Artikel
Kebangkitan: Suatu Perenungan Makna
Kebangkitan Kristus erat hubungannya dengan orang percaya, baik di dunia maupun di dalam kekekalan, bahkan kepercayaan dan pemberitaan iman Kristen sangat bergantung pada kebangkitan Kristus. Dengan demikian, kebangkitan Kristus tidak boleh hanya berupa ajaran saja, tetapi harus suatu fakta, suatu realitas, dan suatu sejarah. Apabila Kristus tidak bangkit dari kematian, maka pemberitaan iman Kristen tidak punya makna apa pun. Paulus menegaskan, "Tetapi andaikata Kristus tidak dibangkitkan, maka sia-sialah pemberitaan kami dan sia-sialah juga kepercayaan kamu" (1 Korintus 15:14).
Merespons Karya Salib dan Kebangkitan Kristus
Kematian Kristus di kayu salib dan kebangkitan-Nya adalah demonstrasi kasih Allah atas umat manusia dan kuasa-Nya atas dosa dan maut. Kasih Allah dinyatakan lewat pengorbanan Putra Allah yang memikul dosa seisi dunia sehingga menyediakan jalan pendamaian bagi manusia kepada Allah. Kematian Kristus adalah kematian yang menggantikan hukuman yang seharusnya manusia terima karena dosa-dosanya.
Mengapa Harus Salib?
Mengapa Yesus turun dari surga, masuk dunia gelap penuh cela, berdoa, bergumul dalam taman, dan cawan pahit pun diterima-Nya. Mengapa Yesus menderita didera dan mahkota duri pun dipakai-Nya? Mengapa Yesus mati bagi saya? Kasih! Ya, karena kasih-Nya.
Penampakan Diri Yesus
Sahabat-sahabat Yesus saat itu tidak sedang mengharapkan apa yang akan mereka lihat. Meskipun mereka telah mendengar dan mengikuti pengajaran Yesus dengan saksama selama 3 tahun, mereka benar-benar tidak pernah mengerti sepenuhnya bahwa Dia akan bangkit dari kematian. Maka, tentunya mereka tidak akan memunyai alasan untuk mengarang cerita-cerita yang mengklaim bahwa mereka telah melihat Dia. Bagi mereka, itu pun bukan pilihan. Sudah pasti, mereka kehilangan Yesus.
Pemberian Terindah: "Dalam Tiga Hari"
SUDAH SELESAI
Ketika Yesus mati, Ia sungguh mengetahui bahwa pekerjaan-Nya telah selesai. Yesus, sang Gembala Agung, menyerahkan nyawa-Nya dengan sukarela bagi domba-domba-Nya. Ia berseru, "Sudah selesai" (Lukas 23:46). "Apa pun maksud [seruan] itu," kata Dr. G. Campbell Morgan, "tujuan kedatangan-Nya, tujuan kepergian-Nya, itu telah selesai sepenuhnya dan lengkap." Penikaman lambung Yesus dengan tombak membuktikan dua hal. Pertama, apa yang difirmankan Tuhan telah tercapai dengan setepat-tepatnya. Tidak satu pun tulang-Nya yang dipatahkan (Mazmur 34:20; Keluaran 12:46; Zakharia 12:10; Mazmur 22:16).
Iblis di Dalam Kegelapan
Musuh utama Allah juga memunyai andil dalam penderitaan dahsyat Yesus di Getsemani. Sebagai makhluk yang dahulu paling ditinggikan di antara makhluk ciptaan Allah lainnya, Iblis telah memimpin suatu pemberontakan melawan Allah di surga pada masa-masa prasejarah. Alkitab tidak memberi keterangan detail mengenai hal itu, namun syair-syair misterius untuk Raja Babel dalam Yesaya 14 dan Raja Tirus dalam Yehezkiel 28 dengan jelas berisi sindiran mengenai jatuhnya makhluk kegelapan yang memanipulasi para raja ini untuk tujuan kejahatan.
Penampakan Yesus dan Tugas Pemuridan Gereja
Alkitab mengatakan bahwa setelah Yesus bangkit dari antara orang mati, Ia menampakkan diri berulang-ulang selama empat puluh hari kepada murid-murid-Nya dan beberapa orang dekat-Nya. Dalam penampakan tersebut, Ia tentu mempunyai maksud-maksud, seperti membuktikan bahwa Ia sungguh-sungguh telah bangkit dan sudah menang terhadap maut, mengajar murid-murid tentang Kerajaan Allah (Kisah Para Rasul 1:3), dan mendelegasikan pemuridan kepada murid-murid-Nya.
Para Murid Kristus di dalam Kegelapan
Penting bagi kita untuk mencermati lebih dekat bagaimana dua belas pengikut terdekat Tuhan tanpa sadar telah menjadi alat Iblis dalam peperangan Iblis melawan Yesus. Setidaknya, Iblis memunyai dua tujuan ketika bekerja melalui sahabat Yesus. Pertama, ia sangat ingin meyakinkan Yesus bahwa manusia tidak layak menerima semua rencana yang akan dilakukan-Nya bagi mereka. Kedua, ia sangat membenci sang Juru Selamat sehingga bahkan jika ia gagal melaksanakan tujuan ini, ia dapat menambah penderitaan dan rasa malu dalam perjalanan-Nya ke kayu salib.
Sudahkah Anda Mengenal Tuhan yang Bangkit?
Sudah berapa kalikah Anda merayakan Paskah, hari Kebangkitan Tuhan? Mungkin ada yang akan menjawab sudah sejak kecil, sejak saya mulai bisa mengingat. Ada juga yang akan menjawab sudah sejak saya menjadi Kristen atau mungkin baru sekali ini.
Mengapa Harus Salib?
Mengapa Yesus turun dari surga, masuk dunia gelap penuh cela, berdoa, bergumul dalam taman, dan cawan pahit pun diterima-Nya. Mengapa Yesus menderita didera dan mahkota duri pun dipakai-Nya? Mengapa Yesus mati bagi saya? Kasih! Ya, karena kasih-Nya.