Skip to main content

Angkatlah Beban di Hatimu: Memilih Pengampunan Berarti Memilih Kebebasan

Dalam Lukas 5:18-26, seorang lumpuh dibawa oleh teman-temannya untuk disembuhkan oleh Yesus, yang mengejutkan mereka dengan mengampuni dosanya sebelum menyembuhkannya secara fisik. Pengampunan di sini menunjukkan bahwa Yesus melihat masalah lebih dalam daripada sekadar fisik, dan hal ini menekankan pentingnya berserah kepada Allah dalam menghadapi penderitaan. Dengan mengampuni, kita memilih untuk melepaskan beban emosional dan mendapatkan kebebasan yang sejati.

  • Lukas 5:18-26
  • Iman
  • Pengampunan
  • Dosa diampuni
  • Proses penyembuhan
  • Kesediaan berserah
  • Belas kasihan
  • Lukas 5:18-26 menggambarkan orang-orang berdatangan untuk mendengar Yesus, termasuk teman-teman seorang yang lumpuh yang berusaha membawanya untuk disembuhkan.
  • Mereka menyerahkan diri untuk menurunkan orang lumpuh melalui atap karena kerumunan terlalu banyak.
  • Yesus mengatakan kepada orang lumpuh bahwa dosa-dosanya telah diampuni, yang mengejutkan banyak kalangan, termasuk orang Farisi.
  • Yesus memandang orang lumpuh secara menyeluruh, melihat lebih dari sekadar masalah fisik.
  • Orang lumpuh menunjukkan iman dengan berserah kepada Yesus, bangkit dari matrasnya, dan memuji Tuhan.
  • Pengampunan ditentukan sebagai pilihan untuk melepaskan beban emosional dan kepahitan terhadap orang lain atau situasi.
  • Pengampunan melibatkan penyerahan diri kepada Allah, yang dapat mengatasi akar permasalahan daripada hanya fokus pada gejala.
  • Proses pengampunan dapat membawa penyembuhan dan kebebasan dari belenggu yang ditimbulkan oleh kemarahan dan kepahitan.

Dalam Lukas 5:18-26, kita membaca ada sebuah rumah yang penuh dengan orang-orang yang berdatangan dari berbagai wilayah untuk mendengar Yesus mengajar. Beberapa teman dari seorang yang lumpuh mengangkatnya di atas matras menuju lokasi tempat Yesus berada. Mereka telah mendengar bahwa Yesus adalah Seorang penyembuh, dan mereka berjalan melintasi Galilea untuk menemukan-Nya. Kerumunan orang itu sangat banyak sehingga orang-orang yang membawa orang lumpuh itu tidak dapat berjalan ke depan. Karena itu, mereka naik ke atap dan mengangkat beberapa genting dari tempatnya. Cerdik, bukan? Mereka menurunkan teman mereka melalui atap, tepat di depan Yesus.

Gambar: pengampunan

Kebutuhan fisik orang lumpuh itu sudah jelas, tetapi Yesus mengatakan sesuatu yang mengejutkan: "Melihat iman mereka, Yesus kemudian berkata kepada orang itu, "Anak muda, dosa-dosamu telah diampuni." (Lukas 5:20)

Apakah teman-temannya menjadi bingung oleh perkataan Yesus? Mungkin. Orang-orang Farisi yang duduk di sana pasti bingung. Mereka hanya dapat melihat kelemahan fisik yang jelas. Namun, Yesus melihat orang lumpuh tersebut secara menyeluruh. Ia mulai dari bagian dalam kemudian luar.

Ketika mendengar bahwa dosa-dosanya diampuni, orang lumpuh itu dapat saja berkata, "Bawaku pulang. Orang ini tidak memiliki petunjuk apa-apa." Namun sebaliknya, ia berserah kepada Yesus. Walaupun ia dapat mengatakan bahwa masalah yang sebenarnya adalah kakinya, ia tetap mengikuti perintah Yesus. Dengan iman, ia melompat dengan kakinya, mengambil matrasnya, dan menari-nari di sepanjang jalan sambil memuji Tuhan.

Apakah Pengampunan Itu?

Berapa kali kita bersikap jujur di hadapan Allah?

Tuhan, ia menyakiti saya.

Allah, saya tidak dapat tidur.

Saya marah dan saya berteriak kepada anak-anak saya. Buatlah itu berhenti.

Saya tidak merasa seperti orang Kristen.

Namun, berapa kali Allah melihat melampaui apa yang ada di depan mata sampai ke dalam hati? Ia melihatnya setiap saat.

Orang-orang tidak melakukannya. Dalam kebanyakan kasus, mereka mendefinisikan Anda sebagai orang yang hancur, menunjuk masalah kemarahan Anda, atau memberi tahu Anda untuk menghadapinya. Namun, melihat seseorang secara menyeluruh merupakan tindakan belas kasihan Juru Selamat yang paling mengenal kita. Ketika Ia menyingkap akar permasalahan kita, kita memiliki pilihan. Kita dapat terus-menerus berbantah-bantahan dengan-Nya mengenai masalah yang nyata atau berserah.

Pengampunan merupakan sebuah pilihan yang disengaja untuk melepaskan beban dan jerat kepahitan, kemarahan, kegeraman, atau emosi-emosi tidak terselesaikan terkait dengan seseorang atau peristiwa.

FacebookTwitterWhatsAppTelegram

Pengampunan merupakan sebuah pilihan yang disengaja untuk melepaskan beban dan jerat kepahitan, kemarahan, kegeraman, atau emosi-emosi tidak terselesaikan terkait dengan seseorang atau peristiwa. Dengan kata lain, pengampunan adalah penyerahan. Pengampunan menepis kebencian. Pengampunan menghentikan keinginan untuk menghukum. Pengampunan membiarkan kemarahan pergi. Pengampunan membebaskan masalah "penagihan utang".

Dalam hal ini, pengampunan berarti kita mengangkat tikar kita. Daripada membiarkan ketidakmauan untuk memaafkan membuat kita terikat dan sakit, lebih baik kita membiarkan Allah untuk memulai proses untuk menyembuhkan kita.

Bagaimana Anda Memaafkan?

Berserah berarti menawarkan hati yang rela kepada Allah. Anda tidak menawarkan masalah, orang lain, atau gejala-gejala yang nyata. (t/N. Risanti)

Diterjemahkan dari:
Nama situs : Today's Christian Woman
Alamat : http://www.todayschristianwoman.com/articles/2013/may/unburden-your-hear...
Judul asli artikel : Unburden Your Heart:Choosing forgiveness means choosing freedom
Penulis : Suzanne Eller
Tanggal akses : 30 Mei 2013

Download Audio

Tipe Bahan
Kolom e-Wanita
kategori