Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Pengampunan

Pengampunan

Pernahkah Anda mengritik seorang kawan, kemudian, kali berikutnya ketika Anda bersama-sama dengan dia, Anda memperhatikan bahwa hubungan Anda dengan dia seperti kurang wajar? Anda tidak lagi bersikap terbuka atau bersikap sejujurnya terhadap dia. Karena dosa Anda, ada sesuatu yang meskipun nampaknya kecil, tetapi sudah menyebabkan adanya jarak di antara Anda. Meskipun barangkali Anda merasa malu dengan sikap Anda, tetapi jika Anda tetap saja tidak bertobat, maka pada dasarnya Anda mulai menghindar untuk bertemu dengan orang yang sudah Anda lukai. Sebelumnya bisa jadi Anda pernah melakukan hal-hal besar bersama-sama, tetapi sekarang ini hal saling memahami kepribadian masing-masing, perasaan "betah" antara satu dengan yang lain sudah tidak ada lagi. Kecuali ada pertobatan, jarak yang ada di antara Anda kemungkinan akan menjadi semakin lebar sampai hubungan berakhir. Meskipun tidak ada dari Anda dapat memahami mengapa Anda berpisah, kasih yang Anda miliki mati karena Anda berdosa dan gagal untuk bertobat.

Dalam hal yang sama sebagaimana hubungan manusia terpelihara melalui keterbukaan dan kejujuran, demikian juga hubungan kita dengan Allah. Kalau kita berbuat dosa melawan Dia maka secara tidak kita sadari kita sudah membuat penghalang antara sorga dan diri kita sendiri. Kita bisa saja masih pergi ke gereja, tetapi perasaan adanya jarak dan kepura-puraan mulai muncul di dalam hati kita. Setiap pertahanan yang kita dirikan untuk mencegah campur-tangan Allah pada akhirnya akan menjadi seperti tembok yang mengurung kita, secara rohani memenjarakan kita di dalam dosa-dosa kita. Penghalang-penghalang ini mengakibatkan tempat berpijak bagi iblis, yang kemudian menjadi kekuatan roh jahat yang menekan.

Pada akhirnya, tembok yang didirikan untuk menghalangi Allah, memenjarakan jiwa dan berada di luar Hadirat Ilahi, menjebak orang tersebut dalam kegelapan yang sangat pekat, suatu keadaan seperti di neraka.

Namun demikian, Allah sangat mengasihi kita; Dia tidak hanya melepaskan kita dari dosa-dosa kita, tetapi juga dari pengaruh-pengaruh dosa terhadap persekutuan kita dengan Dia. Dia juga menjanjikan kepada kita, "Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa dan kesalahan mereka (Ibrani 10:17). Setiap kali kita mohon pengampunan, hubungan kita dengan Dia menjadi leluasa dan baru lagi. Dalam melakukan tindakan pembersihan dosa, - Dia melakukannya sedemikian menyeluruh sehingga Dia menjanjikan untuk tidak mengingat lagi kesalahan-kesalahan yang sudah kita lakukan -- Allah sudah menyediakan pembayaran kekal untuk setiap dosa yang sudah kita mohon dengan sungguh-sungguh untuk diampuni. Dia begitu mengasihi kita, sehingga sementara Dia terus menyempurnakan sikap-sikap hati kita, Dia juga menyediakan sarana untuk menjaga hubungan kita dengan Dia murni tanpa ada penghalang. Kekudusan bisa dicapai melalui pengalaman yang terbuka dengan anugerah Allah.

Yesus Membayar Harganya

Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, menurut kekayaan kasih karunia-Nya, yang dilimpahkan-Nya kepada kita dalam segala hikmat dan pengertian"(Efesus 1:7-8).

Apakah penebusan itu? Penebusan adalah "pembayaran hutang". Ada catatan, tuduhan, dan tuntutan yang ditujukan untuk mendakwa kita. Kita semua adalah orang yang berhutang kepada Allah, tetapi Yesus membayar semua tuntutan yang ditujukan terhadap kita melalui kematian-Nya di kayu salib.

"Kamu juga, meskipun dahulu mati oleh pelanggaranmu ... telah dihidupkan Allah bersama-sama dengan Dia, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita dan menghapuskan surat hutang, yang oleh ketentuan-ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita. Dan itu ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib" (Kolose 2:13-14).

Pada saat Anda menerima Yesus dalam hati Anda, semua perbuatan salah yang pernah Anda lakukan, setiap pikiran yang jahat, setiap kata-kata kasar dan kemarahan, setiap perbuatan jahat, yang mana masing-masing layak untuk mendapatkan hukuman, telah DITEBUS; DIBAYAR LUNAS oleh Bapa kita di Sorga. Yesus membayar semua itu dengan darah-Nya. Dia adalah Penebus kita! Dia telah membayar harganya, tidak hanya untuk dosa-dosa yang pernah kita lakukan, tetapi untuk setiap dosa yang dengan sungguh-sungguh kita mohon pengampunan sekarang ini! Semua dosa kita diampuni dan dilupakan selama-lamanya. Ibrani 10:14 memberitahu kita bahwa, "Sebab oleh satu korban saja Ia telah menyempurnakan untuk selama-lamanya mereka yang Ia kuduskan."

Pernyataan yang sama kita baca dalam
Kolose 1:19-22, "Karena seluruh kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Dia, dan oleh Dialah Ia memperdamaikan segala sesuatu dengan diri-Nya, baik yang ada di bumi, maupun yang ada di sorga, sesudah Ia mengadakan pendamaian oleh darah salib Kristus. Juga kamu yang dahulu hidup jauh dari Allah dan yang memusuhi-Nya dalam hati dan pikiran seperti yang nyata dari perbuatanmu yang sekarang diperdamaikan-Nya, di dalam tubuh jasmani Krisus oleh kematian-Nya, untuk menempatkan kamu kudus dan tak bercela dan tak bercacat di hadapan-Nya."

Sejauh yang berhubungan dengan permasalahan dosa, kita harus memahami pekerjaan Kristus yang menyeluruh. Sebagai yang sudah dibenarkan karena iman, kita sekarang memiliki damai sejahtera
dengan Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus (Roma 5:1).

Dari perspektif Allah yang kekal kita sudah dimerdekakan dari dosa. Tetapi di sini, dalam alam waktu, dan khususnya di dalam pikiran kita, untuk sementara dosa masih menampakkan kekuasaannya. Namun demikian, dalam kasih-Nya yang besar Allah menyingkirkan bahkan penghalang-penghalang yang sudah diciptakan oleh dosa-dosa kita antara Dirinya dan diri kita.

Adalah penting untuk menyatakan di sini bahwa Allah tidak merendahkan standar kekudusan-Nya. Tetapi, Dia mengetahui bahwa kita tidak akan pernah menjadi kudus jika kita takut untuk mendekatkan diri kepada-Nya, karena Dia sajalah yang kudus!

Konsekuensinya, Dia sudah mengampuni dan mendamaikan kita kepada diri-Nya melalui Yesus. Dan darah pengorbanan Kristus sudah melunasi hutang-hutang dan setiap jiwa, yang melalui pertobatan dan iman kepada Yesus, sungguh-sungguh mencari persekutuan dengan Allah.

Tuhan berfirman, "Aku tidak akan mengingat-ingat lagi."

Betapa kurangnya kita memahami penebusan kekal! Berapa kali Allah akan mengampuni Anda? Jika Anda benar-benar sudah berbalik dan mengarahkan hati Anda untuk mengikuti Dia, Dia akan membatalkan semua dosa Anda seberapa kali pun Anda memohonnya. Apakah Dia juga akan mengampuni Anda sehubungan dengan dosa Anda yang paling parah? Ya! Anda barangkali mengalami akibat-akibat dan perbuatan perbuatan Anda yang keliru, tetapi kuasa penebusan Allah sungguh luar biasa. Mengenai dosa itu sendiri, jika Anda sungguh-sungguh dan benar-benar bertobat, Allah bukan saja akan mengampuni Anda, tetapi juga akan menghapuskan dosa itu dari ingatan-Nya.

