Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Istri Bagaikan Permata

Keberhasilan sebuah pernikahan tidak akan pernah bisa dipisahkan dari peran seorang istri. Derek Prince pernah mengatakan bahwa istri diibaratkan seperti leher bagi kepala suami. Kepala bisa berdiri karena ditopang oleh leher yang kuat. Dia menggambarkan bahwa seorang istri memiliki pengaruh yang sangat besar. Coba bayangkan apa yang akan terjadi dengan kepala kalau lehernya sakit? Apa jadinya kepala kalau leher tidak berfungsi? Kepala tidak bisa berbuat apa-apa, bukan? Saya sangat percaya bahwa istri memiliki peran signifikan bagi keberhasilan sebuah pernikahan.

" ..., suaminya tidak akan kekurangan keuntungan. Suaminya dikenal di pintu gerbang, kalau ia duduk bersama-sama para tua-tua negeri." (Amsal 31:11b, 23)

Gambar: keluarga

Oleh karena itu, bagi rekan-rekan wanita muda, kualitas-kualitas istri yang seperti permata inilah yang harus dikembangkan dalam hidupmu selagi engkau belum menikah. Inilah yang akan menjadikanmu berhasil saat memegang tanggung jawab sebagai istri sehingga pada akhirnya pernikahanmu pun akan berhasil.

Kualitas 1 - Tunduk

Tunduk adalah kualitas utama yang harus ada dalam seorang istri. Seperti halnya dia tunduk kepada Kristus begitulah seharusnya ia tunduk kepada suami. Ini merupakan kualitas utama dan pertama. Jika istri tidak mau tunduk, dengan sendirinya sang suami tidak akan mampu menjalankan fungsinya.

"Hai isteri, tunduklah kepada suamimu seperti kepada Tuhan... Karena itu sebagaimana jemaat tunduk kepada Kristus, demikian jugalah istri kepada suami dalam segala sesuatu." (Efesus 5:22, 24)

"Hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan." (Kolose 3:18)

"Demikian juga kamu, hai istri-istri, tunduklah kepada suamimu, supaya jika ada di antara mereka yang tidak taat kepada firman, mereka juga tanpa perkataan dimenangkan oleh kelakuan istrinya... Sebab demikianlah caranya perempuan-perempuan kudus dahulu berdandan, yaitu perempuan-perempuan yang menaruh pengharapannya kepada Allah; mereka tunduk kepada suaminya." (1 Petrus 3:1, 5)

Jadi ketundukannya seperti kepada Kristus. Tunduk seperti inilah yang membawa kepada pertobatan bagi suaminya.

Kualitas 2 - Dapat Dipercaya

Kebenaran firman Tuhan jelas mengatakan bahwa hati suaminya percaya kepada istrinya (Amsal 31:11a). Itu berarti sang istri dapat dipercaya untuk tetap menjaga kerahasiaan dan memegang perkataan.

"Demikian pula istri-istri hendaklah orang terhormat, jangan pemfitnah, hendaklah dapat menahan diri dan dapat dipercayai dalam segala hal." (1 Timotius 3:11)

"Orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat." (Amsal 28:20)

Wanita yang luar biasa adalah wanita yang mampu menjaga lidah. Inilah kualitas penting yang harus dikejar para wanita untuk menjadi istri yang cakap.

Kualitas 3 - Baik Hati

Kualitas yang ketiga yang penting bagi seorang wanita adalah baik hati, kecenderungan hatinya untuk selalu melakukan kebaikan kepada suaminya ataupun kepada orang lain. Dia tidak pelit, baik dalam keuangan maupun dalam menyediakan tenaga untuk membantu orang lain.

"Ia berbuat baik kepada suaminya dan tidak berbuat jahat sepanjang umurnya." (Amsal 31:12)

"Perempuan yang baik hati beroleh hormat." (Amsal 11:16a)

"Orang yang baik hati akan diberkati, karena ia membagi rezekinya dengan si miskin." (Amsal 22:9)

"Hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur hawa
rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat orang." (Titus 2:5)

Kualitas 4 - Rajin

Dia dikenal sebagai wanita yang rajin mengatur rumah tangga dan dalam tanggung jawab lain (pekerjaan).

