Saya masih ingat kekecewaan besar saya yang pertama. Walaupun saya yakin sudah ada kekecewaan-kekecewaan lain - yang lebih kecil - sebelum kekecewaan ini, tidak ada yang cukup menonjol seperti saat tidak jadi berperan dalam drama sekolah ketika saya masih di kelas tujuh.
Saya kira itu terjadi karena berperan di dalam drama adalah hal pertama yang paling saya inginkan - lebih buruknya - saya sudah bekerja keras, berlatih, mencoba, tetapi dikeluarkan. Itulah saat pertama, pada intinya, saya mendapat perkataan "Kau tidak cukup baik."