Seorang hamba Tuhan tertentu memiliki karunia penyataan berupa kemampuan untuk memahami kehidupan orang-orang. Pada suatu kebaktian malam dia melayani seorang pendeta dan isterinya. Melalui karunia Roh Kudus, dia menyatakan masa lalu dan pasangan tersebut, menyingkapkan keadaan mereka saat itu dan membeberkan kepada mereka apa yang akan datang. Pekerjaan Allah yang luar biasa ini mendatangkan kesan yang begitu mendalam bagi pasangan tersebut, dan sementara nubuatan nubuatan digenapi, satu bulan kemudian pendeta ini membawa dua pendeta lainnya, masing-masing bersama isteri mereka, menghadiri kebaktian yang diadakan di tempat lain untuk pelayanan pribadi.

Pengampunan

Perkataan marifat sekali lagi bekerja pada malam itu, dan pendeta kedua bersama isterinya sangat terheran-heran dan takjub menyaksikan ketepatan dan kebenaran di dalam karunia kenabian. Pasangan yang ketiga maju ke depan untuk dilayani dan hamba Tuhan tersebut berbicara kepada sang suami, mengatakan masa lalunya dan keadaannya saat sekarang dan memberikan pandangan-pandangan sehubungan dengan masa depannya. Kemudian hamba Allah ini berpaling kepada isteri pendeta tersebut. Sementara dia mulai berbicara kepadanya tentang masa lalunya, tiba-tiba dia berhenti.

"Ada dosa yang sangat serius dalam masa lalu Anda." Wanita itu sangat ketakutan, ia nampak pucat dan memejamkan matanya. Jemaat terdiam dan bergerak ke ujung tempat duduk mereka. Hamba Tuhan itu melanjutkan perkataannya, "Dan saya bertanya kepada Tuhan, 'Apakah dosa yang telah dilakukan oleh wanita ini?'" Dan Tuhan menjawab, "Aku tidak mengingatnya lagi!"

Tuhan setia pada janji-Nya, "Aku tidak lagi mengingat dosa-dosa mereka (Yeremia 31:34). Kendatipun berulang kali isteri pendeta ini sudah mohon penyucian, dia masih saja tidak dapat mempercayai kedalaman dari pengampunan Allah. Allah sudah menempatkan dosa isteri pendeta itu ke dalam lautan di mana Dia tidak mengingatnya lagi. Dia sudah menyingkirkan dosa-dosa itu "..sejauh timur dari barat" (Mazmur 103:12).

Dari setiap tempat kecuali penjara dalam pikirannya, dosa isteri pendeta itu sudah dibayar dan dibuang jauh-jauh. Dan sekarang, dalam kemurahan-Nya yang besar, Dia menyingkirkan dari pikirannya juga!

Oh betapa beratnya beban yang kita bawa, rasa bersalah dan keterbatasan yang mengurung kita karena kita tidak menerima pengampunan Allah yang total dan sempurna. Di dalam Yesaya kita membaca, "Aku, Akulah Dia yang menghapus dosa pemberontakanmu oleh karena Aku sendiri, dan Aku tidak mengingat-ingat dosamu"(Yesaya43:25).

Betapa besar dan agungnya Allah yang kita layani! Betapa ajaib kasih-Nya terhadap kita! Dia adalah Penebus kita! Juruselamat kita! Jika Anda bersedia untuk mengampuni orang lain, dan juga mohon agar Dia mengampuni Anda, Dia akan mengampuni kesalahan-kesalahan Anda seberapa kali Anda dengan sungguh-sungguh berpaling kepadaNya. Dia berjanji tidak akan mengingat-ingat lagi dosa-dosa Anda! Dia yang memanggil kita ke dalam kesempurnaan-Nya, juga sudah menyediakan dengan sempurna bagi kita untuk mendekati Dia. Kekudusan adalah hubungan yang terbuka dengan anugerah Allah.

Diambil dari:

Judul artikel : Pengampunan
Judul majalah : Hidup dalam Kristus, volume 18 no.3
Penulis artikel : Francis Fangipane
Penerbit : Yayasan Pusat Hidup Baru Solo
Halaman : 2 -- 3 dan 17
Tipe Bahan: 
kategori: 

Komentar