Klik x untuk menutup hasil pencarianCari di situs Wanita

edisi - 73 Orang Majus (I)

Kami tinggal di daerah pertanian di Pegunungan Virginia, dan ibu saya sudah bertahun-tahun tinggal bersama kami. Tetapi suatu pagi waktu ibu bangun, ia lupa segalanya. Bertahun-tahun sesudah itu keadaannya semakin memburuk. Kemampuannya untuk berkomunikasi dengan orang lain sudah sirna. Saya tidak berdaya menghadapi keadaannya, sepertinya ia tidak lagi menjadi bagian dari kami. Bagi saya, rasanya ia juga tidak lagi menjadi milik Allah.

Banyak kisah Natal yang digambarkan dengan bebas oleh beberapa seniman populer. Kebanyakan, penggambaran tersebut hanya fiksi dan bertentangan dengan Alkitab. Salah satunya adalah kisah mengenai orang-orang Majus dari Timur dan pemahaman mengenai Bintang Betlehem yang dilihat oleh mereka. Untuk memahami cerita tersebut, kita perlu berpegang pada fakta-fakta sejarah yang ada dan terlebih lagi berpegang pada kebenaran Alkitab.

Shalom,

Suasana Natal mungkin sudah terasa di sekitar tempat tinggal Anda atau di gereja Anda. Sudah mulai tampak pohon Natal, kerlap-kerlip lampu hias, kertas warna-warni, rangkaian bunga berwarna hijau dan merah, dan pernak-pernik dekorasi Natal lainnya. Namun, tentu saja kita tidak ingin suasana Natal itu hanya sebatas dekorasi saja, bukan? Kerinduan sejati kita adalah merayakan Natal itu setiap hari dalam hati dan kehidupan kita.

Edisi e-Wanita sepanjang bulan Desember ini menemani Sahabat Wanita sekalian dengan sajian-sajian seputar Natal. Kiranya semakin menolong Anda untuk menemukan makna sebenarnya dari balik kisah-kisah Natal, khususnya melalui kisah orang-orang Majus dan Bintang Betlehem.

Selamat menyimak, Tuhan Yesus memberkati.
Redaksi Tamu e-Wanita,
Davida Welni Dana