Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Yokhebed

Ditulis oleh: S. Setyawati

Yokhebed adalah salah satu tokoh wanita yang ada dalam Alkitab. Ia adalah putri Lewi, yang menikah dengan keponakannya, Amram. Dialah yang melahirkan Miryam, Harun, dan Musa (Keluaran 6:19; Bilangan 26:59). Ketika Yokhebed melahirkan Musa, keadaan di negerinya sedang tidak aman. Firaun, Raja Mesir, khawatir bahwa jumlah Bangsa Ibrani akan lebih banyak daripada jumlah penduduknya sendiri. Karena itu, Firaun mengeluarkan perintah agar semua anak laki-laki yang dilahirkan oleh Bangsa Ibrani harus dibunuh. Hal ini tentu membuat Yokhebed gusar dan sedih. Ia tidak ingin anak yang dilahirkannya mati. Ketika Musa lahir, Yokhebed melihat paras Musa begitu elok dan tubuhnya sehat. Ia merasa bahwa anaknya memiliki peran istimewa dalam rencana Allah. Musa begitu elok di mata Tuhan (Kisah Para Rasul 7:20). Dengan keyakinannya itu, Yokhebed mengambil keputusan untuk memperjuangkan nyawa Musa. Yokhebed dan suaminya adalah keturunan Lewi, keturunan yang diberi tugas istimewa untuk melayani Tuhan di Bait Allah. Karena itu, Yokhebed mengarahkan imannya kepada Allah. Dan, karena kesetiaannya itu, Yokhebed menerima pesan-pesan Allah dan meraih keyakinan yang mendalam tentang sesuatu yang akan dinyatakan kemudian.

Dalam Alkitab, kita melihat bahwa Allah menghargai Yokhebed dan suaminya. Karena iman, mereka berani mengabaikan perintah Firaun (Ibrani 11:23). Mereka menaati kepemimpinan yang lebih tinggi, yaitu kepemimpinan Allah. Ia tidak lagi merasa takut atau gentar karena ia percaya kepada Allah. Itulah sebabnya, Yokhebed menyembunyikan bayi Musa selama berhari-hari. Namun, karena bayi Musa semakin besar dan tangisannya semakin kuat, dalam hati Yokhebed terjadi pergumulan antara perasaan tidak aman dan iman kepada Allah. Namun, masa-masa itu justru membuat imannya bertumbuh dan memberinya keberanian. Maka, ia mendapatkan ide untuk menyelamatkan hidup Musa dengan memberi pesan kepada Harun untuk tidak menceritakan kepada orang lain bahwa ia memiliki adik. Yokhebed juga meminta Miryam, kakak perempuan Musa, untuk membantunya merawat bayi Musa. Yokhebed mengerahkan seluruh anggota keluarganya untuk menyelamatkan Musa. Rencana Yokhebed pun terlaksana dengan lancar. Bayi Musa dimasukkan ke dalam keranjang dan diapungkan di Sungai Nil. Lalu, Yokhebed menyuruh Miryam untuk mengawasi bayi Musa yang dibaringkan di dalam keranjang. Lalu, putri Firaun, yang sedang berada di Sungai Nil, melihat keranjang itu dan mengambil Musa dari air. Kemudian, Miryam mendekatinya dan menawarkan kepada putri Firaun untuk memanggil perempuan Ibrani untuk menjadi inang penyusu Musa. Inang penyusu yang dipanggil Miryam adalah Yokhebed, ibu Musa sendiri. Dengan demikian, Musa selamat dan Yokhebed dapat mengasuh anaknya dengan tenang tanpa ada perasaan terancam. Setelah Musa cukup besar, Yokhebed mengikhlaskan anaknya tumbuh dewasa di istana Firaun. Di sana, Musa dididik seperti seorang pangeran. Musa adalah tokoh terbesar dalam Perjanjian Lama. Musa bisa menjadi alat yang dipakai Tuhan secara luar biasa, dan hal itu tidak dapat dilepaskan dari peran Yokhebed yang telah menyelamatkannya dari kematian.

Dari peristiwa yang dialaminya, Yokhebed mengerti arti namanya, yaitu Yehovah adalah kemuliaannya. Meskipun nama Yokhebed hanya disebut dua kali di Alkitab (Keluaran 6:19 dan Bilangan 26:59), tetapi namanya telah terukir sepanjang sejarah sebagai nama salah seorang ibu yang sangat penting di dunia. Oleh karena iman Yokhebed dan kesetiaannya kepada Allah, ketiga anaknya menjadi tokoh yang berpengaruh. Musa, ialah pembebas dan pemimpin Bangsa Israel dari Mesir, tanah perbudakan. Harun, ialah nabi yang menjadi perantara antara Allah dan manusia. Dan Miryam, ialah nabiah yang berbakat dalam musik dan menyanyi, yang mengajak perempuan-perempuan Ibrani untuk memuliakan Allah (Keluaran 15:20-21). Yokhebed telah menyerahkan kehidupan dan ketiga anaknya untuk melayani Tuhan. Ia menyimpan hukum-hukum Allah dan menanamkannya di hati anak-anaknya sebagaimana yang diperintahkan dalam Alkitab. Yokhebed menyempurnakan perbuatan dan pelayanannya dengan memercayai janji-janji Allah. Nama Yokhebed pun tercantum dalam daftar pahlawan iman, yang dikenal karena imannya kepada Tuhan dan mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah hidupnya. Yokhebed adalah seorang perempuan yang berhasil bersahabat dengan penderitaan, dan Tuhan menyertainya.

Sumber Pustaka:

  1. Karssen, Gien. 2010. "Ia Dinamai Perempuan". Cetakan Kelima. Bandung: Yayasan Kalam Hidup. Hlm. 107 -- 120.

  2. _____________. "Yokhebed". Dalam http://alkitab.sabda.org/dictionary.php?word=Yokhebed

Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar