Artikel
Orang-Orang Majus dari Timur (II)
Orang-orang majus memunyai reputasi sebagai para maestro pengetahuan yang hebat -- bahkan Plato, seorang filsuf Yunani, ingin berkunjung dan belajar dengan mereka. Namun secara bertahap, gambaran tentang 'para orang bijak' ini sebagai cendekiawan kalangan atas berubah ketika mereka mendalami seni tersembunyi dan misterius, astrologi, ilmu sihir, dan okultisme. Orang-orang Yahudi dan jemaat Kristen mula-mula menentang keterlibatan dalam bermacam praktik sihir, karena hal-hal itu berhubungan dengan roh-roh jahat dan kekuatan-kekuatan adikodrati lainnya yang bertentangan dengan Kristus dan bala tentara kebaikan dari surga. Kenyataannya, satu-satunya penggunaan istilah 'majus' lainnya dalam Perjanjian Baru ada di Kisah Para Rasul 13:6,8 yang diterjemahkan sebagai 'tukang sihir' dan digunakan untuk menggambarkan Baryesus, seorang nabi palsu agama Yahudi.
Orang-Orang Majus dari Timur (I)
Banyak kisah Natal yang digambarkan dengan bebas oleh beberapa seniman populer. Kebanyakan, penggambaran tersebut hanya fiksi dan bertentangan dengan Alkitab. Salah satunya adalah kisah mengenai orang-orang Majus dari Timur dan pemahaman mengenai Bintang Betlehem yang dilihat oleh mereka. Untuk memahami cerita tersebut, kita perlu berpegang pada fakta-fakta sejarah yang ada dan terlebih lagi berpegang pada kebenaran Alkitab.
Memahami Perbedaan Pria Dan Wanita
Kalau ditanya pada usia berapa kita ingin menikah, tentu sebagian besar akan menjawab di atas usia 20 tahun. Mungkin usia 21, 22, 25, 26, atau 30 tahun. Sebagai contoh, Ani dan Anto akan menikah pada usia 25 tahun. Mereka tentu menginginkan umur pernikahannya langgeng. Ani dan Anto dianugerahi panjang umur oleh Tuhan, usia mereka mencapai 75 tahun.
Penilik Natal
Di dalam Perjanjian Baru, kata "penilik" atau "bishop" atau "uskup" adalah "episcopus". (Kata Episcopal [baca: episkopal] berasal dari kata itu.) Kata episcopus memunyai sejarah yang kaya dan mengagumkan. Kata dalam bahasa Inggris, "scope" (lingkup), juga berasal dari kata yang sama.
Selamat Hari Natal
Apakah Natal Itu?
"Natal" artinya lahir. Jadi perayaan Hari Natal adalah perayaan hari kelahiran (kehadiran Tuhan dalam rupa manusia) Yesus di dunia. Kata Natal tidak terdapat dalam Alkitab, tetapi kelahiran Yesus, Anak Allah, Anak Manusia dan, Firman, sudah dinubuatkan oleh para nabi, 700-an tahun sebelum digenapi. Nabi Yesaya bernubuat "telah" lahir padahal masih 700 tahun ke depan. Bukan saja kelahiran-Nya, bahkan siksa dan kematian-Nya pun dinubuatkan dengan detail yaitu memakai kata-kata "diremukkan" (was bruised). Nabi Zakharia pun bernubuat tentang kendaraan yang dipakai Yesus, yaitu keledai.
Kelahiran dari Anak Dara
Doktrin kelahiran Kristus dari anak dara menyatakan bahwa kelahiran Kristus adalah akibat dari suatu mukjizat yang terjadi pada Maria. Anak dara Maria mengandung seorang bayi dengan kuasa Roh Kudus, tanpa peran serta dari seorang bapak. Mukjizat kelahiran Kristus menjelaskan kepada kita mengenai natur yang dimiliki-Nya. Kelahiran-Nya dari seorang perempuan menunjukkan bahwa Dia adalah benar-benar manusia dan menjadi sama dengan kita. Kemanusiaan Kristus tidaklah sama dengan kita, sebab kita lahir dengan dosa-asal kita, sedangkan Kristus tidak demikian.
Lagu Natal Kenang-Kenangan Bethlehem
Letak desa Bethlehem tidak jauh dari kota Yerusalem. Sejak dahulu, desa itu menempati kedudukan yang istimewa dalam sejarah. Daud, raja terbesar pada zaman Alkitab, berasal dari Bethlehem. Beberapa abad setelah masa pemerintahan Raja Daud, Nabi Mikha menyampaikan firman Tuhan: "Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala" (Mikha 5:1).
Kelahiran Yesus Kristus
(18) Adapun kelahiran Yesus Kristus demikian halnya: Tatkala Maryam, yaitu ibunya, bertunangan dengan Yusuf, sebelum keduanya bersetubuh, maka nyatalah Maryam itu hamil daripada Rohulkudus.
Yesus Menurut Kitab Mikha
Dia Hadir dalam Berita Kelahiran-Nya
"Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala." (Mikha 5:2)