Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita
Izebel
Diringkas oleh: Novita Yuniarti
Ahab menjadi Raja Israel dalam tahun ke-38 zaman Asa, Raja Yehuda. Ia adalah anak Omri dan ia memerintah Israel selama 20 tahun lamanya. Ahab memiliki Istri yang bernama Izebel, anak Etbaal, raja orang Sidon. Setelah menikah, Ahab dibujuk oleh Izebel untuk beribadah dan menyembah kepada Baal. Hal ini menyebabkan bangsa Israel menyembah Baal juga. Kejahatan lain yang dilakukan Izebel, yaitu bahwa ia juga telah membunuh nabi-nabi Tuhan di Israel.
Selain itu, ia jugalah yang telah merencanakan pembunuhan terhadap Nabot, karena Nabot menolak untuk memberikan kebun anggurnya kepada Ahab. Izebel berhasil merencanakan misinya, di mana ia menempatkan dua orang untuk menjadi saksi bahwa Nabot telah menghujat nama Tuhan. Hukum yang berlaku pada saat itu, jika seseorang ketahuan menghujat nama Tuhan, maka orang tersebut harus dihukum dengan cara dilempari batu hingga mati. Dengan cara demikian, Izebel memiliki alasan kuat untuk membunuh Nabot. Akibat dari perbuatannya yang keji itu, ia mendapat hukuman dari Tuhan. Ketika ia meninggal, mayatnya tidak dapat dikenali.
Izebel telah menolak nasihat yang diberikan Tuhan kepadanya, sehingga Tuhan mendatangkan hukuman atas dirinya, seperti yang telah Ia firmankan, "Oleh karena kamu menolak ketika aku memanggil, dan tidak ada orang yang menghiraukan ketika aku mengulurkan tanganku, bahkan, kamu mengabaikan nasihatku, dan tidak mau menerima teguranku, maka aku juga akan menertawakan celakamu; aku akan berolok-olok, apabila kedahsyatan datang ke atasmu." (Amsal 1:24-26)
Allah telah memberikan banyak kesempatan kepada Izebel untuk mengikut Dia. Meskipun ia anak seorang penyembah berhala, namun Allah sangat mengasihi dia, karena bagaimanapun juga ia adalah makhluk ciptaan-Nya. Allah menganugerahinya dengan kecerdasan yang luar biasa. Ia adalah wanita yang kuat, cerdas, dan tegas. Dia memiliki kedudukan yang cukup tinggi di Israel, dan dengan posisi ini, seharusnya ia dapat memberikan pengaruh yang baik kepada bangsa Israel. Allah juga mengirim nabi-Nya untuk mengingatkan setiap kesalahan yang telah ia lakukan. Namun, Izebel menolak kesempatan ini. Izebel sangat keras kepala. Ia bahkan dengan sombongnya berani mengolok-olok Allah Israel. Ia menggunakan kemampuan yang sangat luar biasa yang telah Tuhan berikan kepadanya untuk melakukan sesuatu yang tidak baik. Izebel telah memilih jalan hidupnya sendiri. Ia telah memutuskan untuk mengikut dan menyembah para Baal sampai akhir hidupnya, yang berakhir mengenaskan itu. (t/Novi)
Diterjemahkan dan diringkas dari:
Judul buku | : | Her Name Is Woman |
Judul asli artikel | : | Jezebel, Who Forgot That No One Can Trifle |
Penulis | : | Gien Karssen |
Penerbit | : | Navpress (A Ministry of the Navigators), Colorado 1978 |
Halaman | : | 161 -- 168 |
Komentar