Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Sasaran Keuangan Anda

Belum lama ini saya mendengar tentang sepasang suami istri yang membangun sebuah rumah. Mereka membuat hanya satu kesalahan -- mereka membangun tanpa cetak biru. Akibatnya, bangunan itu memunyai kamar tidur yang banyak, tetapi tidak ada ruang makan atau dapur. Sebuah cerita yang agak bodoh, tetapi cerita ini menunjukkan suatu maksud yang baik.

Anda.

Merencanakan tujuan adalah suatu keahlian yang dapat Anda kembangkan. Apabila dilakukan dengan cara yang benar, hal ini akan memberi tujuan dan rencana jangka panjang pada keuangan Anda. Tetapi, sebelum menetapkan sasaran, langkah pertamanya adalah membentuk suatu pernyataan tujuan keuangan Anda sebagai alat pengukur yang dapat menolong Anda mengukur semua sasaran keuangan Anda dalam skala yang lebih kecil. Misalnya, Anda mungkin memutuskan, "Kami akan memuliakan Allah dengan keuangan kami." Kalau Anda memilih suatu sasaran namun ternyata sasaran itu tidak memuliakan Allah, maka Anda perlu mengganti sasaran tersebut supaya sejalan dengan tujuan Anda.

Ada empat alasan yang dapat saya pikirkan mengapa kita perlu menetapkan sasaran keuangan. Pertama, yang terpenting ialah bahwa sasaran keuangan itu menyediakan arah dan tujuan atau maksud. Itulah garis akhirnya. Apabila seorang pelari berlari dalam suatu perlombaan, ia tahu betul ke arah mana ia berlari, dan ia mengarahkan seluruh usahanya ke sana. Apabila Anda menetapkan sasaran, pilihan-pilihan Anda akan menjadi lebih berarti. Kalau Anda tidak memunyai sasaran, sangat mudah untuk menyimpang karena keadaan lingkungan, orang-orang, atau perasaan, lalu akhirnya Anda tidak mencapai garis akhir.

Kedua, sasaran keuangan juga membantu memberi bentuk yang jelas pada cara berpikir Anda. Menetapkan suatu sasaran akan menolong Anda memikirkan apa yang Anda sebenarnya ingin capai. Khususnya jika Anda membuat waktu untuk menulis sasaran Anda di atas sehelai kertas.

Ketiga, sasaran keuangan memberikan motivasi. Ketika saya bersekolah di Indiana University pada tahun 1960, saya memunyai satu tujuan: bersenang-senang. Saya berhasil mencapai tujuan saya, namun dua kali saya diminta untuk keluar dari sekolah! Pada kesempatan terakhir saya kembali ke sekolah bertemu dengan calon istri saya, lalu saya mulai berpikir mengenai tujuan karier saya. Saat itu saya menetapkan tujuan untuk menjadi CPA (Akuntan Umum Berijazah). Kemudian saya lulus dengan gelar kehormatan. Saya tidak tiba-tiba menjadi lebih pandai, tetapi tujuan saya telah berubah dan hal itu memberi saya motivasi yang baru.

Keempat, sasaran keuangan Anda dapat merupakan suatu pernyataan kehendak Allah bagi Anda. Sasaran merupakan tujuan di masa depan, dan hanya Allah yang hidup di masa depan. Apabila Anda menetapkan suatu sasaran, maka Anda mengatakan, "Jika Allah berkehendak, saya akan mencapai yang berikut."

Pertanyaan berikut ialah: bagaimana menetapkan sasaran?

Saya telah menemukan empat langkah yang menentukan. Langkah pertama, dan pasti yang paling menentukan, ialah menyimpan waktu dengan Tuhan. Ia ingin terlibat dalam kehidupan Anda, dan Ia telah berjanji bahwa "setiap orang yang minta akan diberi; yang mencari akan mendapat; dan yang mengetuk pintu, baginya pintu akan dibukakan." (Matius 7:8). Juga, "Kalau ada seorang di antaramu yang kurang bijaksana, hendaklah ia memintanya dari Allah, maka Allah akan memberikan kebijaksanaan kepadanya; sebab kepada setiap orang, Allah memberi dengan murah hati dan dengan perasaan belas kasihan." (Yakobus 1:5) Jikalau kita melalaikan waktu bersama Allah, sasaran kita akan menjadi daftar keinginan pribadi, lalu Ia tidak dapat menjadi bagian dari sasaran tersebut jika tercapai.

Kedua, saat Anda menyimpan waktu dengan Allah, catatlah pemikiran-pemikiran Anda. Seiring dengan waktu, saat Anda mencatat kesan-kesan ini, Allah akan memberikan kepastian dan keyakinan. Penting sekali untuk mencatat sasaran Anda. Lalu, ketika Anda diuji, Anda dapat membuka kembali catatan harian Anda dan mendapat keyakinan bahwa apa yang Anda lakukan adalah kehendak Allah.

Ketiga, penting sekali agar Anda membuat sasaran keuangan yang dapat diukur. Misalnya, "untuk menabung uang lebih banyak" bukanlah suatu sasaran; itu adalah suatu pernyataan tujuan. "Untuk menabung Rp 500.000,00 tiap bulan selama 12 bulan" adalah suatu sasaran. Kalau Anda menetapkan sasaran yang dapat diukur, Anda akan mengetahui jika Anda sudah mencapainya.

Akhirnya, bertindaklah ke arah sasaran Anda. Iman ialah bertindak sesuai dengan apa yang Anda ketahui mengenai kehendak Allah bagi Anda, apa yang Ia inginkan untuk Anda lakukan. Itu adalah kata kerja, dan Anda tidak pernah akan mencapai sasaran Anda jika Anda tidak bertindak.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul majalah : HARVESTER, Edisi Maret/April, Tahun 1994
Penulis : Ron Blue
Penerbit : Indonesian Harvest Outreach, 1994
Halaman : 17
Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar