Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Perempuan dan Lingkungan

Diringkas oleh: Davida Welni Dana

Posisi wanita yang masih selalu dipinggirkan di sebagian besar belahan dunia mungkin sama dengan yang dialami oleh bumi kita. Perlakuan yang kurang baik terhadap wanita merupakan gambaran bahwa baik bumi maupun perempuan mendapatkan perlakuan yang kurang baik sehingga mengakibatkan kerusakan dan penindasan. Di bumi, pembangunan yang dijalankan cenderung tidak memerhatikan faktor keberlangsungan lingkungan hidup yang baik. Sebagai akibatnya, kerusakan lingkungan yang terjadi semakin parah.

Meskipun mendapat perlakuan yang hampir sama, wanita harus diikutsertakan dalam pengelolaan lingkungan. Hal ini perlu agar perempuan memahami betapa pentingnya lingkungan sehingga perempuan akan menjaga dan memelihara lingkungan. Dengan pemahaman tersebut, perempuan akan memunyai andil besar untuk menjaga, memelihara lingkungan dengan baik dan juga dapat menjaga kebersihan lingkungan dari lingkup yang paling kecil.

Gambar: peran wanita

Perempuan memiliki keterkaitan yang erat dengan lingkungan. Dalam perannya sebagai pengelola rumah tangga, mereka lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan dan sumber daya alam. Dampak kerusakan lingkungan pun lebih sering dirasakan oleh perempuan. Contoh sederhana adalah ketersediaan air. Berkurangnya ketersediaan air lebih dirasakan kaum perempuan karena mereka merupakan pemakai air terbesar dalam rumah tangga.

Apa yang dapat dilakukan perempuan untuk terlibat dalam pelestarian lingkungan?

1. Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Secara aktif, perempuan dapat dilibatkan secara langsung dalam pengelolaan sampah rumah tangga dengan cara memisahkan sampah rumah tangga berdasarkan jenisnya. Sampah dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu sampah organik dan nonorganik. Sampah organik adalah sampah yang mudah diuraikan oleh alam (proses penguraiannya memerlukan waktu singkat). Contohnya adalah sisa makanan dan sayuran. Sampah nonorganik adalah sampah yang sulit teruraikan oleh alam (proses penguraiannya memerlukan waktu lama). Contoh sampah nonorganik adalah plastik. Penanganan yang paling sesuai bagi sampah nonorganik adalah daur ulang (recycle) dan pemakaian ulang (reuse)

Perempuan memiliki keterkaitan yang erat dengan lingkungan. Dalam perannya sebagai pengelola rumah tangga, mereka lebih banyak berinteraksi dengan lingkungan dan sumber daya alam.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

2. Produk Rumah Tangga Ramah Lingkungan Perempuan memiliki peran dengan menentukan produk rumah tangga yang ramah lingkungan. Untuk memilih produk rumah tangga, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, memilih produk pembersih yang menggunakan bahan aktif biodegradable. Bahan ini termasuk dalam kategori ramah lingkungan karena dapat terurai oleh pengolah limbah dan proses alamiah. Kedua, menghindari produk yang mengandung merkuri. Merkuri merupakan logam berbahaya yang sering ditambahkan dalam beberapa produk, seperti kosmetik, cat, dan baterai.

Selain memilih produk rumah tangga ramah lingkungan, kepedulian perempuan dalam mengelola lingkungan juga dapat dilakukan dengan memilih alat-alat rumah tangga yang ramah lingkungan. Dalam memilih peralatan rumah tangga, utamakan untuk produk yang hemat energi. Sebaiknya, pilih juga alat pendingin (AC, kulkas) non-CFC karena bahan tersebut berpotensi merusak ozon.

3. Pendidik Lingkungan Seorang perempuan atau ibu merupakan media edukasi pertama bagi anak-anak. Melalui ibu, pendidikan dan penyadaran mengenai kepedulian terhadap lingkungan dapat ditanamkan pada anak-anak sejak dini. Dari penerapan pola pengelolaan sampah dan pemilihan produk yang ramah lingkungan yang dilakukan dalam sebuah keluarga, anak akan ikut terbiasa dalam menjaga lingkunganya. Dan jika nantinya kebiasaan dan kesadaran ini mengakar dalam diri anak-anak, maka pada masa depan akan terbentuk generasi yang peduli pada lingukungan.

Diringkas dari:
Nama situs : Pelita Online
Penulis : Ida
Alamat Situs : https://lkts.org/

Download Audio

Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar