Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Peperangan Keinginan

Peperangan apa yang sedang Anda hadapi hari ini? Saya tidak merujuk pada hal-hal yang kita baca atau dengar dalam berita-berita. Yang saya maksud adalah peperangan yang berkecamuk di dalam diri Anda, yang mana Anda hadapi hari ini? Inilah beberapa peperangan saya: menyimpan kebencian, membiarkan frustrasi menguasai saya, mengharapkan sesuatu yang lebih mudah, bertanya-tanya mengapa pencobaan terus berlanjut, dan melewatkan kebebasan pribadi saya.

... peperangan-peperangan yang berkecamuk di dalam batin sering kali disebabkan oleh keinginan kita.
  1. Facebook
  2. Twitter
  3. WhatsApp
  4. Telegram

Kondisi-kondisi yang menyakitkan dan menekan menyingkapkan peperangan batiniah kita dengan cepat. Pergumulan-pergumulan ini biasanya bukan antara apa yang baik dan yang jahat, yang benar dan yang salah, tetapi antara keinginan kita dan kehendak Tuhan. Sebagaimana sulit untuk diakui, peperangan-peperangan yang berkecamuk di dalam batin sering kali disebabkan oleh keinginan kita. Apa yang telah Tuhan izinkan bagi kita sering kali bertentangan dengan keinginan hati kita.

Jadi, izinkan saya bertanya kepada Anda lagi: Peperangan apa yang sedang Anda hadapi saat ini? Apakah Anda iri terhadap jadwal orang lain yang lapang, cemburu terhadap kesuksesan finansial seseorang, atau takut disalahpahami atau dihakimi? Apa pun konflik yang Anda hadapi, pilihlah untuk percaya bahwa Kristus adalah berdaulat, baik, dan setia, apa pun keadaan Anda. Ini bukan pilihan yang mudah karena menyangkut penyerahan keinginan Anda, tetapi ini adalah pilihan iman karena dinyatakan, "Saya percaya rencana Allah untuk hidup saya adalah sempurna dan benar, meskipun kesedihan tetap ada."

Ayub jujur dengan perang keinginannya yang menyakitkan. Perhatikan dan Anda dapat mendengar peperangan yang berkecamuk di dalam hidupnya: "Sekarang ini keluh kesahku menjadi pemberontakan, tangan-Nya menekan aku, sehingga aku mengaduh. Ah, semoga aku tahu mendapatkan Dia, dan boleh datang ke tempat Ia bersemayam. Maka akan kupaparkan perkaraku di hadapan-Nya, dan kupenuhi mulutku dengan kata-kata pembelaan." (Ayub 23:2-4)

Gambar: Ayub

Rasa sakit Ayub sangat hebat; pandangannya amat manusiawi. Saya tidak tahu berapa lama Ayub harus melawan peperangan ini, tetapi kira-kira di antara ayat-ayat ini dan apa yang terjadi kemudian di ayat 10, Ayub menemukan kedamaian: "Karena Ia tahu jalan hidupku; seandainya Ia menguji aku, aku akan timbul seperti emas." (Ayub 23:10)

Maukah Anda menemukan kedamaian dan "timbul seperti emas"? Jika ya, ketika peperangan Anda berkecamuk, ambillah penguatan-penguatan ini untuk hati Anda:

  • Selidiki jiwa Anda dengan menyebutkan peperangan Anda dengan jujur
  • Nyatakan peperangan Anda secara terus-menerus kepada Allah
  • Serahkan keinginan Anda kepada kehendak Allah yang setia dan berdaulat bagi hidup Anda

Setelah saya menyelidiki jiwa saya dan mengungkapkan frustrasi dan kebencian saya, Allah telah memenuhi saya dengan damai sejahtera dan kekuatan-Nya untuk menerima pimpinan-Nya dalam seluruh hidup ini. (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Insight
Alamat URL : https://www.insight.org/resources/article-library/individual/battle-of-the-will
Judul asli artikel : Battle of the Will
Penulis : Colleen Swindoll Thompson
Tanggal akses : 3 April 2013

Download Audio

Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar