Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita
Mengasihi Allah dan Hidup yang Baru Bagi Kristus
Ditulis oleh: N. Risanti
Francis Chan pengarang buku Crazy Love berujar dalam bukunya, "Orang-orang yang terobsesi kepada Yesus tidak mendahulukan keselamatan dan kenyamanan pribadi di atas segalanya. Orang-orang yang terobsesi lebih peduli tentang datangnya Kerajaan Allah di bumi ini daripada mendapat perlindungan dari penderitaan atau tekanan." Dan, ia tidak hanya sekadar berteori ketika mengatakannya.
Didorong oleh kasih Allah yang dikatakannya, "Senantiasa mengejarku tanpa mengenal lelah," Francis kemudian memberikan hidupnya bagi Kristus. Ia bahkan menjual rumahnya dan pindah ke rumah yang lebih kecil untuk memberikan harta bendanya kepada kaum miskin. Kasih Allah yang sungguh dahsyat memampukannya untuk benar-benar mengubah paradigma hidup dan melakukan hal-hal yang Yesus katakan sebagai "menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari, dan mengikut Aku" (Lukas 9:23).
Ada begitu banyak pribadi yang telah mengenal Kristus yang kemudian mengalami perubahan radikal dalam hidupnya. Mereka tidak hanya sekadar menjadi orang Kristen yang rajin beribadah, melakukan kebajikan, dan tidak melakukan kejahatan. Lebih dari itu, mereka menyerahkan hidupnya bagi Kristus dan menjalani panggilan yang Kristus inginkan bagi mereka. "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku." (Yohanes 14:15) Mengasihi Dia berarti kita berkomitmen untuk bersungguh-sungguh hidup bagi-Nya dan meninggalkan cara hidup kita yang lama, yang tidak menghadirkan Dia sebagai yang paling utama dan pertama. Mengasihi Dia berarti kita tidak lagi akan menjadi puas hanya dengan sekadar rajin beribadah, menolong sesama, dan menjauhi hal-hal yang jahat. Mereka yang sungguh-sungguh mengasihi-Nya akan secara total menyerahkan hidup, waktu, diri, dan milik mereka bagi Kristus. Mereka tidak akan menjadi pribadi yang sama lagi.
Lalu, apakah kita telah benar-benar merasakan kasih Tuhan yang begitu dalam, dahsyat, dan tidak masuk akal melalui pengorbanan-Nya di kayu salib 2000 tahun yang lalu? Apakah kita sudah tergerak dengan kasih-Nya dan mulai merasakan jatuh cinta kepada-Nya sehingga benar-benar ingin menyerahkan hidup bagi-Nya? Pertanyaan-pertanyaan tersebut tepat untuk kita ajukan kepada diri sendiri di awal tahun baru ini sebagai refleksi untuk dapat mengalami dan menjalani hidup yang baru di dalam Kristus. Karena seperti kata Chan, "Hanya saat Anda tergila-gila dengan seseorang, segala sesuatunya berubah." Kiranya kasih Allah yang tidak masuk akal dan tak kenal lelah sungguh akan menjadi inspirasi dan penggerak utama Anda untuk melakukan perubahan. Amin.
[Sumber bacaan:]
1. Chan, Francis. 2008. "Crazy Love". Benaiyah Books, Jakarta.
Komentar