Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Apakah Aku Seorang Saksi?

"Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu." (1 Timotius 4:12)

Minggu itu adalah minggu terakhir saya bekerja. Saya pensiun! Oh, senangnya! Akhirnya! 35 tahun sudahlah cukup! Meskipun demikian, saya menyukai pekerjaan saya sebagai kepala perawat, ketentuan perawatan kesehatan semakin sulit, dan dana yang disediakan selalu dipotong. Sekarang kami jarang dapat memenuhi persyaratan kepegawaian.

Gambar: Pemimpin Perawat

Saya berharap saya dapat pergi diam-diam, tetapi saya tidak boleh melakukannya. Sepanjang minggu di sana merupakan saat makan siang dan peristiwa-peristiwa lain yang istimewa, hingga akhirnya acara perpisahan yang dihadiri oleh seluruh pekerja di rumah sakit. Salah satu rekan kerja saya yang memandu acara tersebut menyambut saya dengan hangat dan membawa korsase [kembang buatan untuk hiasan yang disematkan di kebaya, dsb. -Red] yang indah. Korsase itu adalah yang terindah yang pernah saya lihat -bunga mawar dan kacapiring. Aromanya harum. Ketika dia menyematkan korsase itu di baju saya, dia berbisik, "Ini dari seseorang yang ingin namanya dirahasiakan, tapi saya rasa, kamu, setidaknya, harus tahu. Aku akan memberitahumu nanti."

Kemudian teman saya menceritakan kisah korsase itu. Seorang pria, pekerja di bagian pemeliharaan mendekati teman saya ini ketika dia sedang mengatur acara perpisahan saya. Pria ini meminta izin membeli sebuah korsase untuk acara tersebut dan mengatakan bahwa dia hanya ingin melakukan sesuatu, dan bunga tampaknya adalah cara yang tepat. Saya sama sekali tidak mengenal pria ini. Kami terbiasa untuk saling menyapa bila kami bertemu di ruang depan rumah sakit. Saya bertanya-tanya mengapa saya dikenal oleh pria pendiam dan pemalu ini.

"Apakah kita menyadari betapa sering kesempatan muncul dengan sendirinya, namun kita melewatkannya begitu saja?"


Facebook Twitter Telegram WhatsApp

Saya mencari pria ini dan mengungkapkan terima kasih saya atas bunga itu. Ketika kami bertemu, pria ini mengingatkan saya tentang operasi jantung yang dia jalani tahun lalu. Saya sudah lupa bahwa saya pernah mengirim sebuah kartu ucapan lekas sembuh dan menuliskan "Saya turut berdoa untuk kesembuhan Anda". Kartu itu, ditambah dengan pencariannya selama bertahun-tahun, membawa dia pada kesimpulan bahwa saya pasti orang Kristen. "Saya benar-benar mengagumi hal itu ada dalam diri seorang pemimpin," katanya.

Melihat kembali ke tahun-tahun yang lalu, saya bertanya-tanya bagaimana saya bisa benar-benar memengaruhi dia, atau orang lain. Apa lagi yang bisa saya lakukan atau katakan? Tanggung jawab untuk bersaksi adalah sesuatu yang berat. Apakah kita dengan sadar berencana dan melakukannya dengan bijak? Apakah kita menyadari betapa sering kesempatan muncul dengan sendirinya, namun kita melewatkannya begitu saja? Saya harus mengakui bahwa saya telah banyak melewatkannya. Saya setiap hari berdoa agar Tuhan memberi saya kesempatan baru dan memimpin saya melakukan dan mengatakan hal yang baik.

Sering kali selama hidup kita, kita bertemu dengan orang-orang yang haus akan kata-kata yang menguatkan -kata-kata yang menunjukkan perhatian, harapan, dan petunjuk rohani. Marilah kita terus memberitakan Yesus kepada setiap orang yang kita temui -dengan kata, doa, dan bersaksi. (t/Ratri)

Download Audio

Diterjemahkan dari:
Judul buku : Close to Home; A Daily Devotional For Woman By Woman
Judul asli artikel : Am I a Witness
Edisi : 16 Januari
Penuli : Arlene Compton
Editor : Rose Otis
Halaman : 35-36
Tipe Bahan: 
Kolom e-Wanita: 

Komentar