Keindahan dunia tanpa peperangan dan permusuhan hanya bisa dicapai melalui kasih, yang terbagi menjadi tiga area: kasih kepada Allah, kasih terhadap sesama, dan kasih terhadap diri sendiri. Kasih harus nyata dan aktif, serta menjadi dasar untuk kebahagiaan sejati, seperti yang diajarkan dalam Markus 12:30-31 tentang mencintai Tuhan dan sesama. Dengan menjalankan kasih, kita bisa meraih kebahagiaan dan keindahan hidup.
- dunia tanpa peperangan
- kasih kepada Allah
- kasih terhadap sesama
- kasih terhadap diri sendiri
- sifat kasih aktif
- berbahagia
- Dunia tanpa peperangan dan permusuhan sangat diidamkan.
- Kasih merupakan elemen penting untuk menciptakan keindahan dalam hidup.
- Tiga jenis kasih yang perlu ada:
- Kasih kepada Allah: Tidak ada tuhan lain selain yang benar.
- Kasih terhadap sesama: Berbina persahabatan dan saling menghargai.
- Kasih terhadap diri sendiri: Menghargai diri sebagai ciptaan Allah dan mengampuni diri.
- Kasih harus bersifat aktif dan nyata.
- Menjalankan kasih adalah kunci kebahagiaan.
- Dasar ajaran kasih terdapat dalam Markus 12:30-31 mengenai kasih kepada Tuhan dan sesama.
Bisakah Anda membayangkan dunia tanpa peperangan, perkelahian, dan permusuhan? Tentu akan menjadi sangat indah, bukan?
Akan tetapi, keindahan akan sulit dicapai jika manusia tidak memiliki kasih. Dalam hidup ada tiga daerah kasih:
1. Kasih kepada Allah.
Berarti dalam hidup ini tidak ada allah lain selain Allah yang benar. Allah lain dapat berupa suatu kebiasaan, seseorang, sebuah benda, atau apa pun yang lebih menguasai hidup.
2. Kasih terhadap sesama.
Berarti perlu membina persahabatan dengan orang lain. Menaruh perhatian, belajar mendengarkan, menghargai, memberi pujian, serta menempatkan mereka sebagai sahabat.
3. Kasih terhadap diri sendiri.
Berarti mengasihi diri sendiri sebagai ciptaan Allah yang sangat berharga. Mengampuni diri sendiri sebagaimana Allah telah mengampuninya. Ini adalah jembatan untuk mengasihi Allah dan sesama.
Sifat kasih aktif, bukan pasif. Kasih harus nyata. Jalankanlah kasih dan Anda akan berbahagia!
Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini. (Markus 12:30-31)
Diambil dan disunting dari: | ||
Judul buku | : | Bermimpi Satu Menit [Seri 2 Mengepakkan Sayap] |
Penulis | : | Samual T. Tirtamihardja |
Penerbit | : | YASKI, Jakarta 2002 |
Halaman | : | 26 |