Artikel
Perselisihan Antara Orangtua dan Anak dan Bagaimana Cara Mengatasinya
Perselisihan dengan anak dapat terjadi karena adanya pengendalian yang berlebihan, perbedaan pemahaman, perbedaan pribadi, perasaan salah dimengerti, dan kebutuhan yang tidak terpenuhi. Artikel ini membahas beberapa cara yang tidak tepat untuk menyelesaikan perselisihan tersebut, antara lain: menghindar, mengalah, dan kompromi. Terakhir, diberikan 14 cara praktis untuk memecahkan perselisihan.
Tiga Hal yang Dibutuhkan Anak-Anak
Tiga hal yang dibutuhkan anak-anak dari orang tuanya dengan jelas dinyatakan dalam 1 Korintus 13:13. Yang pertama ialah iman. Iman di dalam Yesus Kristus memberi mereka rasa aman karena mengetahui bahwa mereka diterima "di dalam Dia yang dikasihi Allah" bahwa Allah mengasihi mereka tanpa syarat, dan bahwa mereka memiliki keselamatan abadi melalui Kristus.
Pola Membesarkan Anak
Setiap orang tua memiliki pola yang berbeda dalam membesarkan anak-anaknya. Pola tersebut dapat dirangkum dalam tiga kategori, yaitu otoriter, permisif, dan berwibawa. Dua pola pertama, otoriter dan permisif, tidak membangun kecerdasan emosional dalam diri anak.
Anak-Anak yang Mengalami Hambatan
Bagaimana cara yang paling baik untuk membantu seorang anak yang sedang berusaha memecahkan suatu masalah? Jawabannya, orang tua hendaknya tidak boleh terlalu ikut campur dan terlampau melibatkan diri.
Wanita Karier vs Wanita DPR
Berbagai seminar mengenai wanita karier telah diadakan. Namun, toh hingga saat ini belum satu pun yang mampu menjawab pergumulan para wanita secara tuntas. Mereka tetap bermasalah: "karier" atau "DPR alias dapur", khususnya di Indonesia.
Wanita di Tempat Kerja Mendahulukan Tuhan
"Wanita di tempat kerja" merupakan ungkapan yang memerlukan pemikiran atau pertimbangan khusus. Pertanyaan tentang kesetaraan pun muncul -- topik yang masih dipermasalahkan oleh masyarakat maju, meskipun pandangan masyarakat tentang wanita yang bekerja telah berubah secara mencolok sejak sekitar ratusan tahun belakangan ini.
Di banyak negara anak-anak perempuan dan lelaki diberi kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan, gadis-gadis pun memasuki dunia kerja dengan sama berambisinya.
Istri yang Bekerja di Luar Rumah
Sudah menjadi realita pada masa kini semakin banyak istri yang bekerja di luar rumah. Mereka bekerja sebagai karyawan di berbagai kantor, instansi, pabrik, rumah sakit, maupun sebagai tenaga pengajar di berbagai bidang pendidikan, atau sibuk dalam berbagai usaha kemasyarakatan, seperti usaha-usaha di bidang sosial, media massa, dan sebagainya. Banyak alasan yang mendorong mereka untuk bekerja di luar rumah.
Pernikahan dalam Aspek Hukum
Hak dan Kewajiban Suami Istri
Dengan telah dipersatukannya seorang laki-laki dan seorang perempuan dalam suatu pernikahan, maka mereka yang dahulunya merupakan pribadi-pribadi yang "bebas" kini menjadi terikat satu sama lainnya. Masing-masing harus mulai membagi segala hal dengan pasangan hidupnya, dan dibatasi kebebasannya. Demi untuk terpeliharanya rumah tangga yang mereka bangun bersama, maka hukum memberi penuntun mengenai hak dan kewajiban suami istri. Beberapa hal yang penting ialah:
Cara Berkomunikasi
Untuk berkomunikasi secara efektif kita tidak bisa hanya menyatakan apa yang kita terima melalui pancaindra, menuangkan pikiran, perasaan dan kemauan kita dalam bentuk perkataan atau tulisan, serta menjelaskan tindakan kita. Kita perlu belajar berbicara untuk diri kita sendiri dengan menggunakan kata ganti "aku, saya, -ku", atau menggunakan apa yang dinamakan pesan aku, bukan pesan kamu. Misalnya, "Saya saat ini masih harus menyelesaikan tugas ini dahulu.
Menikah... Perlukah?
Untuk Anda yang sedang bimbang di luar gerbang pernikahan.
Dahulu, ada orang yang mengatakan bahwa pernikahan itu seperti sebuah benteng. Yang berada di dalam ingin keluar, tetapi yang berada di luar justru ingin masuk. Tampaknya, pendapat itu sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan sekarang ini karena banyak orang yang berada di luar ragu-ragu atau bahkan sama sekali tidak berkeinginan untuk masuk! Jika Anda termasuk salah satu dari orang-orang seperti ini, marilah kita bertukar pikiran.