Skip to main content

Suamiku Tidak Setia

Seorang wanita berusia 38 tahun dengan tiga anak mengalami krisis dalam pernikahannya setelah mengetahui suaminya berselingkuh, yang membuatnya merasa marah, terkhianati, dan tidak berdaya. Meskipun kini ia berada dalam keadaan stres yang mengganggu kesehatan mental dan fisiknya, terdapat saran untuk merenung, mencari konseling, dan memberi pengertian kepada suami agar bisa memperbaiki hubungan mereka ke depan, sambil meminta bantuan spiritual untuk menuntun langkah-langkah mereka. Usaha untuk memahami dan memperbaiki komunikasi dalam pernikahan dianggap penting agar bukan hanya ia, tetapi juga suaminya dapat menemukan jalan kembali ke kehidupan keluarga yang lebih baik.

  • wanita 38 tahun
  • suami simpanan
  • perasaan dikhianati
  • stress berkepanjangan
  • konselor pernikahan
  • pengertian dan pengampunan
  • Wanita berusia 38 tahun dengan 3 anak menghadapi masalah keluarga akibat suaminya yang berselingkuh.
  • Perasaan shock, marah, dan benci setelah menerima kabar perselingkuhan suami.
  • Kondisi mental yang memburuk, termasuk kesulitan tidur dan stres akibat pengalaman tersebut.
  • Perbedaan perhatian terhadap kebutuhan masing-masing dalam pernikahan menjadi penyebab masalah yang terjadi.
  • Disarankan untuk mencari konselor untuk membantu memperbaiki hubungan pernikahan yang bermasalah.
  • Perlu pertolongan dan pengertian dalam membantu suami keluar dari kesulitan, dengan harapan untuk memperbaiki hubungan.
  • Penting untuk menghindari kebencian yang dapat merusak diri sendiri dan hubungan rumah tangga.

PERTANYAAN

Saya seorang wanita (38 th) dengan 3 anak, usia (10-14 th), karier yang sudah mapan, kedudukan lumayan dan seringkali tugas keluar kota bahkan keluar negeri. Walaupun sibuk namun kalau tidak keluar kota, saya selalu berusaha pulang sebelum jam 7 malam. Suami saya sejak tahun lalu, seringkali terlambat pulang, alasannya macam-macam. Kemudian suatu hari (bulan lalu) saya dikejutkan oleh telpon dari seorang wanita muda yang mengatakan bahwa ia simpanan suami saya. Shock, marah, benci, dendam yang saya rasakan; apalagi ketika saya tanyakan kepada suami dan itu benar (walaupun mulanya ia tidak mengaku), ia berjanji tidak akan melakukannya lagi. Sebulan ini saya sulit tidur, dada rasanya sesak, kadang-kadang panas berkobar-kobar, kemudian mendadak berdebar-debar tidak bisa dikontrol dan mau mati saja. Ingin rasanya marah kepada Tuhan dan siapa saja termasuk diri sendiri. Apa yang harus saya lakukan Bu?

JAWABAN

Betapa pedihnya pengalaman ibu. Tentu perasaan yang sedang berkecamuk sekarang ini adalah antara marah besar, benci karena merasa dikhianati, ditolak bahkan sampai menyempitkan dada anda sehingga mau pecah rasanya. Keadaan stress yang terus menerus tanpa ada jalan keluar yang konkret sebenarnya melelahkan tubuh anda dan melemahkan sistem pertahanan tubuh. Sehingga akibatnya anda sulit tidur, berdebar-debar, pusing dan tidak mempunyai gairah hidup.

Sebenarnya malapetaka perkawinan anda tidak datang mendadak melainkan secara perlahan-lahan. Anda sudah mulai curiga setahun lalu pada saat suami sering pulang terlambat, tapi anda sibuk dan lengah sehingga sampai berita itu datang anda merasa terkejut dan shock berat. Memang peristiwa buruk itu sudah terjadi dan tidak mungkin untuk dihapuskan begitu saja, tapi paling tidak ada hal-hal yang anda masih bisa benahi untuk masa depan.

  1. Di saat-saat seperti ini sebenarnya apa yang dapat anda pelajari? apakah anda merasa ada andil dalam hal ini? mungkin karena kesibukan kalian berdua kebutuhan primer masing-masing tidak terpenuhi, sehingga anda melampiaskan dalam pekerjaan dan suami mencari wanita lain yang bisa memuaskannya.

  2. Apakah pernikahan anda selama ini memang bisa dinikmati? kalau belum, mungkin anda perlu mencari konselor untuk menolong anda mencari sebab mengapa pertumbuhan tidak terjadi atau terhambat? sehingga perbaikan dalam pernikahan anda juga bisa dimulai.

  3. Suami anda yang sedang terjerumus dalam dosa membutuhkan uluran tangan dan pengertian anda untuk bisa kembali menjadi kepala keluarga. Mungkin anda memang belum siap untuk memaafkan secara keseluruhan, tapi cobalah minta pertolongan Roh Kudus dan kebijaksanaan surgawi untuk menuntun langkah-langkah kehidupan anda dari hari ke hari. Jangan sampai api kebencian justru menghanguskan diri anda sendiri, sehingga anda jadi pemberang dan suami justru tidak betah di rumah. Kiranya Tuhan memberkati.

Diambil dari:

Judul buletin : Parakaleo
Judul artikel : suamiku Tidak Setia
Penulis : Esther Susabda, Ph.D.
Penerbit : Departemen Konseling STTRI

Dipublikasikan di: http://c3i.sabda.org/01/jan/2000/konseling_suamiku_tidak_setia

Tipe Bahan
kategori