Harry A. Ironside, seorang pengajar Alkitab terkemuka pada awal abad ke-20, menjadikan studi Alkitab dan doa sebagai bagian terpenting dari rutinitas paginya. Ia menyadari bahwa disiplin ini sangat vital untuk kehidupan rohaninya dan berfungsi sebagai panduan dalam kehidupannya sehari-hari, tanpa perlu meminta dorongan dari Tuhan untuk melakukannya. Hal ini menunjukkan pentingnya membaca Firman Tuhan secara rutin untuk mendapatkan cahaya dan petunjuk dalam hidup.
- Harry A. Ironside
- pengajar Alkitab
- berdoa
- kehidupan rohani
- membaca Alkitab
- kesiagaan pagi
- Harry A. Ironside (1876-1951) adalah pengajar Alkitab terkemuka di awal abad ke-20.
- Ironside memulai harinya dengan membaca Alkitab dan berdoa, yang ia anggap sebagai bagian penting dari kehidupannya.
- Ia menyadari bahwa disiplin spiritual sangat penting untuk kehidupan rohaninya dan pengaruh terhadap orang lain.
- Tidak perlu meminta izin Tuhan untuk melakukannya; ia hanya melakukannya secara konsisten.
- Firman Tuhan yang dipelajari menjadi petunjuk dalam menjalani hidup sehari-hari, seperti yang tertulis dalam Mazmur 119:105.
- Pentingnya membangun kebiasaan membaca Alkitab secara teratur untuk mendapatkan terang dari firman Tuhan.
Harry A. Ironside (1876 -- 1951) adalah salah seorang pengajar Alkitab yang paling berhasil dan paling disukai pada awal abad ke-20. Menurut penuturan teman dekatnya, Ironside selalu memulai setiap harinya dengan mendalami Alkitab dan berdoa. Ia menyebut waktu itu sebagai "kesiagaannya pada pagi hari" dan merupakan bagian terpenting dalam setiap harinya.
"Suatu hari, ketika Ironside sedang mengajar di sebuah seminari, seorang murid menghampirinya dan berkata, "Dr. Ironside, saya tahu Anda selalu bangun pagi untuk membaca dan mempelajari Alkitab setiap hari."
"Oh, saya telah melakukannya sejak menjadi orang kristiani," jawabnya.
"Bagaimana Anda dapat terus melakukannya?" tanya si murid. "Apakah Anda berdoa untuk hal itu?"
"Tidak," kata Ironside. "Saya hanya selalu bangun pagi."
Ironside tahu bahwa kehidupan rohaninya bergantung pada waktu khusus yang ia luangkan untuk mempelajari firman Allah. Ia tak perlu bertanya kepada Allah apakah ia mesti melakukannya, atau meminta hasrat dari-Nya untuk melakukan hal itu. Ia sadar bahwa disiplin ini adalah kebutuhan mutlaknya agar dapat mengembangkan kehidupan rohani dan pengaruhnya kepada orang lain. Ia tak dapat hidup jika tak melakukannya.
Pemazmur menulis, "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku" (Mazmur 119:105). Sadarkah kita bahwa kita sangat memerlukan terang firman Allah setiap hari? Adakah kita mengembangkan kebiasaan membaca Alkitab secara teratur?
Diambil dari: | ||
Nama situs | : | SABDA.org |
Alamat situs | : | http://sabda.org/publikasi/e-rh/2002/07/10 |
Judul asli renungan | : | Waktu Bagi Allah |
Penulis renungan | : | DHR |
Tanggal akses | : | 7 Desember 2016 |