Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Pola Membesarkan Anak

Setiap orang tua memiliki pola yang berbeda dalam membesarkan anak-anaknya. Pola tersebut dapat dirangkum dalam tiga kategori, yaitu otoriter, permisif, dan berwibawa. Dua pola pertama, otoriter dan permisif, tidak membangun kecerdasan emosional dalam diri anak. Keduanya juga berpotensi membuahkan sikap tidak hormat terhadap otoritas dan merusak perkembangan emosi anak. Banyak orang tua permisif yang dahulunya dibesarkan oleh orang tua yang otoriter.

Gambar: pola asuh

Orang tua yang otoriter adalah mereka yang menuntut ketaatan terhadap suatu standar sikap tertentu. Peraturannya jelas dan tidak fleksibel. Sering kali, ada hukuman yang sangat mengerikan di baliknya. Orang tua hampir tidak pernah meminta maaf. Orang tua menunjukkan bahwa dia sama sekali tidak menghormati pribadi si anak, dengan hampir tidak pernah bersikap hangat dan sering tidak tanggap. Bahkan, meskipun pada permukaan seorang anak tampak menunjukkan sikap hormat, tetapi dalam hatinya sikap hormat itu sama sekali tidak ada karena kepahitan dan kebencian pada pola membesarkan anak seperti ini. Pola ini cenderung menghasilkan anak-anak yang rendah diri. Anak-anak yang dibesarkan oleh orang tua otoriter sering kali tumbuh menjadi anak-anak pemberontak atau plin-plan.

Di sisi lain, pola permisif ditandai oleh kelalaian. Peraturan dan batas-batas tidak jelas dan tidak pasti. Meskipun orang tua bersikap hangat dan mendukung, tetapi anaklah yang menentukan. Pola tanpa hukuman dan yang selalu memperbolehkan ini hanya menuntut sedikit sekali kedewasaan dari si anak. Orang tua menunjukkan kelalaiannya terhadap kebutuhan anak akan rasa aman melalui batas-batas dan peraturan. Anak tidak menghormati orang tuanya yang telah mengabaikan kebutuhannya akan disiplin dan kasih. Akibatnya, orang tua permisif sering kali menghasilkan anak-anak yang agresif, bermasalah dalam hal perilaku, dan menderita rendah diri. Anak-anak ini sangat membutuhkan peraturan.

Meskipun orang tua yang berwibawa menjalankan kendali yang ketat pada saat-saat tertentu, tetapi mereka tetap fleksibel sehingga anak-anak tidak terkekang oleh aturan.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Para psikolog perkembangan anak menyatakan bahwa buah terbaik akan dihasilkan jika orang tua menjalankan pola berwibawa dalam membesarkan anak. Saling menghormati antara orang tua dan anak dapat berkembang dalam pola ini. Orang tua yang berwibawa banyak terlibat dalam kehidupan anaknya. Mereka menetapkan batas-batas, menjelaskan mengapa batas-batas itu diberlakukan, memiliki pengharapan yang tinggi, tetapi bersikap hangat dan penuh kasih.

Meskipun orang tua yang berwibawa menjalankan kendali yang ketat pada saat-saat tertentu, tetapi mereka tetap fleksibel sehingga anak-anak tidak terkekang oleh aturan. Pada akhirnya, anak-anak diberi pilihan, setelah mereka sanggup memikul tanggung jawab atas konsekuensi dari pilihan-pilihan salah mereka sendiri. Ada keseimbangan antara disiplin dan kasih. Meskipun tidak ada jaminan bahwa pola membesarkan anak ini dapat menghasilkan anak-anak yang penuh hormat dan matang, tetapi kemungkinan itu menjadi semakin besar.

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku : 7 Kecerdasan Emosional yang Dibutuhkan oleh Anak Anda
Judul buku asli : 7 Emotional Skills Every Child Needs
Penulis : Pam Galbraith dan Rachel C.Hoyer
Penerjemah : Efie Shofia Sompie
Penerbit : Gospel Press, Batam
Halaman : 45 -- 47

Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar