Teks ini berisi serangkaian pertanyaan yang menyentuh aspek kehidupan Yesus dalam kehidupan sehari-hari, menyoroti pengalaman dan perasaannya saat berinteraksi dengan lingkungan sekitar, termasuk saat berdoa, bersekolah, dan memahami dunia. Pertanyaan-pertanyaan ini mengajak pembaca untuk merenungkan kedalaman pengalaman Yesus sebagai seorang manusia, serta hubungannya dengan Allah dan orang-orang di sekitarnya.
- doa
- Sinagoge
- pelangi
- anak domba
- pemakaman
- Yudas
- Setan
- Pertanyaan reflektif tentang pengalaman sehari-hari Yesus selama masa kecil-Nya.
- Menyoroti momen emosional dan interaksi sosial-Nya, termasuk hubungan dengan teman dan keluarga.
- Menyentuh perilaku Yesus terhadap situasi yang berbeda, seperti saat melihat pelangi atau pemakaman.
- Mencakup pengalaman spiritual, seperti doa dan pengakuan terhadap Allah.
- Menanyakan reaksi Yesus terhadap peristiwa di sekitarnya, seperti persepsi terhadap kehormatan dan pengertian firman Allah.
- Menampilkan ketidakberdayaan dan kepolosan yang mungkin dimilikinya saat masih anak-anak.
- Dasar-dasar dari sebuah gambaran dalam konteks hubungan antara manusia dan ilahi.
- Diambil dari artikel "Twenty Five Questions for Mary" dalam buku "God Came Near" karya Max Lucado.
Bagaimana rasanya melihat Ia berdoa?
Bagaimana tanggapan-Nya ketika Ia melihat anak-anak lain cekikikan selama ibadah berlangsung di Sinagoge?
Ketika Ia melihat pelangi, apakah Ia pernah menyebut tentang sebuah banjir?
Apakah engkau pernah merasa canggung ketika mengajar-Nya pada bagaimana Ia menciptakan dunia?
Ketika Ia melihat seekor anak domba dituntun ke tempat penjagalan, apakah Ia berperilaku secara berbeda?
Apakah engkau pernah melihat-Nya memiliki pandangan yang jauh dalam wajahnya ketika Ia mendengar kepada Satu pribadi yang tidak dapat engkau dengar?
Bagaimana perilakunya saat berada di pemakaman?
Apakah pernah muncul pemikiran di benakmu bahwa Allah yang kepada-Nya engkau berdoa tidur di bawah atap yang sama denganmu?
Apakah engkau pernah mencoba menghitung bintang bersama-Nya.... dan berhasil?
Apakah Ia pernah pulang dengan mata yang lebam?
Bagaimana perilaku-Nya ketika pertama kali rambut-Nya dicukur?
Apakah Ia pernah memiliki seorang teman yang bernama Yudas?
Apakah Ia berhasil di sekolah?
Apakah engkau pernah memarahi-Nya?
Apakah Ia pernah menanyakan sebuah pertanyaan tentang firman Allah?
Apakah yang engkau pikir Ia pikirkan ketika Ia melihat seorang wanita pelacur menawarkan diri kepada penawar tertinggi atas tubuh yang diciptakan-Nya?
Apakah Ia pernah marah ketika seseorang bersikap tidak menghormati-Nya?
Apakah engkau pernah memergoki-Nya termenung melihat daging di bawah lengan-Nya saat memegang gumpalan kotoran?
Apakah Ia pernah terbangun dari tidur dengan ketakutan?
Siapakah teman terbaik-Nya?
Ketika seseorang menunjuk pada Setan, bagaimana Ia bereaksi?
Apakah engkau pernah secara tidak sengaja memanggilnya dengan sebutan "Bapa"?
Apa yang Ia dan sepupunya, Yohanes, perbincangkan sebagai anak-anak?
Apakah saudara dan saudarinya memahami apa yang terjadi?
Apakah engkau pernah berpikir, bahwa Allahlah yang memakan sup saya?
(t/N. Risanti)
Diterjemahkan dari:
Judul artikel | : | Twenty Five Questions for Mary |
Judul buku | : | God Came Near |
Penulis buku | : | Max Lucado |
Halaman | : | 43 -- 44 |
Penerbit | : | Multnomah Press, 1987 |