Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita
Keajaiban Hidup Pernikahan
Ketika Pendeta Howard Sugden memimpin upacara pernikahan kami, ia menekankan bahwa kami sedang terlibat dalam sebuah mukjizat. Kami memercayainya, tetapi kami tidak memahami seberapa besar mukjizat yang diperlukan untuk mengikat dua orang, apalagi menjadikan keduanya satu.
Setelah 20 tahun, saya sadar bahwa kehidupan pernikahan, bukan upacara pernikahan, adalah mukjizat sejati. Setiap orang bisa menikah, tetapi hanya Allah yang bisa menciptakan sebuah kehidupan pernikahan yang sejati.
Sebuah definisi menikah adalah "membangun keterikatan dengan setia atau keras kepala". Bagi beberapa pasangan, istilah "keras kepala" lebih tepat menggambarkan keterikatan mereka daripada istilah "setia".
Allah memiliki definisi yang jauh lebih baik bagi kita mengenai pernikahan daripada mendefinisikannya sebagai keterikatan yang terus-menerus diusahakan agar tidak terjadi perceraian. Kesatuan dalam pernikahan itu begitu kuat sehingga kita menjadi "satu daging". Allah menginginkan hidup pernikahan berlangsung seperti ketika Dia menciptakan Hawa dari Adam pertama kali (Kejadian 2:21-24). Itulah penjelasan Yesus kepada orang-orang Farisi ketika mereka bertanya kepada-Nya, "Apakah diperbolehkan orang menceraikan istrinya dengan alasan apa saja?" (Matius 19:3). Yesus menjawab, "Sebab itu laki-laki akan ... bersatu dengan istrinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging" (ayat 5).
Menyerahkan hidup Anda kepada orang lain adalah tindakan iman yang benar-benar memercayai mukjizat. Puji syukur, Allah campur tangan dalam menciptakan kehidupan pernikahan -JAL
KEHIDUPAN PERNIKAHAN YANG BAHAGIA ADALAH BERSATUNYA DUA PENGAMPUN YANG BAIK
Diambil dan disunting dari: | ||
Nama situs | : | Alkitab SABDA |
Alamat URL | : | http://alkitab.sabda.org/illustration.php?id=3128 |
Penulis renungan | : | JAL |
Tanggal Akses | : | 7 Januari 2016 |
Komentar