Skip to main content

Artikel

Hubungan Mertua dan Menantu

Ada seseorang yang pernah berdoa demikian, "Tuhan, berikanlah aku seorang suami. Namun tolong agar suamiku itu sudah tidak punya orang tua lagi." Mengapa ia berdoa demikian? Orang itu menjawab, "Karena saya sering menjumpai banyak keluarga yang mertuanya bersikap bukan sebagai penolong, tetapi perongrong." Memang, sering terjadi masalah antara mertua dengan menantu, khususnya antara mertua perempuan dengan menantu perempuannya.

Awas! Ada Mertua Galak!

A: Siapa wanita dalam Alkitab yang paling bahagia?
B: Ester, Miryam ....
A: Salah! Yang betul adalah Hawa.
B: Lho... mengapa Hawa?
A: Karena Hawa tidak punya mertua!

Itulah sebuah anekdot negatif tentang mertua. Banyak orang memunyai gambaran buruk tentang mertua. Biasanya mertua, lebih-lebih ibu mertua, digambarkan sebagai galak, bawel, cerewet, dan serba mau tahu. Akibatnya, hubungan menantu dan mertua sering digambarkan sebagai menegangkan dan sewaktu-waktu dapat meledak menjadi keributan.

Pandangan Tuhan Tentang Kecantikan

"Istri yang cakap siapakah akan mendapatkannya? Ia lebih berharga daripada permata." (Amsal 31:10)

Bagaimana Anda mengukur seorang wanita? Dari nilainya? Dari kecantikannya yang sesungguhnya? Dari totalitasnya? Menurut sejarah, jelaslah bahwa kriteria sering kali sangatlah spesifik dan terbatas. Dan masyarakat sekarang menggarisbawahi pandangan sempit ini dengan berbagai cara. Singkatnya, masyarakat sekarang lebih memandang penampilan fisik. Film, majalah, televisi semuanya terus menyaksikan godaan dari luar ini.

Anda Dirancang Untuk Suatu Tujuan

"Mengapa aku dilahirkan? Untuk apa aku ada? Apakah tujuan hidupku?" Terkadang, Anda mungkin menanyakan pertanyaan-pertanyaan itu. Yakinlah bahwa Tuhan memunyai tujuan khusus ketika membentuk Anda, menempatkan Anda di dunia, menebus Anda, dan menjadikan Anda milik-Nya. Anda dirancang dengan sangat unik untuk tujuan istimewa itu. Dalam Yesaya 43 Tuhan menyatakan tujuan utama-Nya untuk Anda.

Apakah Arti Menjadi Istri Kristen?

"... sampai maut memisahkan kita. Amin," aku bergumam, tersipu malu dan mengalihkan pandangan ke bawah. Lalu, ia berbalik ke arahku dengan sorot matanya lembut menatap diriku, dan ia memberiku seuntai senyuman hangat yang menenteramkan. Senyuman yang sama itu sudah membuat hatiku berdebar-debar beberapa bulan yang lalu. Wajah yang sama itu telah mencuri hatiku sejak saat itu, bahkan aku terkenang akan dia dalam tidurku.

Nilai Sebuah Paskah

Kisah kebangkitan dalam Injil Yohanes mencakup dua tema: iman dan cinta. Agar kita bisa memercayai peristiwa kebangkitan, dibutuhkan iman karena kebangkitan adalah suatu misteri. Dalam kamus Webster, "misteri" diartikan sebagai suatu teka-teki yang sulit dijelaskan, sesuatu yang mendatangkan rasa takjub, yang membuat seseorang berdiri terpaku di hadapannya tanpa mengeluarkan sepatah kata pun.