Betlehem, yang berarti "House of Bread," dipilih sebagai tempat kelahiran Mesias karena menjadi simbol penebusan bagi umat manusia. Di sini, domba-domba suci yang ditakdirkan untuk dikorbankan lahir, dan Yesus, yang disebut "Anak Domba Allah," datang dengan misi mengorbankan diri untuk keselamatan semua orang. Pemilihan lokasi dan cara kedatangannya menunjukkan rencana Allah yang lebih besar dan mengingatkan akan pentingnya kesederhanaan dan pengabdian dalam menunggu jawaban-Nya.
- Kristus
- Betlehem
- Mesias
- Anak Domba Allah
- para gembala
- korban penebusan
- nubuatan
- Betlehem, yang berarti "Rumah Roti," dipilih sebagai tempat lahirnya Kristus sesuai dengan nubuatan dalam Mikha 5:2.
- Di Betlehem, anak-anak domba yang ditakdirkan untuk dikorbankan di Bait Suci lahir dan dibesarkan, menciptakan makna simbolis bagi kelahiran Kristus sebagai "Anak Domba Allah."
- Para gembala dari Betlehem adalah orang-orang pertama yang mengetahui kedatangan Mesias, menunjukkan pentingnya orang-orang biasa dalam rencana Allah.
- Yesus datang untuk memenuhi kebutuhan penebusan umat manusia, menjadikannya sebagai satu-satunya korban yang sempurna.
- Betlehem, sebagai kota kecil, menjadi latar penting dalam sejarah keselamatan karena kelahiran Raja yang akan memerintah selamanya.
- Pesan kelahiran Kristus memiliki makna dalam kerinduan manusia akan penebusan dan keadilan.
Tanyakan siapa saja yang merayakan Natal tentang di manakah Kristus sebagai anak lahir, dan sebagian akan menyebut Betlehem. Lagu-lagu Natal seperti "0 Kota Mungil Betlehem" akan mengenang ketenarannya.
Banyak orang juga bisa menjelaskan mengapa Betlehem yang berdebu dan tidak penting dipilih sebagai tempat sebuah peristiwa penting. Dalam bahasa Ibrani, Betlehem berarti "House of Bread." (Rumah roti - Red.) Itu merupakan nubuatan bahwa Mesias, "Sang Roti yang diturunkan dari surga untuk memberi makan jiwa-jiwa manusia," akan menjadi keturunan Raja Daud. Dia juga akan lahir di kota yang sama di mana Daud, raja- gembala Israel, lahir - Betlehem!
"Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala." (Mikha 5:2)
Domba yang menangis berdering di ladang Betlehem. Migdal Eder, Menara Flock, adalah tempat di mana anak-anak domba yang ditakdirkan untuk dikorbankan di Bait Suci lahir dan dibesarkan. Setiap domba jantan sulung dari daerah di sekitar Betlehem dianggap suci, dan disisihkan untuk kurban di Yerusalem. Dari generasi ke generasi, keturunan para gembala memilih kawanan domba suci. Mereka orang-orang biasa, terbiasa pada udara yang sangat dingin, malam yang sepi di ladang. Sebagai pelindung kawanan domba, mereka mempertaruhkan nyawa mereka untuk menjaga hewan-hewan mereka agar tidak tersesat dan jatuh ke dalam banyak jurang dari perbukitan di daerah pedesaan.
Setelah mengabdikan diri mereka untuk kawanan ternak mereka, para gembala akan memisahkan domba, memilih hanya domba sulung jantan yang sempurna untuk dibawa ke Yerusalem. Ada anak-anak domba akan yang akan dibeli oleh mereka yang ingin menebus dosa-dosa mereka. Di gunung yang sama di mana Abraham telah mempersembahkan anaknya untuk Tuhan, anak-anak domba akan menumpahkan darah mereka dan kehilangan nyawa mereka sebagai tanda penebusan itu. Itu merupakan siklus tanpa akhir.
Ketika Kristus datang ke dunia, Ia berkata:
"Korban dan persembahan tidak Engkau kehendaki -- tetapi Engkau telah menyediakan tubuh bagiku -- Kepada korban bakaran dan korban penghapus dosa Engkau tidak berkenan. Lalu Aku berkata: Sungguh, Aku datang; dalam gulungan kitab ada tertulis tentang Aku untuk melakukan kehendak-Mu, ya Allah-Ku." (Ibrani 10:5-7)
Yohanes Pembaptis menyebut Yesus tidak hanya sebagai "Anak Allah" (Yohanes 1:34), tetapi juga "Anak Domba Allah" (Yohanes 1:36).
Anak Domba Allah yang sulung akan mengorbankan hidupnya untuk menebus dosa semua manusia - satu kali korban yang sempurna, yang ditawarkan oleh Allah Bapa sendiri.
Di mana lagi akan "Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia" (Yohanes 1:29) harus dilahirkan jika tidak di Betlehem, di antara kawanan bagi persembahan Bait Suci?
Namun, cara di mana domba akan tiba tetap menjadi misteri untuk dipecahkan. Mereka telah bertahun-tahun merindukan kedatangan Mesias dan membebaskan kesalahan dari dunia yang mengalami kejatuhan total.
Bertahun-tahun berharap akan kejatuhan penguasa jahat ... dan pengungkapkan dari Dia yang akan menjadi Raja selamanya. Bertahun-tahun menunggu dengan harapan kerinduan ... dan mereka tidak pernah melihat jawaban.
Namun, ketika Mesias datang, siapa di antara seluruh Israel yang mengetahuinya? Hanya segelintir yang menyadari adanya keajaiban, dan kebanyakan dari mereka adalah orang biasa - para gembala sederhana Betlehem.
Mengapa Mesias akan memilih untuk tiba di tempat yang tidak lazim seperti Betlehem? Dan, mengapa para gembala yang menjadi orang-orang pertama untuk menyambutnya?
Bahkan itu masuk dalam rencana kekal Allah.
"Aku akan mengangkat atas mereka gembala-gembala yang akan menggembalakan mereka, sehingga mereka tidak takut lagi, tidak terkejut dan tidak hilang seekorpun, demikianlah firman TUHAN. Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menumbuhkan Tunas adil bagi Daud. Ia akan memerintah sebagai raja yang bijaksana dan akan melakukan keadilan dan kebenaran di negeri." (Yeremia 23:4-5)
Raja terbesar dari semua akan tiba di Betlehem yang kecil, kota Daud, kota gembala. Tempat di mana Anak Domba Kurban dilahirkan dan dibesarkan. Ia ditempatkan di dalam palungan. Apa arti dari tanda tersebut bagi para gembala? Apa artinya hal tersebut bagi Anda pada saat ini?(t/N. Risanti)
| Diterjemahkan dari: | ||
| Nama situs | : | CBN |
| Alamat situs | : | https://www1.cbn.com/christmas/why-bethlethem |
| Judul asli artikel | : | Why Betlehem |
| Penulis artikel | : | Bodie and Brock Thoene |
| Tanggal akses | : | 23 November 2015 |