Skip to main content

Keajaiban Hidup Pernikahan

Kehidupan pernikahan dianggap sebagai mukjizat sejati yang diciptakan oleh Allah, lebih dari sekadar upacara pernikahan. Setiap orang dapat menikah, namun hanya Allah yang dapat membangun kehidupan pernikahan yang benar dan penuh makna. Kesatuan dalam pernikahan yang sejati melibatkan pengampunan dan kepercayaan satu sama lain untuk saling mendukung dalam menjalani komitmen tersebut.

  • Pernikahan
  • Mukjizat
  • Kehidupan pernikahan
  • Keterikatan
  • Kesatuan
  • Pengampunan
  • Pernikahan dianggap sebagai mukjizat yang melibatkan penggabungan dua individu menjadi satu.
  • Setelah 20 tahun, penulis menyadari bahwa kehidupan pernikahan, bukan sekadar upacara, adalah mukjizat sejati.
  • Pernikahan didefinisikan sebagai pembangunan keterikatan yang setia, meskipun terkadang bisa juga menjadi keras kepala.
  • Hanya Allah yang dapat menciptakan kehidupan pernikahan yang sejati, berbeda dengan sekadar menikah.
  • Kesatuan dalam pernikahan digambarkan sebagai "satu daging", mencerminkan tujuan Allah dalam penciptaan manusia.
  • Menyerahkan hidup kepada pasangan adalah bentuk iman yang mengakui mukjizat kehidupan pernikahan.
  • Kehidupan pernikahan yang bahagia diperlukan pengampunan dari kedua belah pihak.

Ketika Pendeta Howard Sugden memimpin upacara pernikahan kami, ia menekankan bahwa kami sedang terlibat dalam sebuah mukjizat. Kami memercayainya, tetapi kami tidak memahami seberapa besar mukjizat yang diperlukan untuk mengikat dua orang, apalagi menjadikan keduanya satu.

Gambar: bersyukur

Setelah 20 tahun, saya sadar bahwa kehidupan pernikahan, bukan upacara pernikahan, adalah mukjizat sejati. Setiap orang bisa menikah, tetapi hanya Allah yang bisa menciptakan sebuah kehidupan pernikahan yang sejati.

Sebuah definisi menikah adalah "membangun keterikatan dengan setia atau keras kepala". Bagi beberapa pasangan, istilah "keras kepala" lebih tepat menggambarkan keterikatan mereka daripada istilah "setia".

Setiap orang bisa menikah, tetapi hanya Allah yang bisa menciptakan sebuah kehidupan pernikahan yang sejati.


Facebook Twitter WhatsApp Telegram

Allah memiliki definisi yang jauh lebih baik bagi kita mengenai pernikahan daripada mendefinisikannya sebagai keterikatan yang terus-menerus diusahakan agar tidak terjadi perceraian. Kesatuan dalam pernikahan itu begitu kuat sehingga kita menjadi "satu daging". Allah menginginkan hidup pernikahan berlangsung seperti ketika Dia menciptakan Hawa dari Adam pertama kali (Kejadian 2:21-24). Itulah penjelasan Yesus kepada orang-orang Farisi ketika mereka bertanya kepada-Nya, "Apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja?" (Matius 19:3). Yesus menjawab, "Sebab itu laki-laki akan ... bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging" (ayat 5).

Menyerahkan hidup Anda kepada orang lain adalah tindakan iman yang benar-benar memercayai mukjizat. Puji syukur, Allah campur tangan dalam menciptakan kehidupan pernikahan -JAL

KEHIDUPAN PERNIKAHAN YANG BAHAGIA ADALAH BERSATUNYA DUA PENGAMPUN YANG BAIK

Diambil dan disunting dari:
Nama situs : Alkitab SABDA
Alamat URL : http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=3128
Penulis renungan : JAL
Tanggal Akses : 7 Januari 2016

Tipe Bahan
Kolom e-Wanita
kategori