"Ia mencari bulu domba dan rami, dan senang bekerja dengan tangannya. Ia serupa kapal-kapal saudagar, dari jauh ia mendatangkan makanannya. Ia bangun kalau masih malam, lalu menyediakan makanan untuk seisi rumahnya, dan membagi-bagikan tugas kepada pelayan-pelayannya perempuan. Ia membeli sebuah ladang yang diingininya, dan dari hasil tangannya kebun anggur ditanaminya. Ia mengikat pinggangnya dengan kekuatan, ia menguatkan lengannya. Ia tahu bahwa pendapatannya menguntungkan, pada malam hari pelitanya tidak padam. Tangannya ditaruhnya pada jentera, jari-jarinya memegang pemintal. Ia memberikan tangannya kepada yang tertindas, mengulurkan tangannya kepada yang miskin. Ia tidak takut kepada salju untuk seisi rumahnya, karena seluruh isi rumahnya berpakaian rangkap. Ia membuat bagi dirinya permadani, lenan halus dan kain ungu pakaiannya. Ia membuat pakaian dari lenan, dan menjualnya, ia menyerahkan ikat pinggang kepada pedagang. Ia mengawasi segala perbuatan rumah tangganya, makanan kemalasan tidak dimakannya." (Amsal 31:13-22, 24, 27)

"Hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suaminya, agar firman Allah jangan dihujat orang." (Titus 2:5)

Kualitas 5 - Tertawa akan Hari Depan

Kualitas yang penting bagi seorang wanita adalah percaya bahwa Allahlah yang memegang masa depannya. Tidak khawatir akan hari depan! Berani memercayakan hidupnya kepada Allah untuk masa depannya. Bahkan menaruh hidupnya dalam tangan Tuhan karena hanya Dia yang tahu dan mengerti yang terbaik di dalam hidupnya (Yeremia 29:11).

Seorang wanita yang tidak mengalami terobosan dalam hal ini bisa menyebabkan rencana Allah gagal atas keluarganya; istri Lot adalah contohnya. Hidupnya terikat akan harta duniawi sehingga saat diperintahkan Tuhan untuk meninggalkan itu semua, hatinya tidak berpaut kepada rencana Allah, tetapi kepada harta yang dimilikinya. Saya begitu yakin akar dari semuanya itu adalah kekhawatiran akan hari depan. Apakah yang terjadi dengan hidupnya? Firman Tuhan mengatakan dengan jelas bahwa dia menjadi tiang garam (Kejadian 19:26) dan suaminya menurunkan keturunan yang akhirnya menjadi musuh bagi bangsa Israel, yaitu bangsa Amon dan Moab (Kejadian 19:36-38).

Inilah firman Tuhan tentang kualitas ke-5 yang harus dimiliki setiap wanita:

"Pakaiannya adalah kekuatan dan kemuliaan, ia tertawa tentang hari depan." (Amsal 31:25)

Kualitas 6 - Lidahnya Lemah Lembut

Jujur saja, saya benci dengan wanita "ember" (bocor mulut atau suka meleter atau menggosip). Salah satu kualitas istri bagaikan permata adalah lidahnya lembut.

Saya begitu yakin lidah bisa lembut dikarenakan hatinya juga lembut. Firman Allah mengatakan bahwa apa yang dari hati meluap keluar melalui lidah dan perkataan kita. Tidaklah mungkin dari hati yang pahit keluar perkataan yang menguatkan, pasti kepahitanlah yang juga muncul. Tahukah Anda kisah kedua belas pengintai yang dikirim Musa untuk menyelidiki tanah Kanaan? Kesepuluh pengintai yang dikirim oleh Musa tidak diizinkan Allah untuk masuk Tanah Kanaan, bahkan mereka mati di padang belantara! Alkitab mengatakan bahwa mereka dilarang masuk karena menyampaikan kabar busuk kepada seluruh bangsa sehingga bangsa Israel memberontak kepada Allah (Bilangan 13:32-33).

Penulis Amsal menegaskan kualitas istri bagai permata melalui firman yang berbunyi:

"Ia membuka mulutnya dengan hikmat, pengajaran yang lemah lembut ada di lidahnya." (Amsal 31:26)

Kualitas 7 - Takut akan Tuhan

"Kemolekan adalah bohong dan kecantikan adalah sia-sia, tetapi istri yang takut akan TUHAN dipuji-puji." (Amsal 31:30)

Kitab Pengkhotbah ditutup dengan "Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban bagi setiap orang." Dua perintah itu merupakan dua kewajiban utama yang harus dipegang setiap orang percaya karena Allah akan membawa setiap perbuatan ke pengadilan yang berlaku atas segala sesuatu yang tersembunyi, entah itu baik, entah itu jahat. Hanya dua hal ini yang disarikan oleh raja Salomo yang mampu memberikan kepuasan total.

