Teks ini menggambarkan perasaan frustrasi ketika mencari tempat menginap dan membandingkannya dengan situasi Maria dan Yusuf yang tidak menemukan tempat saat melahirkan Yesus. Meski banyak orang merayakan Natal, mereka sering kali tidak memberikan tempat bagi Yesus dalam hidup mereka. Penulis mengajak pembaca untuk merenungkan apakah mereka membuka hati untuk menerima Yesus sebagai Juru Selamat.
- tidak ada tempat
- Maria dan Yusuf
- kamar di Bethlehem
- lahirkan bayinya
- perayaan Natal
- mendedikasikan hidup
- Yesus sebagai Juru Selamat
- Kalimat "tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan" menggambarkan situasi frustrasi saat mencari akomodasi.
- Maria dan Yusuf mengalami kesulitan di Bethlehem karena tidak menemukan kamar untuk melahirkan Yesus.
- Yesus dilahirkan dan dibaringkan di palungan karena tidak ada tempat tersedia.
- Saat ini, banyak orang tidak memberikan tempat bagi Yesus dalam hidup mereka meskipun merayakan Natal.
- Penting untuk merenungkan apakah ada tempat bagi Yesus dalam hidup kita dan untuk mendedikasikan kembali hidup kepada-Nya.
"Tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan." (Lukas 2:7)
Kalimat "tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan" mengingatkan saya pada sebuah liburan keluarga bertahun-tahun yang lampau. Kami sekeluarga telah melakukan perjalanan sepanjang hari, dan saya sedang mencari sebuah motel untuk tempat kami menginap. Saat kami menyusuri jalan raya, harapan kami berulang kali kandas ketika melihat papan penanda bertuliskan "TIDAK ADA TEMPAT".
Sebagai seorang ayah, yang bertanggung jawab terhadap kesejahteraan keluarga, saya menjadi frustrasi dan kecil hati. Lalu saya berpikir tentang Maria dan Yusuf. Betapa jauh lebih buruk keadaan mereka ketika tiba di Bethlehem dan menemukan tidak ada satu kamar pun yang tersedia! Saya bisa membayangkan Yusuf yang memohon kepada pengelola penginapan, memberitahukan kepadanya tentang keadaan Maria, dan betapa mereka sangat membutuhkan tempat bagi Maria untuk melahirkan bayinya. Namun "tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan". Jadi saat Yesus dilahirkan, ibu-Nya "membungkus-Nya dengan kain lampin, dan membaringkan-Nya di dalam palungan" (Lukas 2:7).
Sekarang, 2.000 tahun kemudian, jutaan orang tidak memiliki tempat bagi Yesus. Walaupun mereka dengan antusias turut ambil bagian dalam perayaan Natal, mereka tetap tidak memperbolehkan-Nya masuk ke dalam hidup mereka. Papan penanda bertuliskan "TIDAK ADA TEMPAT" tertera di sana.
Bagaimana dengan Anda? Adakah tempat bagi Yesus dalam hidup Anda? Tidak ada saat yang lebih baik dari saat ini untuk mendedikasikan kembali hidup Anda kepada-Nya atau untuk menerima-Nya sebagai Juru Selamat Anda!
Adakah tempat bagi Yesus, yang telah menanggung beban dosamu? Yesus telah mengetuk hatimu, akankah kau mempersilakan-Nya masuk?
Diambil dan disunting seperlunya dari:
Nama buletin | : | Santapan Rohani: Hadiah Terindah, Edisi Desember 2007, Hari 2 |
Penulis | : | Richard W. De Haan |
Penerjemah | : | Joseph |
Penerbit | : | RBC Ministries, Jakarta 2007 |
Halaman | : | Tidak Dicantumkan |