Skip to main content

Jangan Berharap Terlalu Banyak

Kenangan Natal yang paling berarti biasanya terkait dengan hubungan antarmanusia dan Tuhan, bukan sekedar hadiah atau perayaan. Meskipun pengalaman mungkin memudar, makna sejati Natal terletak pada membangun dan memelihara hubungan, yang memberi kita kebahagiaan yang tahan lama. Oleh karena itu, fokuslah pada kasih dan interaksi yang kaya, karena itulah yang membuat Natal benar-benar istimewa.

  • Kenangan Natal
  • Hubungan antarmanusia
  • Hubungan dengan Tuhan
  • Kepuasan dan kebahagiaan
  • Prioritas yang salah
  • Pengalaman berbagi
  • Kenangan Natal lebih sering terkait dengan pengalaman dan hubungan daripada hadiah.
  • Banyak pengalaman Natal, seperti reuni keluarga atau momen refleksi pribadi, seringkali samar dalam ingatan.
  • Hubungan antarmanusia dan dengan Tuhan adalah inti dari makna Natal.
  • Kekecewaan saat Natal mungkin disebabkan oleh fokus pada hal-hal material daripada hubungan yang nyata.
  • Daripada berharap Natal memberikan kebahagiaan, sebaiknya kita mengulurkan kasih kepada orang lain dan menerima kasih dari Tuhan.
  • Esensi Natal terletak pada hubungan kita dengan Allah dan kasih-Nya yang diberikan melalui Putra-Nya.

Pikirkan kembali semua kenangan favorit Anda selama masa Natal. Apakah yang benar-benar bertahan setelah sekian lama?

Mungkin bukan hadiah yang Anda terima. Saya kira Anda tidak bisa mengingat hadiah yang Anda terima pada umur delapan tahun. Bahkan, saya curiga Anda tidak bisa mengingat dengan jelas lebih dari selusin hadiah yang Anda terima sepanjang masa kanak-kanak Anda. Cobalah menulis hadiah apa saja yang Anda terima tahun lalu! Namun, hal utama pada Natal bukan ditemukan dalam saling memberi hadiah.

Mungkin bukan dalam acara yang di dalamnya Anda berpartisipasi walaupun pengalaman seperti itu mungkin lebih mudah dan jelas untuk dikenang. Keindahan, arti, dan perasaan dari saat-saat istimewa sering kali memudar dengan sangat cepat. Sering kali, kita hanya ingat ke mana kita pergi atau apa yang kita lakukan -- bukan rincian pengalaman itu. Sukar untuk mempertahankan kepekatan perasaan yang pernah dirasakan. Bahkan, reuni keluarga cenderung menjadi samar di dalam kenangan. Bisakah Anda mengingat semua wajah yang Anda temui pada pesta Natal tahun lalu?

Bahkan, mungkin bukan saat-saat hening yang Anda habiskan dalam perenungan. Pengalaman itu dan ilham yang Anda dapatkan sering kali cenderung terjalin sendiri ke dalam keseluruhan kehidupan kita sedemikian rupa sehingga pengalaman itu sendiri sukar dibedakan atau dipisahkan.

Jadi, apa yang tersimpan sangat dalam di dalam kenangan kita sampai tidak bisa dihapuskan oleh waktu?

Saya yakin hubungan antarmanusia dan Tuhan adalah pusat Natal.

  1. Itu adalah alasan Tuhan mengirim Putra-Nya sebagai bayi manusia -- supaya kita mempunyai hubungan dengan-Nya.

  2. Itu adalah alasan mengapa kita memberi hadiah -- untuk membangun hubungan.

  3. Itu adalah alasan mengapa kita merencanakan pesta Natal dan reuni -- untuk memupuk hubungan dan memberi kita kesempatan untuk berbagi saat-saat bahagia dengan orang-orang yang kita sayangi.

Mungkin, kekecewaan yang kita rasakan berasal dari prioritas yang salah. Kita mencari kepuasan dan kebahagiaan pada hadiah, dekorasi, atau pesta, ketika sebenarnya hanyalah hubungan antarmanusia dan Tuhan yang mempunyai kemampuan untuk benar-benar memuaskan dan memperkaya.

Jangan berharap Natal dengan sendirinya memberi apa yang tidak bisa diberikannya. Berharaplah untuk bisa mengulurkan tangan dengan kasih kepada orang lain. Dan, menerima dengan tangan terbuka uluran kasih yang diarahkan pada Anda, termasuk uluran tangan kasih dari Bapa surgawi sendiri.

Ketika semua tamu sudah pulang, kertas kado sudah dibuang, catatan harian sudah disimpan di laci, hiasan dibongkar untuk tahun depan, satu hal tetap ada: Allah memberi kita Anak-Nya -- 2000 tahun yang lalu, dan sekali lagi setiap tahun -- dan hanya hubungan kita dengan-Nya yang benar-benar berarti.

Diambil dan disunting seperlunya dari:

Judul asli buku : 52 Simple Ways to Make Christmas Special
Judul buku terjemahan : 52 Cara Sederhana Membuat Natal Menjadi Istimewa
Penulis : Jan Dargatz
Penerjemah : Esther S. Mandjani
Penerbit : Inter Aksara, Batam 1999
Halaman : 171 -- 173
Tipe Bahan
Kolom e-Wanita
kategori
Edisi e-Wanita