Line World, presiden Lakeland Leadership League, dan melayani di komunitas Colorado Spring dengan menyediakan perumahan dengan harga terjangkau. "Kerajaan akan berkembang melalui perdagangan, ilmu pengetahuan, kesenian, dan pendidikan," katanya. "Jika semua yang kita katakan dalam dunia kerja haruslah sesuatu yang benar-benar religius, kita tidak akan dapat memberi dampak dalam bidang-bidang itu."

Angie mengerti betapa beratnya usaha untuk menyeimbangkan pekerjaannya untuk atasan duniawi dan untuk atasan surgawinya. Setelah beberapa karyawan mempermasalahkan kelompok persekutuan Kristennya, CDC meninjau kembali pemisahan gereja dan pekerjaan. "Itulah saatnya saya harus menjadi cukup andal dalam menangani masalah itu," ungkapnya sambil tertawa. Alat yang paling disukainya adalah sebuah perangkat panduan yang dikeluarkan oleh pemerintahan Clinton berkenaan dengan praktik-praktik keagamaan dalam dunia kerja federal. "Sungguh menakjubkan melihat betapa banyaknya apa yang kami, para pekerja, dapat lakukan, dan betapa sedikitnya hal yang orang Kristen ketahui," katanya.

"Kebanyakan kelompok menyadari bahwa Anda tidak bisa memaksakan agama Anda kepada pekerja lain," tambah Angie. "Sebagai orang Kristen, kami tidak ingin melakukan hal seperti itu." Contoh kasus: Di CDC, seorang pegawai ateis mengirimkan email "berbahaya" untuk menghancurkan persekutuan orang Kristen. Setelah banyak berdoa, Angie menanggapinya dengan ramah, menunjukkan landasan hukum, dan wanita itu menyerah. Kira-kira sebulan berikutnya, wanita itu mengirimkan email lagi: "Saya rasa Anda harus tahu bahwa saya pernah mengunjungi salah satu fasilitas Anda dan persekutuan Kristen di sana sedang mengadakan perayaan Natal. Saya mengikuti pesta Natal untuk pertama kalinya, menyanyikan lagu-lagu Natal, dan saya teringat akan Anda."

Seperti wanita karier lainnya, Angie terus fokus pada intinya: "Saya percaya Tuhan memperlengkapi kita dengan keterampilan-keterampilan tertentu untuk mengerjakan pekerjaan yang Dia berikan kepada kita untuk kita kerjakan dalam masyarakat. Akan tetapi, saya juga percaya bahwa sebagai orang Kristen, kita adalah duta-duta Kerajaan Allah, dan itu adalah pekerjaan kita juga." (t/Setya)

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Nama situs : ChristianityToday.com
Judul asli artikel : Ministry at Work: Any job can be an outreach -- it's all in your attitude.
Penulis : Penny Schlaf Musco
Alamat URL : http://www.christianitytoday.com/tcw/2007/julaug/9.54.html

Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar