Untuk membantu anak menghadapi masalah, orang tua sebaiknya tidak terlalu ikut campur, melainkan memberikan dukungan sambil mendorong anak untuk menyelesaikan masalahnya sendiri. Komunikasi yang baik dan menyediakan waktu untuk berdiskusi akan membantu anak mengembangkan emosinya, rasa ingin tahu, dan kreativitas. Selain itu, orang tua harus memperlakukan kesalahan anak sebagai bagian dari proses belajar, sehingga anak merasa didorong dan tidak takut akan kegagalan.
- membantu anak
- masalah
- orang tua
- mengatasi perasaan
- kesempatan untuk berkembang
- kreativitas
- kegagalan
- Orang tua sebaiknya tidak terlampau terlibat dalam masalah anak, tetapi tetap memberikan dukungan.
- Penting bagi anak untuk berhadapan dengan perasaannya sendiri untuk mengembangkan emosi dan kemampuan mengatasi masalah.
- Anak yang mengalami hambatan belajar harus mendapatkan pendekatan yang berbeda dalam mendukung perkembangan mereka.
- Menjalin komunikasi yang baik antara orang tua dan anak penting untuk memahami peristiwa sehari-hari dan perilaku yang bisa diterima dalam masyarakat.
- Orang tua harus mengajak anak berinteraksi dengan lingkungan sosial dan tidak memanjakan mereka.
- Kesalahan anak dianggap bagian normal dari proses belajar, dan orang tua harus memfasilitasi pengalaman ini tanpa terlalu mendesak untuk kesempurnaan.
- Dukungan dan dorongan dari orang tua sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan diri dan semangat anak dalam belajar.
Bagaimana cara yang paling baik untuk membantu seorang anak yang sedang berusaha memecahkan suatu masalah? Jawabannya, orang tua hendaknya tidak boleh terlalu ikut campur dan terlampau melibatkan diri. Orang tua sebaiknya dapat meneliti masalah tersebut secara objektif, bersikap bijaksana, sambil tetap membantu si anak agar ia sendiri mampu mengatasi masalah itu. Cara dan pendekatan seperti ini akan lebih menolong si anak.
Sikap dan tindakan orang tua yang tidak terlalu ikut campur (namun selalu siap menolong bila diperlukan) akan memberi kesempatan kepada si anak untuk bergelut dan bergumul dengan perasaannya yang kacau balau. Apabila ia akhirnya dapat mengatasi masalah itu, ia akan merasa berhasil dan mampu. Pengalaman seperti ini dengan sendirinya akan memperkembangkan kehidupan emosi anak.

Anak yang sering mengalami suatu hambatan, seperti adanya kelainan yang menyebabkan kesulitan belajar, tentulah sangat berlainan dengan anak-anak lainnya.
Orang tua perlu menyediakan waktu khusus bersama-sama dengan anak mereka untuk membicarakan peristiwa dan hal-hal lain yang terjadi pada waktu itu. Biasanya, seorang anak laki-laki akan merasa senang bila sebelum tidur ia dapat membicarakan kejadian-kejadian di sekolah kepada orang tuanya.
Menurut dr. Benyamin Spock, terus-menerus melarang untuk tidak melakukan suatu eksplorasi, atau menghardik anak yang banyak bertanya, akhirnya akan menghambat, tidak saja menghambat rasa ingin tahu seorang anak, tetapi juga pertumbuhan intelektual dan emosionalnya.
Di sini jelas bahwa salah satu yang menjadi tugas orang tua adalah memberi kesempatan kepada anak untuk mengembangkan rasa ingin tahu yang merupakan asal dari kreativitas dan imajinasinya. Hal ini sebenarnya dapat selalu dilakukan orang tua, antara lain dengan menunjukkan minat dengan cara mendengarkan setiap pertanyaan anak. Orang tua tidak sekadar memberi jawaban sambil lalu, tetapi menunjukkan bahwa mereka memerhatikan pertanyaan anaknya.
Komunikasi langsung antara orang tua dan anak harus diutamakan. Anak perlu dibantu untuk dapat mengerti mengapa suatu tingkah laku dapat diterima dan sikap lainnya tidak bisa diterima atau disetujui oleh lingkungan masyarakat. orang tua haruslah selalu memerhatikan pikiran dan perasaan anak agar komunikasi bisa tetap lancar.
Orang tua yang bijaksana tidak akan melupakan satu hal, bahwa pada akhirnya anak akan menjadi besar, dan harus dapat berdiri dalam masyarakat banyak. Karena itu, sejak kecil anak harus dibiasakan dan diajarkan untuk berdiri sendiri. Misalnya tidak memanjakan mereka, mengajak anak berkenalan dengan orang banyak, tidak memihak anak ketika bertengkar dengan temannya, atau tidak mengurung anak sepanjang hari di dalam rumah.
Agar anak tidak merasa takut gagal, orang tua harus menghadapi kesalahan anak sebagai suatu hal yang normal. Kegagalan merupakan bagian yang wajar dari proses belajar. Terlalu banyak desakan dan tekanan supaya anak dapat sempurna, justru akan menimbulkan rasa takut gagal dalam dirinya.
Sikap orang tua terhadap kesalahan dan kegagalan anak akan sangat memengaruhi iklim psikologi belajar di rumah. Semua anak menginginkan dorongan dari orang tua untuk bisa berbuat sesuatu dengan sebaik-baiknya. Pada dasarnya anak-anak memang pemalu. Oleh karena itu, orang tua perlu terus memberikan dorongan dan semangat kepada anak-anaknya.
| Diambil dan disunting dari: | ||
| Judul buku | : | Butir-butir Mutiara Rumah Tangga |
| Penulis | : | Alex Sobur |
| Penerbit | : | BPK Gunung Mulia, Jakarta 1987 |
| Halaman | : | 106 -- 108 |