Alkitab berkata bahwa setiap kita memiliki hubungan yang khusus dengan Allah, yang sudah dimulai sebelum kita dilahirkan. Yeremia menulis:
Firman Allah datang kepadaku, bunyinya: "Sebelum Aku membentuk engkau di dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa." (Yeremia 1:4-5).
Daud, penulis Kitab Mazmur dan raja, menuliskan lebih spesifik:
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang tersembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitab-Mu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satupun dari padanya. (Mazmur 139:13-16).
Alkitab juga menekankan betapa berharganya hidup setiap manusia. "Jangan membunuh!" merupakan salah satu dari Sepuluh Hukum yang ditulis Allah dengan tangan-Nya sendiri dan diberikan dengan cara yang khusus kepada umat-Nya (Keluaran 20).
Oleh karena itu, tak ada alasan untuk membenarkan pembunuhan embrio atau janin manusia -- sekalipun ada yang mengatakan bahwa aborsi dapat dibenarkan apabila ia menyelamatkan si ibu (dan ayah) dari rasa malu, hancurnya rencana-rencana masa depan, atau gangguan emosi. Kehidupan sangatlah berharga sampai Allah rela menyerahkan Putra-Nya sendiri untuk dilahirkan oleh seorang perawan demi kepentingan seluruh dunia.
Diambil dari:
| Judul buku | : | Cinta, Seks dan Allah |
| Judul asli buku | : | Love, Sex & God |
| Penulis | : | Bill Ameiss & Jane Graver |
| Penerjemah | : | Okdriati S. Handoyo |
| Penerbit | : | Yayasan ANDI, Yogyakarta 1998 |
| Halaman | : | 138 -- 139 |