Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita
Angkatlah Beban di Hatimu: Memilih Pengampunan Berarti Memilih Kebebasan
Dalam Lukas 5:18-26, kita membaca ada sebuah rumah yang penuh dengan orang-orang yang berdatangan dari berbagai wilayah untuk mendengar Yesus mengajar. Beberapa teman dari seorang yang lumpuh mengangkatnya di atas matras menuju lokasi tempat Yesus berada. Mereka telah mendengar bahwa Yesus adalah Seorang penyembuh, dan mereka berjalan melintasi Galilea untuk menemukan-Nya. Kerumunan orang itu sangat banyak sehingga orang-orang yang membawa orang lumpuh itu tidak dapat berjalan ke depan. Karena itu, mereka naik ke atap dan mengangkat beberapa genting dari tempatnya. Cerdik, bukan? Mereka menurunkan teman mereka melalui atap, tepat di depan Yesus.
Kebutuhan fisik orang lumpuh itu sudah jelas, tetapi Yesus mengatakan sesuatu yang mengejutkan: "Melihat iman mereka, Yesus kemudian berkata kepada orang itu, "Anak muda, dosa-dosamu telah diampuni." (Lukas 5:20)
Apakah teman-temannya menjadi bingung oleh perkataan Yesus? Mungkin. Orang-orang Farisi yang duduk di sana pasti bingung. Mereka hanya dapat melihat kelemahan fisik yang jelas. Namun, Yesus melihat orang lumpuh tersebut secara menyeluruh. Ia mulai dari bagian dalam kemudian luar.
Ketika mendengar bahwa dosa-dosanya diampuni, orang lumpuh itu dapat saja berkata, "Bawaku pulang. Orang ini tidak memiliki petunjuk apa-apa." Namun sebaliknya, ia berserah kepada Yesus. Walaupun ia dapat mengatakan bahwa masalah yang sebenarnya adalah kakinya, ia tetap mengikuti perintah Yesus. Dengan iman, ia melompat dengan kakinya, mengambil matrasnya, dan menari-nari di sepanjang jalan sambil memuji Tuhan.
Apakah Pengampunan Itu?
Berapa kali kita bersikap jujur di hadapan Allah?
Tuhan, ia menyakiti saya.
Allah, saya tidak dapat tidur.
Saya marah dan saya berteriak kepada anak-anak saya. Buatlah itu berhenti.
Saya tidak merasa seperti orang Kristen.
Namun, berapa kali Allah melihat melampaui apa yang ada di depan mata sampai ke dalam hati? Ia melihatnya setiap saat.
Orang-orang tidak melakukannya. Dalam kebanyakan kasus, mereka mendefinisikan Anda sebagai orang yang hancur, menunjuk masalah kemarahan Anda, atau memberi tahu Anda untuk menghadapinya. Namun, melihat seseorang secara menyeluruh merupakan tindakan belas kasihan Juru Selamat yang paling mengenal kita. Ketika Ia menyingkap akar permasalahan kita, kita memiliki pilihan. Kita dapat terus-menerus berbantah-bantahan dengan-Nya mengenai masalah yang nyata atau berserah.
Pengampunan merupakan sebuah pilihan yang disengaja untuk melepaskan beban dan jerat kepahitan, kemarahan, kegeraman, atau emosi-emosi tidak terselesaikan terkait dengan seseorang atau peristiwa. Dengan kata lain, pengampunan adalah penyerahan. Pengampunan menepis kebencian. Pengampunan menghentikan keinginan untuk menghukum. Pengampunan membiarkan kemarahan pergi. Pengampunan membebaskan masalah "penagihan utang".
Dalam hal ini, pengampunan berarti kita mengangkat tikar kita. Daripada membiarkan ketidakmauan untuk memaafkan membuat kita terikat dan sakit, lebih baik kita membiarkan Allah untuk memulai proses untuk menyembuhkan kita.
Bagaimana Anda Memaafkan?
Berserah berarti menawarkan hati yang rela kepada Allah. Anda tidak menawarkan masalah, orang lain, atau gejala-gejala yang nyata. (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari: | ||
Nama situs | : | Today's Christian Woman |
Alamat | : | http://www.todayschristianwoman.com/articles/2013/may/unburden-your-hear... |
Judul asli artikel | : | Unburden Your Heart:Choosing forgiveness means choosing freedom |
Penulis | : | Suzanne Eller |
Tanggal akses | : | 30 Mei 2013 |
Komentar