Skip to main content

Rut

Kisah Rut menggambarkan seorang wanita setia yang, meskipun berasal dari latar belakang yang sulit, menunjukkan cinta dan komitmen kepada mertuanya, Naomi. Setelah kehilangan suami, Rut memilih untuk tinggal bersama Naomi dan akhirnya menikahi Boas, yang memberinya kehidupan yang lebih baik. Dari cerita ini, kita bisa belajar tentang iman, kesetiaan, dan penghormatan dalam hubungan keluarga, serta pentingnya mengikuti kehendak Tuhan.

  • Rut
  • Kilyon
  • Naomi
  • Bethlehem
  • Moab
  • Boas
  • kesetiaan
  • Rut adalah keturunan Raja Daud, menikah dengan Kilyon, anak Elimelekh dan Naomi, yang tinggal di Moab karena kelaparan di Israel.
  • Setelah kematian suami, Naomi kembali ke Bethlehem dan Rut menolak meninggalkan mertuanya.
  • Di Bethlehem, Rut memungut bulir-bulir jelai dan Boas, yang merasa belas kasih, akhirnya menikahinya sebagai saudara dari pihak Elimelekh.
  • Rut yang sebelumnya penyembah berhala, menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamat.
  • Sebelum menikah dengan Boas, Rut hidup dalam kemiskinan, mencerminkan keadaan spiritual manusia sebelum datang pada Tuhan.
  • Rut menunjukkan kesetiaan yang tinggi kepada mertuanya, berbeda dengan perilaku umumnya menantu lainnya, mengajarkan pentingnya hubungan baik antara menantu dan mertua.
  • Rut dikenal sebagai pribadi yang baik dan patuh pada kehendak Tuhan.

Diringkas oleh: Novita Yuniarti

Rut merupakan salah satu keturunan dari Raja Daud. Ia memiliki suami bernama Kilyon yang merupakan anak dari Elimelekh dan Naomi, seorang yang berasal dari Bethlehem, Yehuda. Mereka memutuskan untuk menetap di daerah Moab sebagai pendatang karena pada waktu itu di Israel sedang terjadi kelaparan. Setelah beberapa waktu lamanya meninggallah Elimelekh, suami Naomi. Dan 10 tahun kemudian, meninggallah Kilyon, suami Rut. Naomi memutuskan untuk kembali ke tanah kelahirannya. Namun, Rut sangat mengasihi Naomi, sehingga ketika Naomi menyuruhnya pulang ke tanah kelahirannya, ia menolak untuk meninggalkan mertuanya seorang diri.

Setiba di Bethlehem, Rut pergi ke ladang untuk memungut bulir-bulir jelai. Ketika Boas melihat Rut datang ke ladang untuk memungut bulir-bulir jelai yang berjatuhan, maka tergeraklah hati Boas oleh belas kasih. Lalu Boas mengambil Rut sebagai istrinya. Boas sendiri sebenarnya masih memiliki hubungan saudara dari pihak Elimelekh, dan adat istiadat pada masa itu, bilamana seorang suami meninggal maka istrinya harus menikah dengan saudara suaminya atau dengan anggota keluarga yang terdekat, dengan tujuan untuk mendapatkan keturunan.

Dari kisah Rut, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari.

  1. Rut yang pada mulanya adalah seorang penyembah berhala, telah mengambil keputusan untuk menerima Kristus sebagai Tuhan dan Juru Selamatnya.

  2. Sebelum menikah dengan Boas, Rut adalah seorang yang amat miskin dan hina. Demikian pula keadaan kita yang sebenarnya, sebelum kita mempersembahkan diri kita kepada Tuhan, kita adalah orang yang miskin dan rendah.

  3. Terhadap mertuanya, Rut tidak bersikap seperti menantu-menantu pada umumnya, baik mereka yang berasal dari orang yang sudah percaya dan yang belum percaya. Sering kali terjadi bahwa seorang laki-laki yang semula sangat mengasihi ibunya, setelah menikah lebih mengasihi istrinya, sehingga menimbulkan rasa iri hati dan tidak dapat hidup rukun dengan mertuanya. Namun, Rut adalah seorang yang sangat setia kepada mertuanya. Hendaknya wanita-wanita Kristen yang sudah menikah mengasihi dan menghormati mertuanya, dan demikian juga sebaliknya, mertua mengasihi menantunya seperti yang dilakukan oleh Naomi.

  4. Rut adalah seorang yang baik dan patuh kepada kehendak Tuhan.

Diringkas dari:

Judul buku : Kaum Wanita dalam Perjanjian
Lama Penulis : Dr. Timothy S.K. Dzao
Penerbit : Geredja Santapan Rohani Indonesia Djakarta, Jakarta 1969
Halaman : 45 -- 47
Tipe Bahan
Kolom e-Wanita
Edisi e-Wanita