Tuhan memilih untuk menjelma sebagai manusia, menunjukkan kemanusiaan-Nya melalui tangan, kaki, dan air mata yang bisa ditemui tanpa rasa takut. Banyak orang mendekati Yesus, baik untuk menyentuh-Nya maupun mengundang-Nya ke dalam kehidupan mereka, karena Dia bukan patung suci yang tak terjangkau. Dengan demikian, Yesus adalah sosok yang dapat didekati oleh semua orang tanpa rasa ragu atau takut ditolak.
- Tuhan
- menjelma sebagai manusia
- lidah membangkitkan orang mati
- sentuhan Yesus
- dekat dan dijumpai
- tak seorangpun takut mendekat
- tidak terlalu suci
- Tuhan memilih menjelma sebagai manusia dengan sifat manusiawi.
- Orang-orang datang kepada-Nya karena sifat-Nya yang dapat didekati dan disentuh.
- Dia bukan sekadar patung atau pendeta, tetapi sosok Yesus yang dekat dengan umat.
- Tak satu pun yang merasa takut atau ragu untuk mendekat meskipun ada yang mencela, iri, atau memuja-Nya.
- Yesus menunjukkan bahwa Ia dapat dijumpai dan tidak terlalu suci untuk dijangkau.
Tuhan telah memilih untuk menjelma sebagai manusia. Lidah-Nya yang membangkitkan orang mati adalah lidah seorang manusia. Tangan-Nya yang menjamah orang kusta adalah tangan yang berkalang tanah. Kaki-Nya yang dibasuh seorang wanita, kasar dan berdebu. Dan air mata-Nya....ya, air mata-Nya.....keluar dari hati yang hancur seperti hati Anda dan saya.
Demikianlah, orang-orang datang kepada-Nya. Dan wah, betapa banyaknya!
Mereka datang di malam hari; Mereka menjamah-Nya ketika Dia menyusuri jalan-jalan; mereka mengikuti-Nya sampai ke tepi pantai; Mereka mengundang Dia masuk ke rumah-rumah mereka dan meletakkan anak-anak mereka di pangkuan-Nya. Mengapa?
Karena Dia tak ingin menjadi sebuah patung di gereja atau pendeta di atas sebuah mimbar. Sebaliknya, Dia memilih untuk menjadi seorang Yesus yang bisa disentuh, didekati, dan dijumpai.
Tak seorangpun takut untuk mendekat. Ada yang mencela Dia. Ada dari mereka yang iri kepada-Nya. Ada yang salah memahami-Nya. Ada yang memuja-Nya. Namun, tak seorang pun yang menanggap Dia terlalu suci dan kudus sehingga terlalu tinggi untuk dapat dijangkau. Dan, tak seorang yang pun yang begitu segan untuk mendekatinya karena khawatir akan ditolak oleh-Nya. (t/Aji)
Diterjemahkan dari:
Judul artikel | : | God in The Flesh |
Judul buku | : | The Gift for All People |
Penulis artikel | : | Max Lucado |
Hal | : | 27 -- 28 |
Penerbit | : | Multnomah Publisher, Sisters. 1999 |