Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita
Wanita-Wanita Pada Hari Natal: Biarlah Setiap Hati Menyiapkan Ruang Bagi Dia
Bayangkan jika Yesus mengetuk pintu rumah Anda pada malam Natal tahun ini karena memerlukan tempat untuk tinggal. Maukah Anda memberikan tempat tidur tambahan untuk ditawarkan kepada-Nya, dengan seprai yang bersih dan handuk yang baru? Mungkin sebuah sofa dengan selimut yang hangat? Bagaimana dengan futon (kasur tradisional dari Jepang - Red.) dari IKEA (perusahaan furnitur - Red.) yang layak pakai? Atau, akankah Anda menutup pintu rumah Anda yang terbuka, dengan rasa malu, dan meminta maaf sedalam-dalamnya. "Maaf, Tuhan. Tempat saya berantakan. Dan, saya benar-benar tidak memiliki apa pun untuk mempersilakan Anda masuk ...?" Benar. Begitulah. Hari Natal adalah tentang menyiapkan ruang untuk Yesus. Menyambut-Nya di rumah, keluarga, dan hidup kita. Membuka lebar-lebar pintu hati kita.
Para wanita pada masa Natal benar-benar bertindak demikian, menerangi jalan bagi kita, menunjukkan kepada kita bagaimana peristiwa itu terjadi. Mereka mengharapkan kedatangan Mesias dan menanti-nantikan kehadiran-Nya. Mereka menyimpan janji-janji Allah di tangan mereka yang kosong karena mereka mengetahui bahwa suatu hari nanti, hal itu akan digenapi. Mereka berkata "Ya." Mereka menanti. Mereka percaya. Minggu ini, kita akan berjalan menyusuri jejak langkah mereka.
Datanglah, Tuhan Yesus. Jauh, dalam Sebuah Palungan.
Bacalah bagian pertama: Kiranya Setiap Hati Menyiapkan Ruangan bagi Dia.
Bacaan: Lukas 1:5-18
Elisabet, wanita pertama kita dalam Natal, diperanakkan dari garis keturunan imam yang panjang. Dia menikah dengan satu laki-laki, dan keduanya adalah "orang benar di hadapan Allah". Namun, para tetangga mereka memiliki sebutan lain untuk pasangan yang takut akan Allah ini: "mandul". Sangat berat. Di Israel kuno, nilai seorang wanita diukur dari berapa banyak anak yang dapat diberikannya kepada suaminya. Tidak ada anak? Tidak ada harganya. Astaga!
Tantangan Elisabet sekarang tertuju kepada kita: Bagaimana kita dapat tetap setia kepada Allah, bahkan ketika doa-doa kita tampaknya tidak dijawab? Entah kita berdoa untuk seorang anak untuk diasuh, atau sebuah pekerjaan untuk menjauhkan para penagih utang, entah kita meminta agar kesehatan kita dipulihkan, atau relasi kita yang rusak diperbaiki, kita mungkin terkadang bertanya-tanya, "Apakah Allah mendengarkan? Apakah Allah peduli? Akankah Dia memberi respons?" Jawabannya pasti: Ya, selalu. Ya, tentu saja. Ya, sesuai dengan waktu-Nya yang sempurna.
Malaikat Gabriel
Malaikat Gabriel berkata kepada Zakharia, "Jangan takut." Allah mengatakan hal itu juga kepada Anda, Saudara yang terkasih. "Jangan takut. Aku tahu keinginan hatimu. Aku sudah mendengar doa-doamu. Percayalah kepada-Ku. Aku mengerti hal ini." Yakinlah, ketika umat Allah berdoa, "Allah mendengar mereka karena doa mereka sampai ke langit, tempat kediaman-Nya yang kudus" (2 Tawarikh 30:27). Zakharia ragu, tetapi tidak disebutkan di Alkitab bahwa Elisabet ragu. Mengapa Allah menunggu sampai Elisabet semakin tua untuk melahirkan seorang anak? Dengan demikian, kemuliaan akan ditujukan bagi Dia saja. Mukjizat-mukjizat adalah cara Allah untuk berkata, "Lihatlah ini!" Allah ingin memastikan bahwa seluruh dunia memberi perhatian.
Orang-orang menyebut Elisabet "mandul" (Lukas 1:36), tetapi Allah lebih dari sekadar mampu, lebih dari sekadar ingin memberinya seorang anak. Elisabet terus berkata, "Ya," kepada Allah. Kemudian, ketika semua dalam keadaan siap, Allah akhirnya berkata, "Ya," kepada Elisabet, sesuai dengan rencana ilahi-Nya yang sudah ada sebelum dunia dijadikan. Kesimpulan keseluruhan bab ini dalam satu kata: Sekarang.
Ambillah waktu sejenak untuk membaca perikop mingguan ini di "The Voice", sebuah terjemahan unik yang memberi kita gambaran yang lebih utuh atas suatu waktu dan tempat. Kemudian, saya akan memberikan jawaban saya untuk salah satu atau beberapa pertanyaan dalam Pemahaman Alkitab yang dilampirkan di halaman belakang artikel "The Women of Christmas". Saya akan ada di sini saat Anda siap.
