Doktrin kelahiran Kristus dari anak dara Maria mengungkapkan mukjizat yang menyatakan keilahian dan kemanusiaan-Nya, di mana Dia lahir tanpa dosa asal melalui kuasa Roh Kudus. Kelahiran ini membedakan Yesus sebagai Anak Allah dan merupakan kunci bagi iman Kristen, serta berbeda dengan proses biologis natural seperti pembuahan buatan. Keyakinan akan kelahiran anak dara menjadi penentu bagi perbedaan antara orang Kristen ortodoks dan mereka yang meragukan keesaan Kristus.
- Doktrin kelahiran Kristus
- Anak dara Maria
- Mukjizat kelahiran
- Keilahian Kristus
- Roh Kudus
- Penebusan
- Doktrin kelahiran Kristus dari anak dara merupakan sebuah mukjizat yang melibatkan Maria dan Roh Kudus, tanpa peran seorang bapak.
- Kelahiran Kristus menunjukkan bahwa Ia adalah manusia, tetapi tanpa dosa asal.
- Kelahiran dari anak dara terkait dengan keilahian Kristus, yang dikonfirmasi oleh pengumuman malaikat Gabriel.
- Peristiwa ini berbeda dari pembuahan buatan, yang tidak dianggap sebagai mukjizat.
- Bayi yang lahir dari Maria adalah ciptaan khusus dengan Roh Kudus sebagai Bapa-Nya.
- Kepercayaan pada kelahiran anak dara membedakan Kristen ortodoksi dari yang tidak percaya pada kebangkitan dan penebusan.
- Referensi Alkitab yang relevan mencakup Yesaya 7:10-16, Matius 1:23, Roma 1:3-4, 1 Korintus 15:45-49, dan Galatia 4:4.
Doktrin kelahiran Kristus dari anak dara menyatakan bahwa kelahiran Kristus adalah akibat dari suatu mukjizat yang terjadi pada Maria. Anak dara Maria mengandung seorang bayi dengan kuasa Roh Kudus, tanpa peran serta dari seorang bapak. Mukjizat kelahiran Kristus menjelaskan kepada kita mengenai natur yang dimiliki-Nya. Kelahiran-Nya dari seorang perempuan menunjukkan bahwa Dia adalah benar-benar manusia dan menjadi sama dengan kita. Kemanusiaan Kristus tidaklah sama dengan kita, sebab kita lahir dengan dosa-asal kita, sedangkan Kristus tidak demikian.
Kelahiran dari anak dara juga berkaitan dengan keilahian Kristus. Yang Ilahi mungkin datang ke dunia melalui kelahiran dari anak dara, dan mukjizat kelahiran-Nya menunjuk pada keilahian Kristus. Pengumuman dari malaikat Gabriel kepada Maria menggarisbawahi hal ini. Pada waktu dia memberitahu bahwa Maria akan melahirkan seorang anak laki-laki, Maria sangat terkejut: "Bagaimana mungkin hal itu terjadi, karena aku belum bersuami?" (Lukas 1:34).
Jawaban Gabriel merupakan hal yang penting untuk kita memahami kelahiran dari anak dara: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan dilahirkan itu akan disebut Kudus, Anak Allah." (Lukas 1:35). Tidak lama kemudian,, malaikat itu melanjutkan perkataannya: "Sebab bagi Allah tidak ada yang mustahil." (Lukas 1:37).
Kelahiran Yesus tidaklah sama dengan pembuahan buatan yang merupakan penemuan teknologi modern pada zaman ini. Pembuahan buatan semacam ini hanya merupakan salah satu variasi dari pembuahan dan bukan merupakan suatu mukjizat. Pembuahan seorang bayi pada dasarnya merupakan suatu hal yang alamiah. Bagi seorang perempuan, menjadi mengandung tanpa berhubungan dengan seorang laki-laki bukan sekadar tidak biasa secara biologis, tetapi juga merupakan sesuatu hal yang melawan natur.
Anak dari Maria tidak dihasilkan oleh Maria sendiri. Ayah dari bayi itu adalah Roh Kudus. Pernyataan bahwa Roh Kudus datang atas Maria mengingatkan kita akan penjelasan dari pekerjaan Roh Kudus pada waktu permulaan penciptaan dunia ini. Hal itu menyatakan bahwa bayi itu merupakan ciptaan yang khusus, di mana Bapa-Nya adalah Allah sendiri. Mereka yang tidak percaya pada kelahiran anak dara biasanya tidak percaya bahwa Yesus adalah benar-benar Anak Allah. Jadi, kelahiran anak dara merupakan doktrin penentu yang membedakan orang Kristen ortodoksi dengan mereka yang tidak percaya pada kebangkitan dan Penebusan.
Ayat-Ayat Alkitab untuk Bahan Refleksi:
- Yesaya 7:10-16
- Matius 1:23
- Roma 1:3-4
- 1 Korintus 15:45-49
- Galatia 4:4
Diambil dan disunting seperlunya dari:
| Judul buku | : | Seri Teologi Sistematika: Kebenaran-Kebenaran Dasar Iman Kristen |
| Judul asli buku | : | Essential Truths of The Christian Faith |
| Penulis | : | R.C. Sproul |
| Penerjemah | : | Dr. Rahmiati Tanudjaja |
| Penerbit | : | Seminari Alkitab Asia Tenggara, Malang 1997 |
| Halaman | : | 119 -- 120 |