Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita
Bersihkan Pemikiran Anda -- Saatnya Untuk Membuang Sampah
Bersihkan Pemikiran Anda -- Saatnya untuk Membuang Sampah
Apakah Anda terganggu dengan pemikiran negatif tentang diri Anda sendiri dan orang lain? Sebagai orang Kristen, bahkan kita mungkin tidak menyadari bagaimana pemikiran kita yang salah memengaruhi konsep kita terhadap Allah. Jangan biarkan pemikiran-pemikiran yang tidak berguna bak sampah ini mengotori pikiran Anda dan menghancurkan hidup Anda. Jack Zavada menunjukkan pada kita bagaimana membersihkan "pemikiran busuk" kita dan membuang sampah tersebut.
Waktunya Untuk Membuang Sampah
Tiga puluh dua kilometer dari rumah saya di dekat Pontiac, Illinois, ada salah satu daerah pembuangan sampah terbesar di Amerika Serikat.
Setiap hari, iring-iringan truk berlalu lalang tanpa henti melintasi jalan tol antar negara bagian dari Chicago, yang mengangkut sampah yang sangat banyak. Daerah pembuangan sampah ini empat tingkat tingginya dan menutupi lebih dari 40 hektar tanah.
Dua fakta tentang sampah sudah jelas
- Sampah menyebabkan masalah kesehatan
- Sampah tidak bisa hilang dengan sendirinya. Anda harus membuangnya secara teratur
Demikian juga halnya dengan sampah yang menumpuk dalam pikiran kita. Jika kita tidak membuangnya, sampah itu dapat menghancurkan kehidupan kita.
Pemikiran Buruk Mengenai Orang Lain
Kebanyakan dari kita mengembangkan kebiasaan buruk dalam menghakimi orang lain tanpa mengetahui semua fakta yang ada. Yesus secara tegas telah memperingatkan kita, ""Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi." ((Matius 7:1)
Ketika kita menghakimi orang lain, kita memosisikan diri kita sendiri dalam posisi Tuhan, mengambil kuasa yang hanya disediakan bagi Dia. Kita lupa bahwa orang lain sedang bergumul dengan peperangan batin mereka sendiri, dan terkadang konflik tersebut tampak dalam tindakan yang menjengkelkan. Namun, bila perilaku kita sendiri tidak sempurna, mengapa kita mengharapkan yang lebih baik dari orang lain?
Kita dapat memindahkan pemikiran buruk semacam ini dengan mempraktikkan tindakan kasih dan pengampunan. Hanya ketika kita memperlakukan orang lain seperti Yesus memperlakukan kita, kita akan memperlihatkan bentuk kasih yang Ia inginkan untuk kita miliki.
Dengan pertolongan-Nya, kita dapat melakukan ini. Kita dapat membuat kemajuan kecil setiap hari hingga kita mencapai titik ketika "Perbuatlah terhadap orang lain apa yang kamu kehendaki mereka perbuat terhadapmu." (Lukas 6:31 Shellabear 2010).
Pemikiran Buruk tentang Diri Sendiri
Ironisnya, kebanyakan dari kita justru bersikap lebih keras terhadap diri kita sendiri dibanding kepada orang lain
Sama seperti saudara-saudara kita yang tidak percaya, kita juga terperangkan dalam budaya masyarakat kita. Setiap hari, ciri utama pesan yang disampaikan adalah "Anda tidak perlu menilai".
Baik majalah fashion wanita, iklan TV tentang peralatan olah raga, atau iklan tentang mobil terbaru, pembombardiran harian ini memberitahu kita bahwa ada sesuatu yang salah dalam diri kita yang dapat diperbaiki dengan produk-produk mereka. Maka dari itu, kita membeli apa pun yang mereka tawarkan. Namun, kita mendapatkan bahwa setelah beberapa minggu (atau bahkan lebih cepat lagi), kita merasa hampa seperti sebelumnya.
Kita perlu membuang penilaian buruk tentang diri kita sendiri dan menggantinya melalui cara pandang Allah terhadap kita, yang dinyatakan dalam kasih, pengampunan, dan penerimaan-Nya. Salah satu hal yang dapat kita lihat dari salib adalah tanda pengingat yang mengagumkan tentang betapa berharganya kita bagi Yesus.
Pemikiran Buruk tentang Tuhan
Pemikiran buruk kita yang paling merusak adalah mengenai Tuhan. Mungkin kita tidak pernah mengungkapkannya secara terbuka, namun tindakan kita menyatakan kepercayaan kita. Kita mengedepankan pemikiran kita sendiri karena kita berpikir Tuhan tidak dapat dipercaya. Kita terseok-seok di bawah beban kesalahan karena kita berpikir bahwa Tuhan tidak mengampuni kita. Dan yang paling parah, kita merasa terasingkan dan sendirian karena kita berpikir bahwa Ia tidak mengasihi kita.
Cara terbaik untuk membebaskan kita dari pemikiran-pemikiran yang salah ini adalah dengan membaca Autobiografi Allah, yaitu Alkitab. Injil secara khusus menyatakan seperti apakah Tuhan itu sebenarnya. Yesus berkata kepada kita, "Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa." (Yohanes 14:9)
Dengan membandingkan kepercayaan-kepercayaan kita dengan kebenaran-kebenaran dalam Alkitab, kita dapat mengenali kesalahpahaman kita dan mulai membuangnya. Membuang pola-pola pemikiran buruk ini membutuhkan keberanian dan usaha. Karena kebiasaan lama sangat berat untuk diputuskan, kita membutuhkan pertolongan dari Tuhan.
Syukurlah, Roh Kudus ingin sekali mengumpulkan semua pemikiran buruk kita dan membuangnya "Sejauh timur dari barat, demikianlah dijauhkan-Nya pelanggaran-pelanggaran kita dari kita. " (Mazmur 103:12).
Keberhasilan kita mungkin naik turun. Kita mungkin kembali kepada kebiasaan lama kita. Kita akan kembali ke cara lama kita, kecuali kita secara sadar menangkap diri kita sendiri dan berkata, "Jangan. Itu sampah. Itu buruk dan harus dibuang."
Bahkan, jika hal ini membutuhkan kewaspadaan yang konstan, ini merupakan usaha pembersihan yang sangat berharga untuk dilakukan. Tidak ada waktu yang lebih baik untuk memulainya selain hari ini. (t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari:
Nama situs | : | Christianity.about.com |
Alamat URL | : | http://christianity.about.com |
Judul asli artikel | : | Clean Up Yoour Thinking -- Time to take out the trash. |
Penulis | : | Jack Zavada |
Tanggal akses | : | 7 Februari 2013 |
Komentar