Skip to main content

KEUANGAN

Empat Hukum Transformasi Dalam Kehidupan Finansial

Banyak orang bertanya mengenai kunci agar mengalami transformasi dalam kehidupan finansial. Jawabannya, "Ikutilah hukum yang telah ditetapkan Tuhan." Hanya dengan itulah, umat-Nya bisa mengalami kehidupan finansial seperti yang telah Tuhan rencanakan.

Umat Tuhan memiliki dua jenis hukum yang harus ditaati, agar mengalami transformasi dalam kehidupan finansial, yaitu hukum jasmani dan hukum rohani. Sayangnya, banyak umat-Nya yang tidak melakukan kedua hukum ini. Ada kelompok umat Tuhan yang menggantungkan pada hukum jasmani, sehingga mereka tidak bisa merasakan penyertaan Tuhan yang luar biasa dalam kehidupan finansial mereka. Sebaliknya, sekelompok lainnya hanya mengandalkan hukum rohani, sehingga mereka terkesan tidak bertanggung jawab dalam mengusahakan kehidupan finansialnya.

Kejahatan Terselubung

Cinta uang adalah akar dari segala kejahatan (1 Timotius 6:10). Kita harus mengamini firman Tuhan ini karena faktanya banyak terjadi perampokan, penipuan, manipulasi, pencurian, korupsi, dan perbuatan lain yang dapat disebut sebagai kejahatan karena masalah uang. Sering kali perbuatan melawan hukum yang kelihatan oleh mata saja yang kita sebut sebagai kejahatan.

Bebas dari Jebakan Utang

Kendati sudah berusaha keras supaya tidak berutang, ternyata tetap ada kebutuhan mendesak yang mesti dipenuhi padahal penghasilan tidak mencukupi. Sebelum memutuskan untuk berutang, ada baiknya Anda merenungkan kiat-kiat berikut ini, supaya utang yang dimaksudkan untuk membantu kita keluar dari masalah keuangan tidak malah membuat kita terpuruk.

Sasaran Keuangan Anda

Belum lama ini saya mendengar tentang sepasang suami istri yang membangun sebuah rumah. Mereka membuat hanya satu kesalahan -- mereka membangun tanpa cetak biru. Akibatnya, bangunan itu memunyai kamar tidur yang banyak, tetapi tidak ada ruang makan atau dapur. Sebuah cerita yang agak bodoh, tetapi cerita ini menunjukkan suatu maksud yang baik.

Anda.

Apakah Saya Orang yang Materialis?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, materialisme berarti pandangan hidup yang mendasarkan segala sesuatu, termasuk kehidupan manusia, di dalam alam kebendaan semata-mata. Materialisme berarti mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indera. Dunia materi merupakan satu-satunya pokok atau tujuan utama. Manusia tidak memiliki unsur rohani; tidak ada Allah; tidak ada sesuatu di balik dunia jasmani. Yang ada hanyalah apa yang dapat ditangkap oleh panca indera. Orang-orang yang memegang pandangan ini, memunyai tujuan hidup hanya untuk meraih dan menikmati hal-hal materi saja, termasuk kepuasan tubuh jasmani.