Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Tiongkok: Anak Perempuan Muda

"Aku ingin menceritakan tentang karunia yang luar biasa," kata seorang ayah dari Tiongkok kepada anak perempuannya yang cantik dan berambut hitam itu. Anak itu tersenyum penuh rasa ingin tahu. Dia senang sekali ketika ayahnya mengajarkannya tentang Allah. Pria ini mengasihi Kristus, dan semua orang yang mengenalnya tersentuh oleh kebaikan dan belas kasihnya.

Dia membuka Alkitab yang sudah tua dan memulai ceritanya, "Karunia ini terdapat di Filipi 1:29. Dikatakan, `Sebab, kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.` Kedua karunia dalam ayat ini adalah percaya dan penderitaan. Penderitaan karena iman kita kepada Allah adalah karunia yang berharga, yang nilainya akan didapat sepenuhnya di surga."

Anak perempuannya tersenyum, "Terima kasih, Papa," dia berkata saat dia mengulurkan tangannya untuk memeluknya. "Saya mengerti."

Anak perempuan itu tumbuh besar dan menjadi istri Pendeta Li Dexian, yang pernah ditangkap lebih dari sepuluh kali dan hampir mati dipukuli karena imannya. Wanita ini meneruskan pekerjaan ini bersama suaminya, tetap bertahan karena dia pernah belajar ketika masih kecil bahwa penderitaan karena Allah adalah suatu karunia. Pendeta Li dan istrinya telah memenangkan tak terhitung banyaknya jiwa bagi Kristus di Tiongkok, dan mereka terus bekerja di bawah ancaman untuk ditangkap.

***

Karunia percaya dan penderitaan adalah satu paket. Keduanya tidak dapat dipisahkan, dan satu karunia menguatkan karunia yang lain. Kalau kita telah menerima karunia untuk percaya kepada Kristus, kita akan mengikuti Kristus. Mengikuti Kristus berarti mengambil risiko melakukan hal yang bertentangan dengan hal-hal yang populer, disalah mengerti, dan bahkan mengalami penderitaan secara fisik dan emosi. Percaya sering kali membawa pada penderitaan. Saat kita mengalami penderitaan yang sama ketika Yesus hidup, kita akan dapat mengenal Dia dengan lebih dalam dan lebih kaya. Siklusnya berlangsung lagi karena penderitaan menguatkan iman kita, jangan berharap kita dapat menghindari penderitaan tanpa mengurangi kepercayaan kita pada Kristus.

***

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul buku : Devosi Total
Judul asli : Extreme Devotion
Judul artikel : China: Anak Perempuan Muda
Penulis : The Voice of The Martyrs
Penerbit : KDP, Surabaya 2005
Halaman : 184

Dipublikasikan di: http://kesaksian.sabda.org/tiongkok_anak_perempuan_muda

Komentar