Skip to main content

Artikel

Depresi

Depresi adalah penyakit klasik para wanita. Mengapa? Ganti dua huruf depan kata depression (depresi) sehingga menjadi expression (ekspresi). Bila kita tidak mengekspresikan apa yang kita rasakan -- apa yang menganggu kita -- dengan cara yang membangun dan memulihkan, sangat sering hasilnya adalah depresi: cara wanita menangis tanpa air mata.

Temperamen yang Diubahkan

Terminologi

Temperamen adalah kombinasi pembawaan yang kita warisi dari orang tua kita. Pembawaan ini diwariskan melalui gen. Secara sadar atau pun sering kali tidak sadar, temperamen memengaruhi seluruh aspek tindakan kita. Temperamen yang telah "dibudayakan" melalui pembentukan lingkungan disebut sebagai karakter. Sedangkan kepribadian adalah "sosok" yang kita tampilkan dalam relasi dengan orang lain. Bisa jadi, kepribadian sebagai "sosok" yang kita tampilkan berbeda dengan karakter kita yang sesungguhnya. Hal ini bergantung pada kejujuran kita dalam menampilkan diri.

Apa Itu Temperamen

Temperamen adalah kombinasi sifat-sifat yang kita warisi dari orang tua kita. Tidak ada seorang pun yang tahu di mana letak temperamen, tetapi tampaknya ia ada di suatu tempat dalam pikiran atau pusat emosi (sering dirujuk sebagai hati). Dari sana, bersama-sama dengan ciri-ciri manusia lainnya, dihasilkan penampakan dasar. Sebagian besar dari kita lebih menyadari ekspresinya daripada fungsinya.

Ritme Rohani: Resep Untuk Hidup Sehat

Ulang tahun saya yang ke-41 adalah momen yang lebih baik saya lupakan. Saya menghabiskannya dengan tidur-tiduran di tempat tidur rumah sakit sambil berpikir bahwa saya sekarat. Selama beberapa tahun sebelumnya, sebagai Direktur Kesehatan Mercy Ships, saya telah bekerja di Afrika, Asia, serta Amerika Tengah dan Selatan mengelola penjangkauan dengan mengadakan operasi bibir sumbing dan langit-langit mulut, operasi mata, dan operasi luka bakar bagi orang-orang miskin.

Saat Perempuan Mengambil Alih

"Sure God created man before woman, but then you always make a rough draft before the final masterpiece."
(San Xavier del Bac)

Kalimat tadi tidak diucapkan oleh seorang pemimpin perempuan sekaliber Indira Gandhi, Golda Meir, Margaret Thatcher, Gloria Macapagal Arroyo, atau pun Megawati Soekarnoputri, tetapi justru ditorehkan oleh seorang biarawan yang mendobrak daerah garang di padang kering untuk memberitakan berita kasih.