Takut akan Tuhan meliputi kesadaran bahwa Dialah Allah yang marah terhadap dosa dan berkuasa untuk menghukum mereka yang melanggar hukum-hukum-Nya yang adil, baik dengan segera maupun dalam kekekalan (Mazmur 76:8-9, Ibrani 10:31).

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Takut akan Tuhan adalah kesadaran akan kekudusan, keadilan, dan kebenaran-Nya sebagai pasangan terhadap kasih dan pengampunan-Nya. Takut akan Tuhan berarti memandang Dia dengan kekaguman dan penghormatan kudus serta menghormati-Nya sebagai Allah karena kemuliaan, kekudusan, keagungan, dan kuasa-Nya yang besar. Takut akan Tuhan yang benar akan menyebabkan orang percaya menaruh iman dan kepercayaan untuk beroleh selamat hanya kepada-Nya (Keluaran 14:31, Mazmur 85:10; 103:11; 115:11; 130:4). Akhirnya takut akan Tuhan meliputi kesadaran bahwa Dialah Allah yang marah terhadap dosa dan berkuasa untuk menghukum mereka yang melanggar hukum-hukum-Nya yang adil, baik dengan segera maupun dalam kekekalan (Mazmur 76:8-9, Ibrani 10:31).

Seorang wanita harus belajar untuk takut akan Tuhan karena:

  1. Kuasa-Nya yang besar selaku Pencipta segalanya dan semua bangsa (Mazmur 33:6-9; 96:4-5, Yunus 1:9).
  2. Ia adalah Allah yang kudus (Wahyu 15:4). Oleh karena itu, kita harus memisahkan diri dan melawan dosa.
  3. Berkat-berkat yang kita peroleh (Mazmur 130:4, 1 Samuel 12:24, Yeremia 5:24).
  4. Allah adil sehingga Ia akan menghukum seluruh umat manusia (Ulangan 17:12-13, Yesaya 59:18-19, Maleakhi 3:5, Ibrani 10:26-31).

Bekat-berkat dari hidup dan takut akan Tuhan antara lain:

  1. Kita akan hidup taat kepada perintah-perintah-Nya (Ulangan 5:29; 6:2, 24; 8:6; 10:12; 13:4; 17:19; 31:12, Mazmur 112:1; 119:63).
  2. Membenci dosa dan menjauhkan diri dari kejahatan (Amsal 3:7; 8:13; 16:6).
  3. Memperoleh hikmat (Mazmur 111:10, Amsal 1:7, 9:10).
  4. Mengajar anak-anak kita untuk membenci dosa (Ulangan 4:10; 6:1-2, 6-9).
  5. Lanjut usia (Ulangan 6:2, Amsal 10:27).
  6. Berhati-hati dan menahan diri dalam pembicaraan (Amsal 10:19, Pengkhotbah 5:2, 6-7).
  7. Melindungi kita dari keruntuhan hati nurani dan daya tahan moral kita.
  8. Hidup murni dan suci (Mazmur 19:10).
  9. Menyembah Dia dengan segenap hati (Mazmur 22:24).
  10. Memperoleh kekayaan, kehormatan, dan kehidupan (Amsal 22:4).
  11. Hidup tenteram, perlindungan, dan sumber kehidupan (Amsal 14:26-27).
  12. Penyediaan kehidupan sehari-hari (Mazmur 34:10; 111:5).
  13. Hidup bahagia (Pengkhotbah 8:12-13).

Saya percaya dengan kesetiaan mengembangkan kualitas-kualitas inilah maka seorang perempuan muda akan mengalami kedahsyatan janji Tuhan yang berbunyi:

"Berilah kepadanya bagian dari hasil tangannya, biarlah perbuatannya memuji dia di pintu-pintu gerbang!" (Amsal 31:31)

Diambil dan disunting seperlunya dari:
Judul buku : Love Never Fails
Penulis : Budi Abdipatra
Penerbit : Penerbit ANDI, Yogyakarta 2007
Halaman : 99 -- 108

Download Audio

Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 
kategori: 

Komentar