Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

Edisi 112 - Kasih terhadap Anak

Salam kasih,

Wanita adalah pahlawan dunia. Di tangan wanita, anak-anak dapat diasuh dan dirawat dengan baik. Dengan jerih lelah wanita, seluruh keluarga dapat menikmati kebahagiaan. Tanpa mengesampingkan peranan laki-laki, wanita memang terbukti merupakan pahlawan yang luar biasa bagi peradaban manusia.

Diringkas oleh: S. Setyawati

Dalam masyarakat yang modern, membesarkan anak yang sehat secara jasmani, rohani, dan emosi menjadi tugas yang semakin sulit. Banyaknya tantangan yang ada di dunia luar, seperti penggunaan obat-obatan terlarang dan tindak kekerasan di kota-kota besar, membuat orang tua kian resah dan was-was. Banyak orang tua akhirnya memilih untuk memberikan pendidikan kepada anak di rumah (home schooling).

Ditulis oleh: S. Setyawati

Yokhebed adalah salah satu tokoh wanita yang ada dalam Alkitab. Ia adalah putri Lewi, yang menikah dengan keponakannya, Amram. Dialah yang melahirkan Miryam, Harun, dan Musa (Keluaran 6:19; Bilangan 26:59). Ketika Yokhebed melahirkan Musa, keadaan di negerinya sedang tidak aman. Firaun, Raja Mesir, khawatir bahwa jumlah Bangsa Ibrani akan lebih banyak daripada jumlah penduduknya sendiri. Karena itu, Firaun mengeluarkan perintah agar semua anak laki-laki yang dilahirkan oleh Bangsa Ibrani harus dibunuh. Hal ini tentu membuat Yokhebed gusar dan sedih. Ia tidak ingin anak yang dilahirkannya mati. Ketika Musa lahir, Yokhebed melihat paras Musa begitu elok dan tubuhnya sehat. Ia merasa bahwa anaknya memiliki peran istimewa dalam rencana Allah. Musa begitu elok di mata Tuhan (Kisah Para Rasul 7:20). Dengan keyakinannya itu, Yokhebed mengambil keputusan untuk memperjuangkan nyawa Musa. Yokhebed dan suaminya adalah keturunan Lewi, keturunan yang diberi tugas istimewa untuk melayani Tuhan di Bait Allah. Karena itu, Yokhebed mengarahkan imannya kepada Allah. Dan, karena kesetiaannya itu, Yokhebed menerima pesan-pesan Allah dan meraih keyakinan yang mendalam tentang sesuatu yang akan dinyatakan kemudian.