Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Renungan

Pada masa Natal ini, kita diajak untuk merenungkan beberapa pertanyaan. Natal tahun ini (2009) merupakan Natal yang keberapa dalam kehidupan Anda? Kalau Anda sudah menjawabnya, maka pertanyaan berikutnya, apa arti Natal dalam kehidupan Anda? Apakah Natal itu hanya sebagai sebuah sejarah Kristen yang harus dirayakan dengan perayaan yang megah, pohon Natal yang tinggi bertabur gemerlapan lampu yang indah, serta lagu-lagu Natal yang merdu?

Sayang,

Saat surat ini kau terima, kau pasti sudah berada di ambang kedewasaan, sudah siap membuka pintu itu dan melangkah ke dalam dunia yang penuh dengan begitu banyak kemungkinan yang terbentang luas di hadapanmu. Mama ingin sekali menuruti naluri alamiah seorang ibu, menarik engkau masuk kembali dan menutup pintu itu rapat-rapat. Tetapi, menjadi dewasa adalah perkembangan hidup yang wajar dan memang sudah tiba waktunya engkau harus pergi.

"Aku ini lho, orangnya rendah hati," kata salah satu teman lama saya, Yosafat, sambil berseloroh. Kata-kata yang diucapkan oleh Yosafat ini, sangat kontroversial. Mengapa? Karena orang rendah hati, kok, pakai pengumuman!

Saya teringat sebuah cerita yang dulu pernah saya dengar di gereja. Di sebuah gereja, pernah diadakan kontes "jemaat yang paling rendah hati".

" Ada tertulis: Manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari setiap firman yang keluar dari mulut Allah."
Matius 4:4

Seperti biasanya, setiap pagi saya mengantar anak saya yang masih TK ke sekolahnya. Karena terburu-buru, dia duduk di sebelah saya dengan masih memegang roti sarapannya yang belum habis dimakan. Terlintas dalam pikiran saya untuk mengingatkannya akan salah satu ucapan Tuhan Yesus dalam Matius 4:4.

Sayang,

Beberapa minggu terakhir ini, Bunda sering berpikir tentang segala sesuatu yang berkaitan dengan Raja Salomo. Ia memiliki keluarga yang besar (1 Raja-Raja 11:1-3), tinggal di istana yang besar (1 Raja-Raja 7:1-12, 10:14-21), beribadah di bait yang besar (1 Raja-Raja 6:1-38, 7:13-51, 8:1-66, 9:25; 2 Tawarikh 3:2-7), memerintah kerajaan yang besar dengan populasi rakyat dan pasukan tentara yang besar (1 Raja-Raja 4:20-21)

"Inilah hari yang dijadikan TUHAN, marilah kita bersorak-sorak dan bersukacita karenanya!" (Mazmur 118:24)

Tuhan, hari ini adalah milik-Mu. Buatlah hatiku melekat pada-Mu hari ini. Bebaskanlah aku dari pikiran-pikiran, urusan-urusan, dan kekhawatiran duniawi. Angkatlah aku ke suasana ilahi yang penuh dengan iman, percaya, dan harapan. Kiranya damai sejahtera-Mu melingkupiku dan memenuhi pikiranku.

"Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku." (Yohanes 5:30)

Wahyu 22:16-21

Pengkhotbah terkenal, F.B. Meyer, pernah bertanya kepada penginjil D.L. Moody, "Apa rahasia keberhasilan Anda?" Moody menjawab, "Selama bertahun-tahun, saya tidak pernah memberikan alamat tanpa kesadaran bahwa Tuhan datang sebelum saya selesai."

Bisakah Anda membayangkan dunia tanpa peperangan, perkelahian, dan permusuhan? Tentu akan menjadi sangat indah, bukan?

Gambar: kasih

Akan tetapi, keindahan akan sulit dicapai jika manusia tidak memiliki kasih. Dalam hidup ada tiga daerah kasih:

1. Kasih kepada Allah.

"... Demikian pula orang bebas yang dipanggil Kristus, adalah hamba-Nya." (1 Korintus 7:22)

Sebagai seorang misionaris baru, kami menerima banyak nasihat tentang melayani. Hingga akhirnya Yun Ssi berada di rumah kami, di Korea, selama 6 tahun. Dari pembantu wanita kecil yang tidak pernah bersekolah ini, saya belajar tentang pelayanan.

"Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12)

"Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita." (Yohanes 1:14)

Yesus adalah Allah dalam wujud manusia. Dengan datang ke dalam dunia, Dia menyatakan Bapa Surgawi kepada kita. Itulah yang dimaksud oleh Yohanes ketika dia mengatakan bahwa "Firman itu telah menjadi manusia".

Biasanya ketika seseorang berbicara tentang kasih Kristus, segera pembicaraan itu akan diarahkan kepada kayu salib, karena di kayu salib itulah kasih Allah dinyatakan secara luar biasa dengan menyerahkan Anak Tunggal-Nya sebagai kurban untuk pengampunan dosa manusia. Di kayu salib itu pun, Anak Allah karena kasih-Nya rela tunduk dan taat kepada kehendak Bapa untuk menumpahkan darah, memecahkan tubuh, dan menyerahkan nyawanya demi keselamatan manusia.

Yesus Berbicara kepada Satu Jiwa

Aku mengenal kerapuhanmu, pergumulanmu, dan penderitaan jiwamu; kekurangan, kelemahan dan penyakit tubuhmu. Aku mengenal takutmu, dosa-dosamu, walau begitu Aku tetap berkata kepadamu: "Berikanlah hatimu kepada-Ku, cintailah Aku sebagaimana adanya engkau..."

Suasana Natal sudah terasa di mana-mana. Baik di gereja, juga di mal. Lampu-lampu Natal dan hiasan-hiasannya mulai terpasang dan terpajang. Kumandang lagu-lagu Natal pun semakin bisa terdengar kalau kita berjalan di sepanjang koridor toko-toko di pusat perbelanjaan modern. Itukah semangat Natal?

Pages