Pemahaman Alkitab
Elisabet digambarkan sebagai orang yang benar, tidak bercacat, dan terhormat. Lihatlah melalui Amsal 31:10-31, kemudian pilihlah ayat-ayat yang paling baik dalam menggambarkan betapa seorang wanita saleh pada zaman Alkitab telah mewujudkan imannya secara praktis, setiap hari.
Saya benar-benar dalam masalah karena setiap ayat dalam perikop yang terkenal ini menggambarkan para wanita saleh dari berbagai zaman! Berikut ini hanyalah beberapa hal yang menonjol yang mungkin cocok dengan Elisabet:
- "Isteri yang cakap siapakah akan mendapatkannya?" (Amsal 31:10)
Bahkan, pada hari-hari yang lalu, para wanita itu seperti burung langka, memiliki ciri khas yang melampaui semua hal lain. Alih-alih memedulikan tentang bagaimana ia terlihat dalam pandangan orang lain, Elisabet lebih memfokuskan diri pada apa yang dapat ia lakukan untuk orang lain. Kepedulian selalu lebih baik daripada penghinaan.
- "Hati suaminya percaya kepadanya, suaminya tidak akan kekurangan keuntungan." (Amsal 31:11)
Sebagai seorang istri, Elisabet mungkin dapat dipercaya dan murah hati kepada Zakharia, secara konsisten membuktikan janji-janjinya tanpa menghabiskan uang suaminya.
- "Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya." (Amsal 31:13)
Dia memintal wol .... Pikirkanlah tentang betapa kasarnya barang-barang tersebut jika mengenai tangan seorang wanita: membersihkan wol hasil cukuran (membuat saya risi untuk memikirkannya) dan tanaman rami yang harus direndam dalam air yang tergenang untuk memisahkan serat-serat sebelum serat-serat tersebut dapat mereka pintal menjadi kain lenan. Namun, Elisabet mau melakukan pekerjaan berat semacam ini dengan tangannya yang lincah. Mengesankan.
- "Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin." (Amsal 31:20)
Elisabet tanpa keraguan telah memberi dengan murah hati kepada pendukung "World Vision" abad pertama, memberi bantuan bagi mereka yang berada dalam kekurangan. Bahkan, apabila kita tidak memiliki anak yang tinggal serumah dengan kita, kita dapat membantu memelihara anak-anak yang ada di dunia.
- "Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi isteri yang takut akan TUHAN dipuji-puji." (Amsal 31:30)
Meskipun Elisabet sudah tua, sikap takut akan Tuhan dalam dirinya tidak pernah hilang dari pikirannya dan kasihnya kepada Tuhan tidak pernah lenyap dari wajahnya. Sementara beberapa orang mungkin merendahkan dia karena kemandulannya, Allah memandang dia dengan kasih.
Pelayanan Wanita
Apabila Anda mengenal seorang Elisabet modern, hal-hal spesifik apa yang dia lakukan yang dapat Anda teladani? Berikut ini kebenaran yang mengherankan: muncul di benak saya, dua wanita dalam hidup saya yang memiliki karakter seperti Elisabet modern, dan keduanya bernama ... Elisabet!
Kedua wanita ini ibu rumah tangga yang luar biasa, yang membuka pintu rumah mereka untuk teman-teman dan orang asing juga. Keduanya memiliki rumah yang benar-benar penuh kehangatan dan memiliki uang yang dibuka pelan-pelan setiap kali ada kesempatan untuk memberi. Keduanya menghormati suami mereka dan begitu mengasihinya, tetapi mereka juga memiliki kehidupan mereka sendiri, yang dihabiskan dengan melayani orang lain. Kedua wanita itu tampaknya benar-benar cantik dengan kain lenan dan kain ungu!
Bagaimana wanita-wanita dari masa lampau dan masa sekarang telah menginspirasi Anda untuk mengubah cara Anda melayani Allah pada masa yang akan datang? Sayangnya, saya bukan seorang ibu rumah tangga yang percaya diri. Saya senang berada bersama teman-teman, tetapi saya ingin sekali berkata, "Yuk, kita bertemu di suatu tempat" daripada "Datanglah ke rumah kami." Saya memutuskan untuk membuka pintu rumah kami sekali setiap minggu saat Natal. Bahkan, jika ada ada sekotak cokelat dan kue-kue, saya akan memberikannya.
Saya juga terinspirasi oleh kesabaran Elisabet. Setelah bertahun-tahun melayani, melayani, dan melayani untuk Allah, saya mulai menyadari bahwa cukup dengan menantinya itu sudah sangat menyenangkan Dia. "Nantikanlah TUHAN! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu! Ya, nantikanlah TUHAN!" (Mazmur 27:14)
Kini giliran Anda.
Dua pertanyaan sederhana untuk minggu ini:
- Apakah ada sesuatu dalam perikop ini yang mengena bagi Anda?
- Bagaimana kesetiaan Elisabet menginspirasi Anda? (t/S. Setyawati)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Liz Curtis Higgs |
Alamat URL | : | http://www.lizcurtishiggs.com/2013/11/the-women-of-christmas-let-every-heart-prepare-him-room/ |
Judul asli artikel | : | The Women of Christmas: Let Every Heart Prepare Him Room |
Penulis | : | Liz Curtis Higgs |
Tanggal akses | : | 5 Agustus 2014 |
Komentar