Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita
Dalam Dia Ada Hidup
Saya selalu menyukai cerita kelahiran Kristus yang ditulis Lukas dan Matius. Akan tetapi, cara Yohanes menuliskan tentang kedatangan-Nya selalu membangkitkan semangat saya. "Pada mulanya adalah Firman ... Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita ...", "Dalam Dia ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia" (Yohanes 1:1, 14; 1:4).
"Dalam Dia ada hidup". Kata-kata yang agung. Akan tetapi, saya rasa ada saat-saat kita semua merasa terang yang dibicarakan Yohanes hampir tidak bersinar dalam kehidupan kita sehari-hari -- waktu kelahiran Yesus sepertinya hampir-hampir tidak memberi dampak yang nyata di dunia, juga dalam hati kita.
Saya mengalami perasaan seperti itu pada suatu malam Natal, kesempatan yang jarang terjadi bagi Norman dan saya untuk berlibur. Pada malam Natal, kami berada di London. Kami makan di sebuah rumah makan favorit kami, tetapi kami tidak merasakan suasana Natal. Lalu kami berjalan-jalan di tempat-tempat yang cukup sepi di London. Waktu itu udaranya sangat dingin menusuk. Beberapa orang yang berpapasan dengan kami tampak sedih dan mengalami kesepian seperti yang saya rasakan.
Lalu sayup-sayup kami mendengar nyanyian dari kejauhan. Kami terus berjalan dan suara itu menjadi semakin jelas. Dan bertambah keras. Kami membelok di suatu sudut, dan sampailah kami di Lapangan Trafalgar. Tempat itu penuh sesak dengan orang! Ada ribuan orang; mereka bernyanyi sekuat-kuatnya. Mereka bernyanyi "Kesukaan Bagi Dunia!", diiringi dengan musik yang gegap gempita yang dimainkan oleh sekelompok pemusik dari Bala Keselamatan. "Tuhan melimpahkan kesukaan, Saudara-Saudara!" Angin menepis semprotan dari air mancur dingin yang mengenai orang-orang yang sedang bernyanyi, tetapi itu tidak menghilangkan kegembiraan mereka. Wajah mereka bersinar waktu mereka bernyanyi, "Dengarlah! Bentara malaikat bernyanyi, 'Mulia bagi Raja yang baru lahir.'" Pada malam yang dingin ini, kehidupan orang diubahkan. Diubah secara ajaib oleh Roh Kristus yang lahir bertahun-tahun yang lalu di Bethlehem.
Norman dan saya mulai ikut bernyanyi. Dalam sekejap, kelesuan yang saya rasakan telah hilang. Dalam Dia ada hidup, Norman dan saya sepertinya menyanyi di tengah suasana Natal. Hidup yang berharga. Hidup yang seharusnya dijalani dengan kekuatan dan semangat. Dalam Dia ada hidup. Mulia bagi Raja yang baru lahir!
Diambil dan disunting seperlunya dari: | ||
Judul buku | : | Kisah Nyata Seputar Natal |
Judul asli buku | : | The New Guideposts Christmas Treasury |
Penulis | : | Ruth Stafford Peale |
Penerjemah | : | Ir. Ny. Christine Sujana |
Penerbit | : | Yayasan Kalam Hidup, Bandung 1998 |
Halaman | : | 140 -- 141 |
Komentar